6 Fakta Unik Carolina Reaper, Cabai Terpedas di Dunia
- Tangkapan Layar
VIVA – Cabai carolina reaper tengah menjadi perbincangan hangat warganet karena disebut-sebut sebagai cabai paling pedas di dunia. Bahkan, tidak sedikit orang yang membuat tantangan untuk memakan cabai terpedas di dunia tersebut. Di Indonesia sendiri, cabai jenis masih jarang ditemui padahal Indonesia adalah salah satu negara pecinta cabai. Banyak dari masakan khas Tanah Air menggunakan cabai sebagai pelengkapnya, baik bumbu atau penambah cita rasa pedas.
Sementara itu, rasa pedas yang muncul dalam cabai carolina reaper muncul karena adanya zat aktif yang bernama capsaicin. Semakin tinggi kadar capsaicin dalam sebuah cabai, maka akan semakin pedas juga rasanya. Cabai jenis ini mempunyai kadar capsaicin yang sangat tinggi sampai berakibat pada sensasi terbakar dalam mulut bila dikonsumsi. Menyadur dari berbagai sumber, berikut adalah ulasan mengenai fakta menarik cabai carolina reaper.
Lantas, Apa Saja Fakta Menarik Cabai Carolina Reaper?
Dapat Menimbulkan Rasa Sakit
Memiliki tingkat kepedasan yang sangat tinggi sehingga membuat jenis cabai ini mempunyai efek samping lebih parah ketimbang cabai biasanya. Cabai ini bisa menimbulkan iritasi pada bagian kerongkongan, mual, muntah, diare, sampai rasa panas ketika buang air besar. Bukan hanya itu, cabai ini juga berpotensi menimbulkan masalah pada otak. Tahun 2018, seorang pria dilaporkan menderita reversible cerebral vasoconstriction syndrome usai mengikuti kontes makan cabai carolina reaper. Kondisi tersebut bisa menimbulkan stroke.
Hasil Silang
Cabai ini adalah hasil persilangan dari banyaknya jenis cabai yang ada di dunia. Orang yang sudah melakukan persilangan tersebut bernama Ed Currie, seorang pendiri perusahaan penghasil cabai di Amerika Serikat bernama PuckerButt Pepper Company.
Ia kemudian memilih cabai untuk disilangkan. Dari keseluruhan cabai yang tepat untuk membuat cabai terpedas di dunia adalah cabai habanero merah dan cabai bhut jolokia atau biasanya dikatakan sebagai ghost pepper.
Mempunyai Tingkat Kepadasan Tertinggi di Dunia
Meskipun bentuknya unik, carolina reaper mempnyai tingkat kepedasan tertinggi ketimbang cabai yang lainnya. Tingkat kepedasan tersebut bisa diukur dengan satuan Scoville Heat Units (SHU).
Cabai ini mempunyai tingkat kepedasan yang mencapai 1-2 juta SHU, 70 kali lipat dari cabai rawit hijau. Karena pedasnya, cabai ini dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia oleh Guinness Book of World Record pada tahun 2013.
Carolina Reaper Bukan Nama Asli
Mulanya cabai terpedas di dunia ini bukan bernama carolina reaper, tapi HP22B. HP merupakan kepanjangan dari higher power yang mempunyai arti kekuatan tinggi dan angka 22 adalah pot cabai tersebut.
Sementara itu, untuk huruf B adalah urutan tanamannya, yaitu tanaman B. Nama carolina reaper baru dikenal sesudah Ed Currie membuat kontes nama untuk cabai terpedas di dunia tersebut.
Tak Berpengaruh pada Burung
Meskipun cabai ini cukup berbahaya untuk manusia, kepedasan carolina reaper tak berpengaruh pada burung. Hal ini lantaran burung tidak bisa merasakan kandungan capsaicin dalam cabai. Selain itu, burung juga hanya bisa merasakan 50 rasa saja, dan manusia dapat merasakan sampai 10 ribu rasa.
Bentuknya Unik
Tidak seperti cabai pada umumnya, cabai ini mempunyai bentuknya sendiri. Carolina reaper memiliki bentuk pendek, sedikit bulat tapi penyok, kulit bergelombang, dan mempunyai ujung yang sedikit runcing. Carolina reaper mempunyai warna yang terang dan berukuran lebih kecil, hanya sekitar 2,5 sampai 7 cm.