7 Jenis Ideologi yang Masih di Anut oleh Beberapa Negara di Dunia

Ilustrasi Ideologi
Sumber :

VIVA – Mungkin kamu pernah mendengar jenis ideologi dalam kehidupan sehari-hari. Kata ideologi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah keyakinan yang memandu perilaku dan tindakan sosial. Menurut bahasanya, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘idein’ dan logos’. Idein memiliki arti memandang, melihat, ide, dan cita-cita, sementara logos merupakan ilmu atau logika. Sampai saat ini ada banyak sekali jenis ideologi di dunia yang pernah diterapkan di beberapa negara di dunia. 

Banyak dari jenis ini yang masih bertahan sampai sekarang, tapi ada pula yang malah mendapatkan kecaman. Orang pertama yang pertama kali memakai istilah ini dalam konteks modern adalah seorang filsuf Prancis, Destutt de Tracy yang tahun 1796 menulis mengenai Revolusi Prancis. Nah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai jenis ideologi, simak ulasan berikut ini yang disadur dari laman Sociologygroup. 

Lalu, Apa Saja Jenis Ideologi?

1. Kapitalisme

Ilustrasi buruh bekerja untuk kapitalis | Foto Pixabay from Pexels.com

Photo :
  • U-Report

Jenis ideologi yang pertama adalah kapitalimse. Kapitalisme sendiri adalah ideologi yang cukup dikenal oleh dunia. Karena dipopulerkan oleh seorang bapak ilmu ekonomi dunia yang bernama Adam Smith. Paham tersebut digagas oleh dirinya lantaran tidak setuju dengan ideologi merkantilisme yang berkembang pada zaman itu. Teori Adam Smith tentang kapitalisme yang cukup dikenal oleh banyak orang adalah teori invisible hand atau tangan yang tidak terlihat. 

Ideologi kapitalisme mempunyai ciri-ciri utama, yaitu adanya akumulasi modal, pasar kompetitif, sistem harga, kepemilikan pribadi dan pengakuan hak milik, pertukaran sukarela dan kerja upahan. Pada sistem ekonomi kapitalis, pengambil keputusan dan investasi hanya ditentukan oleh pemilik kekayaan atau pemilik modal. Masyarakat yang menganut ideologi kapitalisme modern sebagian berkembang di Eropa Barat. 

2. Liberalisme

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

Ideologi liberalisme merupakan salah satu dari jenis ideologi yang lebih mengutamakan dalam kebebasan. Terutama untuk setiap golongan yang bisa mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa larangan dari pihak yang lain. 

Asal kata liberalisme sendiri adalah kebebasan. Ideologi yang satu ini memandang bahwa semua orang perlu mendapatkan kesempatan yang sama dalam mencapai sesuatu. Setiap orang juga berhak untuk menentukan sendiri berbagai hak hukum. Mulai dari hak politik, hak beragama, dan beberapa hal yang lainnya. 

Gunakan Hak Pilih, Ayu Ting Ting: dari Kecil Gak Pernah Diajarin Golput

3. Demokrasi

Contoh surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada uji publik desain surat suara Pemilu di gedung KPU, Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Bivitri Bilang Pilkada Jadi Pertaruhan Kekuasaan Jaga Stabilitas Politik

Jenis ideologi yang selanjutnya adalah ideologi demokrasi. Ideologi yang satu ini dianut oleh pemerintah Indonesia menjadi sistem pemerintahannya. Demokrasi sendiri terdiri atas dua kata, yaitu demos dan kratos. Demos memiliki arti rakyat dan kratos adalah kekuasaan. 

Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa demokrasi merupakan sebuah kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Suara rakyat kemudian akan diwakilkan oleh seorang dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat. Selain itu, untuk proses berjalannya negara dilakukan proses pemilihan umum. 

Pemilihan ini berfungsi untuk memilih legislatif (perwakilan rakyat) dan eksekutif (pemerintah) yang akan saling berhubungan untuk membangun negara. Selain Indonesia, negara lain yang menganut ideologi ini adalah Norwegia, Denmark, Amerika, Australia, dan lain sebagainya. 

4. Feminisme

Ilustrasi feminisme.

Photo :
  • U-Report

Jenis ideologi yang keempat ini adalah feminisme dan merupakan ideologi yang menekankan kepada kesetaraan hak dan kewajiban untuk perempuan. Kesetaran ini terdiri atas ekonomi, politik, sosial, budaya, ruang pribadi, dan ruang publik. Tujuan dari adanya ideologi ini adalah untuk memperjuangkan berbagai hak perempuan yang dahulu tidak boleh sekolah, politik, dan lain sebagainya. 

5. Sosialisme

Ideologi sosialisme bisa disamakan dengan ideologi komunisme. Hal ini lantaran prinsip yang mendasar yaitu lebih mengutamakan semua kepemilikan secara bersama-sama dan tak mengakui adanya kepemilikan secara individu. Semua aset dan modal akan dikuasai secara bersama-sama untuk kepentingan sebuah bangsa dan negara.

6. Marxisme

Karl Marx

Photo :
  • marj021.blogspot.com

Jenis ideologi selanjutnya adalah ideologi marxisme yang mana sebuah bentuk perlawanan dari Karl Marx pada ketidakadilan sistem ideologi kapitalisme. Ideologi ini lahir karena menganggap kapitalisme sebagai kesalahan yang besar. Sebab, kapitalisme semakin memperkaya pemilik modal dengan mengorbankan nasib kaum buruh yang menyedihkan. 

Dalam sistem kapitalisme, buruh akan dipaksa untuk bekerja berjam-jam dengan upah yang tidak pantas. Hal ini lantaran prinsip kapitalisme adalah keuntungan sebanyak-banyaknya dan modal seminimal mungkin. 

7. Anarkisme

Jenis ideologi yang berikutnya adalah anarkisme. Ideologi ini memandang negara sebagai sebuah gangguan dan tidak perlu ada. Sebagian wilayah Spanyol menerapkan ideologi yang satu ini. Ideologi ini lebih menekankan pada kebebasan setiap individu, yang mana sebuah tatanan negara dan politik sebaiknya untuk dibubarkan dan diganti dengan tindakan sukarela. 

Dalam ideologi ini, tidak ada hierarki atau tingkatan yang mana semua orang bisa memainkan perannya masing-masing sesuai kehendak. Ideologi ini awalnya dipandang relevan tapi dalam praktiknya banyak terjadi kebingungan sampai akhirnya bubar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya