Lagi Tren NFT, Anak Muda Bisa Kaya Raya Cuma Modal Rp50 Ribu
- VIVA.co.id/Sumiyati
VIVA – Investasi zaman sekarang sudah jauh berbeda dengan dulu. Kini, banyak anak muda dengan modal minim sekalipun, bisa meraup penghasilan besar dengan berinvestasi di NFT. Lalu, apa sih NFT itu?
Non-fungible token atau NFT adalah aset digital sebagai bukti kepemilikan barang yang dapat dibeli dengan mata uang kripto. NFT biasanya digunakan oleh seniman untuk menjual karya seni atau konten digitalnya.
Sekjen Komite Ekraf Jakarta, Novrizal Pratama mengungkapkan, kini banyak anak muda yang sudah punya NFT. Terlebih, banyak anak muda sekarang yang sudah main game online.
"Dari umur belasan tahun. Umur 15, 16, 18, 25 tahun paling banyak punya akun kripto. Jadi paling enggak mereka sudah paham investasi sejak muda. Jadi mereka beli NFT kayak main game aja. Sekarang marketnya sudah muda banget. Bisa dibilang, 18-25 market yang paling hot lah sekarang," ujarnya saat launching NFT project dari The Goods Dept., di Pacific Place Jakarta Selatan, Kamis 23 Desember 2021.
Novrizal menjelaskan, orang-orang yang bermain game online tidak hanya sekadar bermain saja. Namun, mereka turut mengumpulkan uang di game tersebut.
"Nah, ketika mereka beli NFT, uangnya juga bisa digunakan di dunia nyata. Jadi dari perbedaan itu, sebenernya buat mereka ada sesuatu yang seru juga. Anak-anak sekarang juga sangat kreatif, mereka bisa bikin gambar dan animasi. Dan kita lihat di US banyak kreator umurnya kecil-kecil udah bisa mendapatkan duit lumayan besar," ungkapnya.
Lalu, bagaimana caranya agar anak muda bisa berinvestasi di NFT?
1. Asah terus kreativitas
"Jadi hari ini zamannya kreatif. Kalau zaman bapak kita dulu kalau mau kaya harus kerja sekian tahun atau jadi dokter atau punya perusahaan tambang. Tapi sekarang menjadi kreator juga sudah menghasilkan. Jadi kreator jago gambar, jago bikin musik, jago animasi, jago bikin 3D bisa menghasilkan," terang dia.
2. Bermain di komunitas online
Menurut Novrizal, di komunitas online kita bisa bermain di discord. Di situ, banyak hal yang bisa kita dapatkan dan berbagi dengan banyak orang.
"Kemudian juga Twitter. Kita bisa belajar banyak dari Twitter. Jadi sekarang banyak orang bisa belajar apapun di Twitter. Sekarang orang belajar enggak perlu ke kampus atau ke sekolah. Baca Twitter aja, tapi asal follow yang benar ya, itu sebenernya sudah bagus-bagus banget," tuturnya.
3. Berpikir jangka panjang
"Jadi pada saat orang berpikir jangka pendek, yang namanya dunia NFT memiliki volatilitas yang tinggi. Hari ini bisa naik 20-30 persen atau dua kali lipat bahkan, besok bisa turun lagi 50 persen. Karena marketnya masih belum kebentuk, masih baru. Jadi kalau mau investasi di NFT, mindset-nya harus jangka panjang," kata dia.
4. Beli karya dengan kegunaan yang jelas
"Kaya The Goods Dept. ini kegunaannya jelas. Saya beli ini, bisa dapet diskon, dapet kopi, segala macem. Banyak projek NFT yang kadang-kadang kegunaannya gak jelas. Jadi kita harus me-research projek apa yang mau kita beli dan sukai, dan mindset-nya harus jangka panjang," ujarnya.
Hal yang tidak kalah penting saat ingin berinvestasi adalah modal yang dimiliki. Lalu, berapa sih modal yang harus dimiliki jika ingin investasi di NFT?
"Mau cuma punya duit ibaratnya Rp50 ribu, Rp100 ribu juga bisa. Platformnya di NFT itu macem-macem. Ada platform murah, karya-karyanya berharga Rp50 ribu atau Rp100 ribu itu banyak. Tapi ada juga yang Rp3 juta, Rp5 juta, sampai miliaran. Jadi kalo ngomongin batesan dana yang harus dimiliki, sebenarnya gak ada. Tergantung dia punya budget berapa," tutur Novrizal Pratama.
The Goods Dept. juga merilis projek NFT pertamanya, The Goods Society. Mereka menciptakan 1100 karakter lucu dan unik yang merepresentasikan para pelanggan The Goods Dept., yang dibangun di atas basis blockchain Ethereum.
Uniknya, pemilik aset The Goods Society akan dapat merasakan keuntungan asetnya di dunia nyata, sebagai tanda pengenal dan menerima berbagai keuntungan di jaringan retail The Goods Dept.