3 Proses Daur Hidup Ikan, Lengkap Penjelasan dan Jenis-jenis Ikan
- Istimewa
VIVA – Daur hidup ikan sama seperti hewan pada umumnya. Semua hewan perlu bertahan hidup dan tumbuh cukup besar untuk bereproduksi. Ikan yang berhasil mencapai usia dewasa dan waktu pemijahan menggunakan berbagai strategi untuk memastikan keberhasilan reproduksi. Pada artikel ini akan membahas faktor-faktor yang membuat spesies ikan tetap hidup saat mempelajari daur hidup ikan.Â
Dikutip dari byjus.com, ikan merupakan hewan vertebrata berdarah dingin yang terdiri dari sekitar 34.400 spesies yang ditemukan di air tawar dan air asin di seluruh dunia. Ikan termasuk dalam kelas super Agnatha (ikan tidak berahang) dan filum Chordata yang mencakup hagfish, hiu, ikan bertulang, dan banyak lagi. Kecuali ikan Opah, semua ikan lainnya adalah vertebrata berdarah dingin. Ciri-ciri ikan adalah celah insang pada bagian samping, tali penyangga rangka dan ekor. Studi tentang ikan dikenal sebagai ichthyology, yang telah menyoroti pentingnya ikan dalam pasokan makanan dunia.
Penjelasan Klasifikasi Ikan
1. Agnatha (Ikan Tak Berahang)
Agnatha adalah jenis ikan yang tidak memiliki rahang, namun bentuk mulutnya yang bulat serta mempunyai lidah yang terbentuk dari zat tanduk. Umumnya, Jenis ikan ini tidak memiliki sisik, rangka tulang yang terbuat dari tulang rawan dan serta jantung yang memiliki 2 ruang. Untuk habitat ikan Agnatha ini biasanya berada di dasar air tawar atau air laut, serta mempunyai ukuran tubuh sekitar 76 hingga 90 cm dan berbentuk silindris yang memanjang.
Contoh ikan jenis ini yaitu semua yang termasuk kelompok lamprey, di mana lamprey tersebut merupakan parasit yang ada di tubuh ikan besar. Ikan ini akan memakan daging induknya hingga hanya menyisakan kulitnya saja. Untuk sistem pencernaan lamprey berbentuk pipa lurus, memiliki anus, dan tanpa kloaka.
2. Chondrichthyes (Ikan Tulang Rawan)
Jenis ikan ini biasa juga disebut sebagai ikan berahang, di mana memiliki sepasang sirip, sepasang lubang hidung, bersisik, 2 ruang jantung, dan rangka tulang terbentuk dari tulang rawan. Di bagian permukaan tubuhnya, akan tertutup oleh sisik plakoid yang bertekstur kasar dan berisi denti atau mesodermal yang dilapisi oleh email atau ektodermal. Biasanya, ikan jenis ini memiliki mulut yang terletak di bagian bawah yang disertai dengan lidah dan rahang.
3. Osteichthyes (Ikan Bertulang Keras)
Hampir seluruh ikan yang termasuk pada jenis ini biasanya memiliki tulang yang keras. Di dalam jenis ikan bertulang keras ini akan mempunyai tulang keras, lubang hidung, bentuk mulutnya ventral, dan celah-celahnya tertutup atau pharyngeal serta jantunganya terdiri dari 1 ventrikel. Pada umumnya jenis ikan ini akan mudah sekali ditemukan pada perairan laut, tawar dan rawa.
Metamorfosis Ikan
Ikan merupakan jenis hewan vertebrata yang menempati kawasan perairan. Secara garis besar, jenis ikan dibedakan menjadi dua, yaitu ikan asin dan ikan air tawar. Keduanya memiliki siklus hidup yang tak kalah berbeda. Lantas bagaimana proses metamorfosis ikan? Sebelum mengerti bagaimana prosesnya, ketahui terlebih dahulu daur hidup makhluk hidup tersebut. Dikutip dari perpustakaan.id daur hidup terbagi menjadi 2 macam, berikut penjelasannya:
1. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis
Semua makhluk hidup tentu mengalami daur hidup masing-masing, namun banyak hewan yang dalam siklus hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Artinya, sepanjang hidupnya mula dari lahir atau menetas bentuk tubuhnya tidak berubah, hanya ukurannya saja yang semakin bertambah. Diantaranya adalah ikan, ayam, dan burung. Contoh dan hewan yang tidak mengalami metamorfosis ialah kadal, kanguru, kucing, dan kelinci.
