Perjalanan Kisah Nabi Isa Mulai dari Lahir sampai Mendapat Mukjizat

Ilustrasi kedatangan Nabi Isa.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Dari kisah Nabi Isa kitab isa mengambil berbagai sisi baik yang dapat diterapkan untuk kehidupan zaman modern. Kisah Nabi Isa juga menjadi salah satu yang lengkap diceritakan di dalam Al Quran. Terlebih mengenai wafat dan kedatangannya di dunia pada akhir zaman kelak yang penuh dengan tanda tanya. Tidak bisa dipungkiti bahwa Nabi dan Rasul adalah orang-orang terpilih. Tentu saja Allah SWT mempunyai alasan tersendiri dalam memilih orang-orang tersebut menjadi Nabi dan Rasul.

Detik-detik Warga Serpong Dikagetkan Peluru Nyasar saat Asyik Tidur

Salah satunya adalah dapat menjadi contoh karakter yang baik untuk seluruh umat manusia. Apalagi sebagai umat Islam wajib untuk mengimani semua Nabi dan Rasul yang diutus Allah SWT ke dunia. Seperti kisah Nabi Isa yang penuh dengan mukjizat atau keajaiban dan bahkan ketika di dalam kandungan. Kemudian, sama seperti kisah Nabi yang lainnya, perjalanan dakwah Nabi Isa juga penuh lika-liku. Nah, untuk meneladani kisah Nabi Isa, tentunya kita akan semakin mudah untuk menghadapi beberapa tantangan dan perjalanan hidup.

Lantas, Bagaimana Kisah Nabi Isa?

Pengamat Ingatkan Layanan “Lapor Mas Wapres” Jangan Cuma Terima Aduan Masyarakat Jakarta

Terlahir dari Seorang Perawan

Ilustrasi Maryam.

Photo :
  • U-Report
Pengamat Ingatkan Layanan "Lapor Mas Wapres" Jangan Hanya Gimik Politik

Sebagaimana tercatat dalam Al Quran, kisah Nabi Isa lahir dari rahim seorang perawan suci bernama Maryam. Ibu Maryam adalah putri seorang pria bernama Imran yang dipilih oleh Allah dari keturunan Bani Israil (putra Nabi Yakub). Dalam Al Quran, keluarga Imran adalah salah satu keluarga yang dipilih oleh Allah SWT untuk mendapatkan keistimewaan yang berupa nikmat kenabian. Allah berfirman dalam Al-Qur'an di bawah ini.

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (yaitu) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Ali Imran: 33-34).

Ketika ibu Maryam, Hannah binti Faqudz, hamil, dia bersumpah. Anak yang lahir nantinya akan menjadi hamba Baitul Muqaddas. Dia berharap memiliki seorang putra. Namun, ketika anak itu lahir, ternyata perempuan. Imran meninggal sesaat sebelum lahir Maryam. Betapa sedihnya hati Hana binti Faqudz saat itu lantaran sang suami meninggal dunia.

Dia juga harus bangga melahirkan tanpa suaminya. Ketika anaknya lahir ke dunia ini, dia menamainya Maryam. Meski tidak melahirkan bayi laki-laki, Hana binti Faqudz menepati sumpahnya. Ketika Maryam beranjak dewasa, Hannah binti Faqudz mengirim Maryam menuju Baitul Muqaddas untuk berkhidmat.

Maryam Hamil Nabi Isa Saat Melakukan Uzlah

Ilustrasi Maryam.

Photo :
  • U-Report

Suatu hari, Maryam meninggalkan masyarakat setempat. Dia pergi ke bagian Baitul Muqaddas dan melakukan uzlah (berkhalwat yang berfokus pada beribadah kepada Allah). Kemudian, Allah mengutus malaikat Jibril untuk muncul dalam wujud manusia. Malaikat itu diperintahkan untuk menghirup ruh Nabi Ishak di dalam rahim Marya. Maryam luar biasa saat itu.

Malaikat Jibril kemudian berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhan-Mu untuk memberi seorang anak laki-laki yang suci.”

“Bagaimana akan ada seorang anak laki-laki, sementara tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku? Aku bukan (pula) seorang pezina,” ujar Maryam. Menjawab kebingungan Maryam, Allah SWT kemudian berfirman lewat perantara malaikat Jibril. Hal ini tertuang dalam Al Quran berikut ini.

Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (QS. Ali Imran: 47).

Maryam Membawa Nabi Isa Pulang ke Tengah Masyarakat

ilustrasi nabi

Photo :
  • U-Report

Maryam merasakan sakitnya melahirkan di hari kelahiran Nabi Isa. Dengan gemetar, Maryam berjalan menuju akar pohon kurma. Sambil menggedor-gedor pohon, Nabi Isa keluar menemui dunia. Saat itu, Maryam merasa kebingungan. Dia tidak bisa membayangkan komentar seperti apa yang akan dia terima.

Frustrasi, dia ingin meninggalkan dunia sendirian. Benar saja, Maryam menjadi perbincangan hangat masyarakat. Banyak yang menuduhnya berzinah karena hamil tanpa suami. Pada akhirnya, Maryam memutuskan untuk membawa pulang putranya, kembali ke masyarakat.

Nabi Isa Jadi Hamba Pilihan Allah dalam Berdakwah

Ilustrasi (sumber: bersamadakwah.net)

Photo :
  • U-Report

Di dalam Al Quran, Allah SWT menerangkan bahwa kisah Nabi Isa dipilih sebagai salah satu hamba yang terbaik. Nabi Isa juga menjadi utusan Tuhan dan menduduki posisi tinggi di sisinya. Adalah kesalahan besar bagi orang-orang Yahudi untuk memanggilnya anak pezina.

Nabi Isa juga bukan anak Allah SWT, melainkan seorang khalifah yang ditunjuk untuk membimbing umatnya. Pesan Nabi Isa awal setelah kelahirannya adalah untuk membangun makam nabinya. Selain itu, Maryam juga dinyatakan tidak bersalah atau tidak berdosa.

Pada saat itu, kisah Nabi Isa belum mengemban tanggung jawab untuk memberikan petunjuk dan menyampaikan agama ketuhanan kepada umatnya. Namun, sekelompok orang Yahudi menimbulkan bahaya. Mereka mengancam Nabi Isa dan Maryam, ibundanya.

Namun, Allah SWT selalu memperlihatkan kuasa-Nya. Dengan cinta yang besar, Allah SWT membimbing Nabi Isa dan Maryam ke tempat yang aman, yaitu di negara yang nyaman dan air yang mengalir.

Di tempat itulah Nabi Isa mengalami tahun-tahun pendewasaannya. Dia sedang menyiapkan untuk menyamppaikan risalah samawi. Dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa tempat tersebut adalah Najaf. Di tempat ini juga Nabi Isa tumbuh dan berkembang dalam lindungan Allah SWT.

Nabi Isa Diutus untuk Berdakwah Kepada Bani Israil

Ilustrasi Bani Israil.

Photo :
  • U-Report

Perjalanan dakwah kisah Nabi Isa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan para nabi dan rasul lainnya. Misi utamanya adalah mengajak manusia untuk beriman dan beribadah hanya kepada Allah. Tidak seperti Nabi Muhammad yang diutus untuk semua makhluk, mulai dari kalangan jin dan manusia, Nabi Isa diutus hanya untuk Bani Israil. Hal ini tertuang dalam Al Quran berikut ini.

“Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.” (QS. Ali Imran: 49).

Mukjizat Nabi Isa

Ilustrasi kedatangan Nabi Isa.

Photo :
  • U-Report

Nabi Isa Terlahir Tanpa Seorang Ayah

Dilahirkan tanpa ayah adalah salah satu mukjizat dari kisah Nabi Isa yang sangat besar. Namun, perhatikan bahwa Nabi Isa bukanlah satu-satunya nabi yang lahir tanpa ayah. Allah SWT menciptakan nabi lain tanpa ayah atau bahkan ibu. Benar, Nabi Adam AS.

Nabi Isa Dapat Berbicara Saat Bayi

Kemampuan berbicara seperti bayi merupakan keajaiban yang sangat luar biasa. Meskipun Nabi Isa masih bayi, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Isa untuk berbicara dengan umat-Nya dan memberitahu mereka tentang Dia.

Jadi orang bisa percaya dan berhenti untuk mengolok-olok Maryam, ibunda Nabi Isa. Kisah Nabi Isa berikutnya adalah menanggapi tuduhan masyarakat dengan kuasa Allah. Hal ini termaktub di dalam firman Allah dalam Al Quran berikut ini

Dengan demikian, masyarakat dapat mempercayai dan berhenti mengolok-olok Maryam. Atas kuasa Allah, Isa menjawab tudingan masyarakat. Hal itu tercantum dalam firman Allah di Al Quran berikut ini.

"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 30-33).

Nabi Isa Dapat Menurunkan Hidangan dari Surga

Pada suatu hari, Nabi Isa mendapatkan permintaan besar yang berasal dari hawariyyun. Hal ini berawal ketika Nabi Isa Menyampaikan firman Allah supaya semua hamba-Nya berpuasa selama 30 hari. Akan tetapi, para pengikut Nabi Isa kemudian meminta ‘hadiah’ di penghujung bulan.

“Wahai Isa putra Maryam, bisakah Tuhanmu mengirimkan kepada kami sebuah hidangan dari surga?” begitu permintaan para pengikut Isa.

Nabi Isa kemudian terkejut mendengar hal itu. Bukan hanya untuk menguji kenabiannya, tapi permintaan para pengikutnya tersebut juga sebagai salah satu bentuk menguji kesabaran Allah SWT. Pada akhirnya, Nabi Isa mengabulkan permintaan tersebut. Dia berdoa kepada Allah supaya permintaan umatnya dikabulkan.

“Takutlah kepada Allah SWT jika kalian memang beriman,” kata Nabi Isa.

Logo Kemenkomdigi.

Membangun Masyarakat Digital yang Terinformasi

Wamenkomdigi Nezar Patria mengaku menjadikan Visi Indonesia Digital (VID) 2045 sebagai acuan untuk menghadirkan keterbukaan informasi publik.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024