5 Keutamaan Meninggal di Hari Jumat Menurut Pandangan Islam
- Tangkapan layar.
VIVA – Oded M Danial, Wali Kota Bandung meninggal dunia saat hendak menjadi penceramah di Masjid Mujahidin, Muhammadiyah, Kota Bandung, Jumat (10/12). Ia diduga mengalami serangan jantung dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.55 WIB. Meninggalnya Oded M Daniel ini bertepatan hari Jumat, dimana ada keutamaan meninggal dunia di hari Jumat menurut pandangan Islam.
Semua makhluk hidup akan meninggal dunia pada waktunya. Meninggal dunia adalah hal yang tak mungkin bisa diprediksi ataupun bisa dicegah. Dalam Islam, ada sejumlah hadits yang menjelaskan terkait keutamaan meninggal di hari Jumat. Dalam Al Quran juga telah tertulis setiap jiwa yang bernyawa akan merasakan kematian. Setiap manusia tentu ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Husnul khotimah adalah akhir yang baik dari segala hidup seseorang.
Hari Jumat menjadi salah satu hari baik dan diyakini oleh umat Islam karena menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya. Lalu, benarkah meninggal di hari Jumat itu hari paling baik dalam umat Islam, dan terhindar dari fitnah kubur? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
1. Orang yang Meninggal Hari Jumat Akan Masuk Surga
Mufti of Federal Territory Office Malaysia menjelaskan ada beberapa keutamaan ketika umat Muslim meninggal di hari Jumat. Salah satunya yaitu ia akan masuk ke dalam surganya Allah SWT. Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, yang artinya “Hari terbaik di mana matahari telah terbit adalah hari Jumat; di atasnya Adam diciptakan. di atasnya dia dimasukkan ke surga, di atasnya dia dikeluarkan darinya. Dan jam terakhir akan terjadi pada hari lain selain hari Jumat.” Dari riwayat hadits tersebut tertulis seseorang akan masuk surga apabila meninggal di hari Jumat.
2. Hari Terbaik bagi Muslim
Selain itu, pada hari Jumat, ada waktu khusus dimana Allah SWT akan mengabulkan permohonan hamba-Nya. Menurut Muslim Hands, hari Jumat adalah hari yang penuh berkah dan bermanfaat dalam satu minggu. Hal ini dinyatakan dalam hadits shahih dari Abu Hurairah RA, yang artinya: “Ada suatu waktu di dalamnya (Jumat) di mana tidak ada seorang Muslim pun yang berdiri saat shalat dan memohon kepada Allah, Yang Maha Besar dan Maha Agung, untuk sesuatu kecuali bahwa Dia akan memberikannya kepadanya.”
3. Dijaga dari Fitnah Kubur
Syekh Abdur Rauf al-Manawi memberi pendapat tentang meninggal di hari Jumat, salah satunya dari keutamaan yang dimiliki. Keutamaan yang diyakininya adalah mendapat fitnah dari kubur, seperti yang tertulis dalam kitab Faidl al-Qadir sebagai berikut: “Sabda Nabi, tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur, sebab orang yang wafat di hari atau malam Jumat dibukakan paginya tutup (kurungan), sebab pada hari Jumat api neraka Jahannam tidak dinyalakan, pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain.
Maka, bila di hari Jumat seorang hamba dicabut ruhnya, hal tersebut menunjukan kebahagiannya dan baiknya tempat kembali baginya, sebab pada hari Jumat, api neraka Jahannam tidak dinyalakan, pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain.
Maka, bila di hari Jumat seorang hamba dicabut ruhnya, hal tersebut menunjukan kebahagiannya dan baiknya tempat kembali baginya, sebab hari Jumat adalah hari terjadinya kiamat. Allah memisahkan di antara para kekasih dan musuh-musuhNya, demikian pula memisahkan hari-hari mereka yang dapat mengundang mereka untuk berziarah kepadaNya di hari tersebut di surga ‘And.
Tidaklah seorang mukmin dicabut nyawanya di hari Jumat yang penuh dengan kebesaran rahmatNya yang tidak terhingga, kecuali Allah mencatatkan untuknya keberuntungan dan kemuliaan, maka dari itu, Allah menjaganya dari fitnah kubur,”. (Syekh Abdur Rauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 5, hal. 637)."
4. Pahala Mati Syahid
Sebuah riwayat menjelaskan bahwa keutamaan meninggal di hari Jum’at adalah mendapat pahala mati syahid dan aman dari siksa kubur. Humaid dari Iyas bin Bukair menyatakan, “Barangsiapa mati di hari Jum’at, ia dicatat mendapat pahala syahid dan aman dari siksa kubur.”
Namun, menurut Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri, hadits mengenai keutamaan meninggal di hari Jum’at tidak shahih. Beliau pun menjelaskan,
“Tidak mencapai derajat shahih, hadits mengenai keutamaan mati di hari Jum’at, bila diandaikan keshahihannya, maka keutamaan tidak ditanya malaikat diarahkan kepada orang mati di hari Jum’at, bukan orang yang meninggal di hari sebelumnya dan diakhirkan pemakamannya sampai hari Jum’at.” (Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azzham Syah al-Kasymiri, al-‘Arf al-Syadzi, juz 2, hal. 452)
5. Dipandang Baik oleh Masyarakat
Sebagian besar umat muslim percaya bahwa meninggalnya seseorang di hari Jumat akan dipandang baik. Mereka memandang bahwa seseorang yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at merupakan tanda-tanda akan kebaikan dan kemuliaannya. Karena itu, jika tetangga mereka atau keluarga mereka meninggal di hari Jum’at maka akan dipandang baik.
Itulah beberapa keutamaan jika seseorang meninggal dunia di hari Jumat. Semoga kita dijauhkan dari siksa neraka, dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Semoga artikel ini bermanfaat.