Ikan merupakan salah satu hewan yang dipelihara oleh manusia untuk dikonsumsi maupun sekadar sebagai penghias ruangan. Ikan berkembang biak dengan cara bertelur. Dari telur-telur inilah anak ikan akan terlahir dan tumbuh menjadi ikan dewasa. Sejak dilahirkan hingga dewasa bentuk ikan menyerupai induknya. Hanya mengalami pertumbuhan ukuran dan gerakannya yang semakin lincah.
2. Daur Hidup dengan Metamorfosis
Metamorfosis adalah suatu perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dialami oleh hewan setelah lahir atau penetasan sampai menjadi dewasa. Metamorfosis dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Metamorfosis sempurna.
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang melalui 4 fase, dimulai dari fase telur, menjadi larva, setelah itu pupa, kemudian imago (dewasa). Untuk kelangsungan hidup populasinya, induk hewan menghasilkan telur. Kemudian  menetas menjadi larva berbentuk hewan muda. Selanjutnya larva mengalami masa berpuasa menjadi kepompong atau pupa. Dan tahap terakhir yaitu imago, fase dimana hewan tersebut telah mempunyai alat reproduksi yang sempurna dan siap melakukan perkawinan. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, diantaranya adalah kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan katak.
- Metamorfosis tidak sempurna.
Metamorfosis tidak sempurna dialami pada jenis hewan serangga, seperti hewan capung, jangkrik, kecoak, dan belalang. Dalam prosesnya, metamorfosis ini melewati 3 tahapan, yaitu telur, menjadi larva atau nimfa, kemudian berubah menjadi hewan dewasa. Tidak sempurna, itu artinya bentuk hewan muda sama atau mirip dengan induknya. Akan tetapi, ada bagian-bagian tubuh tertentu yang belum tertentu. Seperti halnya sayap.
Daur Hidup Ikan
Sama halnya dengan makhluk hidup lainnya, daur hidup atau siklus hidup pada ikan bertujuan untuk mempertahankan populasinya dengan cara berkembang biak. Pada umumnya, daur hidup ikan terdiri dari 3 fase, berikut penjelasannya:
- Telur (eggs)
Awal daur hidup ikan dimulai dari telur (ova) yang telah berhasil dibuahi. Setelah telur dibuahi, embrio akan terbentuk sehingga disinilah ciri-ciri kehidupan suatu individu organisme dimulai. Pada tahap ini proses metabolisme berlangsung. Sel mulai membelah. Selain itu jaringan dan organ tubuh mulai terbentuk hingga akhirnya eyespots dan ekor mulai terlihat di dalam telur.
Kemudian, ekor akan membungkus telur ke kepala. Dan saat waktu penetasan telah selesai, ekor embrio akan keluar dari shell. Embrio berubah menjadi larva yang berenang bebas di perairan.
- Larva
Larva merupakan sebutan bagi ikan yang telah menetas. Ciri-ciri dari larva yang baru menetas ialah mempunyai kantung kuning telur. Kuning telur tersebut berfungsi sebagai sumber nutrisi selama beberapa hari sebelum mereka dapat memakan mangsa hidup. Proses memakan kuning telur ini dapat bertahan selama 2-4 hari, yang kemudian disebut sebagai makan endogen. Setelah mulut larva terbentuk dan mata yang mulai berkembang, larva dapat memakan organisme atau partikel dalam air yang disebut makan eksogen.
- Ikan Dewasa
Tahap ini merupakan akhir dari tahapan larva. Di mana karakteristik ikan dewasa sudah mulai tampak. Seperti fitur tubuh, warna, sirip, organ penuh, dan lain sebagainya. Proses perkembangan tahapan fase di atas dipengaruhi oleh faktor internal (fisiologis) dan eksternal (lingkungan).Â
Kedua faktor ini turut menunjang jalannya proses perkembangan ikan, mulai dari telur hingga menjadi dewasa. Baik menjadi betina dewasa yang menghasilkan telur matang yang siap dibuahi atau ova maupun telur jantan yang mengeluarkan spermatozoid. Spermatozoid inilah yang berguna untuk membuahi telur.
Penjelasan secara singkatnya, perkembangan ikan dimulai sejak menjadi telur, yang kemudian dibuahi oleh spermatozoid. Telur yang menetas akan berubah menjadi larva, ikan-ikan kecil dengan bentuk tubuh yang menyerupai induknya. Selang beberapa waktu, larva-larva tersebut tumbuh menjadi dewasa hingga menjadi ikan jantan dan betina. Itulah daur ulang ikan yang dapat menambah wawasan kamu. Dari artikel ini, kamu sudah tahu kan bagaimana cara ikan berkembang dan melanjutkan populasinya? Semoga artikel ini bermanfaat ya.