Studi: Pria Pendek Akan Jadi Suami Terbaik
- Instagram @tomdayadaily
VIVA – Di zaman sekarang, kebanyakan orang sangat selektif dalam memilih pasangan. Terutama dalam hal kriteria penampilannya.
Misalnya, banyak wanita mendambakan pria yang tinggi, tampan dan berbadan bagus. Lalu, tekankan kriteria itu pada bagian 'tinggi'.
Tapi, pria bertubuh tinggi ternyata tak selamanya merupakan pasangan yang ideal. Beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang bertubuh lebih pendek merupakan pasangan yang lebih baik, baik secara fisik maupun mental.
Secara mental artinya, mereka akan mengurangi beban pekerjaan rumah tangga dengan membantu mengerjakannya lebih sering dibanding pria yang lebih tinggi.
Dikutip laman World of Buzz, sebuah studi oleh New York University menunjukkan bahwa pria-pria lebih pendek dari 170,18cm memiliki kemungkinan 32 persen lebih kecil untuk bercerai, meskipun mereka juga kemungkinan kecil menikahi pasangan yang lebih tinggi.
Mereka berkontribusi terhadap pekerjaan rumah tangga lebih banyak dibanding pria-pria lebih tinggi. Pria pendek melakukan pekerjaan rumah 8 jam dan 28 menit seminggu, pria dengan tinggi rata-rata melakukan pekerjaan rumah 7 jam dan 38 menit seminggu, sementara pria tinggi melakukan pekerjaan rumah tangga 7 jam dan 30 menit seminggu.
Studi juga menunjukkan bahwa pria yang lebih tinggi cenderung memiliki penghasilan yang lebih besar. Sementara itu, riset dari Journal of Sexual Medicine juga menunjukkan bahwa pria yang lebih pendek memiliki kuantitas seks yang lebih banyak.
Mereka menemukan bahwa pria-pria lebih pendek dari 175,26cm dilaporkan berhubungan seks lebih sering dibanding pria-pria yang lebih tinggi.
Jadi, sebelum kamu menolak pria karena dia lebih pendek darimu, kamu mungkin ingin mempertimbangkan bahwa dia akan memberikan kamu sedikit kenyamanan dengan membantu di rumah lebih sering dan memuaskan kamu di ranjang.