Giat Serukan Nilai Kerukunan, Masjid Ini Jadi Ikon Toleransi Beragama
- ist
VIVA – Warga di daerah Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menyambut gembira dan antusias diresmikannya Masjid Besar Nurul Hikmah yang kembali berdiri dengan megah.
Masjid yang sempat hancur diguncang gempa bumi pada tahun 2018, kini kembali berdiri kokoh di atas puing-puing reruntuhan masjid dengan konstruksi tahan gempa.
Masjid Jami Nurul Hikmah dibangun kembali selama 8 bulan dan pada 2019 masjid ini tuntas dikerjakan. Namun karena COVID-19, peresmian dilakukan pada 2021 dan diserahkan kepada masyarakat.
Masjid Besar Nurul Hikmah merupakan merupakan simbol kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Utara, NTB. Hal ini ditandai dengan ditanamnya sejumlah pohon kurma dari hasil sumbangan umat beragama Hindu di wilayah itu.
Umat Islam dalam suatu pemerintahan wajib saling menghormati. Perbedaan agama tidak menyebabkan saling permusuhan. Justru harus terjadi saling toleransi.
"Sejak masa Nabi, sudah ada banyak agama seperti agama Yahudi, Nasrani, dan sebagainya. Masa tersebut tidak ada yang mengganggu agama umat lain. Perbedaan agama itu tidak menyebabkan terjadi perpecahan," ujar sesepuh warga NTB, TGH Lalu Turmudzi Badaruddin, Selasa 14 Desember 2021 di Lombok Utara, NTB.
TGH Turmudzi Badaruddin menuturkan Islam mengutamakan toleransi beragama. Perbedaan agama pada masa lalu seperti pada masa pemerintahan sekarang tidak boleh diganggu.
Anggota Dewan Mustasyar PBNU dan ulama besar NTB itu menekankan persaudaraan dalam pemerintahan harus dijaga.
Menyangkut dengan keberadaan Masjid Besar Nurul Hikmah di Lombok Utara diresmikan pada Senin 13 Desember 2021 lalu yang dibangun oleh Yayasan Artha Graha Peduli bersama masyarakat, TGH Turmudzi Badaruddin berharap kepada penyumbang dan yang menerima sumbangan masjid akan memberi faedah.
"Sesuai dengan namanya Masjid Besar Nurul Hikmah yang berarti cahaya hikmah, maka akan banyak hikmah dari masjid ini," jelas ulama besar NTB ini.
Selain sebagai tempat beribadah, masjid memiliki fungsi dan kegunaannya yang lain yaitu tempat bermusyawarah kaum Muslimin guna memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat.
"Masjid merupakan tempat kaum muslimin untuk berkonsultasi, mengkajikan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan. Masjid tempat membina keutuhan ikatan jemaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama," ujar Ketua Umum Artha Graha Peduli, Heka Hertanto.
Pembangunan masjid ini diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan telah memenuhi standar prosedur analisis teknis dan analisis struktur yang dikukuhkan melalui surat kementerian PUPR bernomor UM-03-04/SATGASLAK-LB/064/2018.