Nama Mak Erot Banyak Dicatut, Sang Cucu Angkat Bicara
- ist
VIVA – Nama Mak Erot sempat mahsur di kalangan masyarakat. Ia disebut memiliki keahlian yang telah dibuktikan oleh banyak orang. Setelah Mak Erot tiada banyak praltek serupa yang mencatut namanya.
Karena hal ini, cucu dari Mak Erot, Akmal angkat bicara. Ia merasa jengkel karena banyak pasien yang mengeluh karena alami kebengkakakkan pada kemaluan setelah pergi ke terapi abal-abal yang mencatut nama neneknya tersebut.
"Kalau kami asli, minyak khusus dan ramuan. Ada pemijatan dan ritual khusus jadi tidak pakai suntikan atau vacum agar alat vital bengkak dan membesar. Tentu kami yang dirugikan, kami yang mendapat kecaman. Padahal kami ini benar-benar hanya meneruskan kemampuan almarhumah emak yang dikenal menjalankan praktiknya secara tradisional lalu dirusak oleh praktisi terapi abal-abal yang bermodalkan nama besar emak," ujar Akmal saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, baru-baru ini.
Untuk mempertahankan garis keturunan, mereka membuat papan yang bertuliskan silsilah dan nama anak-cucu keturunan Mak Erot. Hal ini ia buat untuk menghindari adanya pencatutan dan penyalahgunaan praktik Mak Erot.
Akmal yang berdomisili di Kampung Cigadog Tonggoh, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi juga membuka praktik di Jakarta Timur. Menurutnya, tidak sedikit juga keturunan Mak Erot yang membuka di berbagai daerah di Indonesia. Untuk itu papan silsilah dibuat.
Akmal mengaku ada beberapa nama terkenal yang pernah mengunjunginya. Artis tersebut didominasi pria yang mengeluhkan mengenai masalah vitalitas.
"Selain penyakit umum, banyak juga artis-artis gitu yang datang, terutama pria ya, keluhannya vitalitas," ucapnya.
Namun AKmal enggan menyebutkan nama. Hal ini sebagai bagian dari privasi pelanggan. Ia juga menolak ketika ditanya mengenai harga yang dipatok. Menurutnya, hal itu akan mengikuti dari keluhan yang dialami.
"Kalau buat identitas nggak bisa dikasih tahu karena pesan dari mereka yang keluhannya soal itu (vitalitas) nggak mau dibocorin, ya siapa yang wnggak (malu)," ujarnya.