Ganja Dalam Kuliner? Ternyata ini 8 Fakta Menarik Kota Banda Aceh

Banda Aceh
Sumber :
  • DLHK3 Banda Aceh

VIVA – Kota Banda Aceh merupakan kotamadya dan ibukota dari provinsi Aceh, provinsi paling Utara di pulau Pulau Sumatera, Indonesia. Banda Aceh ini menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Banda Aaceh memiliki fakta unik dan menarik yang perlu kamu ketahui. Mulai dari sejarah, hingga kuliner yang mengandung ganja. Berikut sejumlah fakta unik Banda Aceh.

Kemenparekraf Gandeng Tiongkok Promosikan Kuliner Indonesia

1. Wilayah Pertama Masuknya Agama Islam

Daerah Aceh yang terletak di bagian paling Barat gugusan kepulauan Nusantara, menduduki posisi strategis sebagai pintu gerbang lalu lintas perniagaan dan kebudayaan yang menghubungkan Timur dan Barat sejak berabad-abad lalu. Aceh sering disebut sebagai tempat persinggahan para pedagang Cina, Eropa, India dan Arab, sehingga menjadikan daerah Aceh pertama masuknya budaya dan agama di Nusantara. 

Jelajahi Keunikan Masakan Peranakan, Perpaduan Rempah dan Budaya yang Kaya

Pada abad ke-7 para pedagang India memperkenalkan agama Hindu dan Budha. Namun peran Aceh menonjol sejalan dengan masuk dan berkembangnya agama islam di daerah ini, yang diperkenalkan oleh pedagang Gujarat dari jajaran Arab menjelang abad ke-9. Menurut catatan sejarah, Aceh merupakan wilayah pertama masuknya agama Islam di Indonesia dan sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai.

2. Surganya Kopi

Resep Bakso Aci Kenyal yang Gurih dan Lezat, Mudah Dibuat di Rumah

Panen Kopi Gayo Aceh

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Aceh menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan produk kopinya. Beragam jenis kopi ada di Aceh. Tak hanya populer di daerahnya saja, Kopi Aceh juga sangat populer di luar negeri, seperti kopi Gayo dan Ulee Kareng. Jika kamu berkunjung ke Aceh, kamu akan menemukan banyak sekali warung kopi di setiap sudut kota. Bahkan, warung kopi tersebut buka hingga 24 jam.

3. Kuliner Aceh Diakui UNESCO

Sate Matang

Photo :
  • VIVAnews/Tasya Paramitha

Sate matang memiliki keunikan dibanding sajian sate pada umumnya. KeistimewaaN sate matang ini terletak pada sajian pelengkapnya yaitu bumbu kacang dan kuah kaldu. Gurihnya kaldu soto yang dipadu dengan manisnya bumbu kacang melengkapi daging yang khas. Dikutip dari rri.co.id, sate matang masuk dalam daftar UNESCO sebagai kuliner warisan dunia pada tahun 2013.

4. Punya Warisan Dunia yang Diakui UNESCO

Hutan hujan

Photo :

Tak hanya kuliner, Aceh juga memiliki dua warisan dunia non benda yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Kedua warisan tersebut yaitu Tari Saman yang diakui pada tahun 2011, serta Hutan Hujan Tropis Sumatra pada tahun 2014. Di mana, hutan yang mencakup Taman Nasional Gunung Leuser tersebut 70 persen terletak di Provinsi Aceh.

5. Hukum Cambuk

ilustrasi hukum cambuk

Photo :
  • VIVAnews/Dani Randi

Aceh, menjadi satu-satunya provinsi yang hingga saat ini masih memberlakukan hukuman cambuk. Hukum yang berlandaskan syariat Islam tersebut berlaku untuk seseorang yang telah melakukan tindakan amoral. Seperti berjudi, mencuri, hingga berzina. Aceh juga memiliki polisi khusus yakni Wilayatul Hisbah atau Polisi Syariat Islam.

6. Museum Tsunami Pertama Di Dunia

Museum Tsunami, Aceh

Photo :
  • VIVA.co.id/Ichsan Suhendra

Aceh memiliki kenangan pahit pada 26 Desember 2002 dimana Aceh dilanda bencana tsunami. Hingga kini, peristiwa itu masih menyisakan duka. Untuk mengenang para korban dalam peristiwa tersebut, pemerintah setempat kemudian membangun 'Museum Tsunami' di Jalan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh. Museum yang dirancang oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut pun disebut sebagai museum tsunami pertama yang ada di dunia.

7. Pejuang Wanita Terbanyak di Indonesia

Dalam sejarah Indonesia, Aceh diketahui memiliki pejuang wanita paling banyak dari wilayah lainnya. Dua di antaranya yakni Cut Nyak Dhien dan Laksamana Keumalahayati, bahkan tercatat sebagai 7 Warlord Women in The World. Keduanya juga turut masuk dalam daftar 10 Best Female Warrior at All Time dan Women Warrior in Southeast Asia.

8. Ganja Dalam Kuliner 

Daun ganja.

Photo :
  • The Texas Tribune

Tanaman ganja bukan jadi barang baru dalam kuliner Aceh. Tanaman ini tumbuh subur di lereng-lereng pegunungan Aceh, baik liar maupun yang dibudidayakan. Faktanya, ganja digunakan sebagai bumbu masak, sejak dari jaman Kesultanan Aceh hingga kini. Namun, penggunaannya ini lebih tertutup, tidak seperti dahulu yang digunakan secara terang-terangan. Sebab, jenis itu dilarang digunakan dalam bentuk apapun oleh pemerintah, karena jenis tanaman ini masuk dalam kategori satu obat-obatan terlarang.

Diketahui jika dalam kuliner, tidak semua komponen di tanaman ganja bisa digunakan. Hanya bijinya saja, yang dapat digunakan untuk bumbu masak. Biji-biji ganda disebut mampu membuat daging lebih empuk dan masakannya bisa lebih sedap. Tak hanya itu, dengan campuran biji ganja, makanan berkuah diyakini bisa menjadi pengawet makanan alami. Sehingga tidak perlu alat berupa lemari pendingin atau kulkas untuk menyimpan makanan agar tahan lama.

Ilustrasi bisnis kuliner.

Kemenparekraf Gelar eKuliner Awards 2024, Apresiasi UMKM yang Mampu Pertahankan Cita Rasa Lokal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kembali menggelar eKuliner Awards 2024 untuk keempat kalinya. Ini merupakan ajang penghargaan untuk UMKM.

img_title
VIVA.co.id
22 September 2024