Mengenal Sosok Tuhan dalam Pandangan 6 Agama di Indonesia
- vstory
VIVA – Sosok Tuhan dalam pandangan 6 agama di Indonesia semestinya wajib diketahui oleh semua orang supaya tidak salah presepsi dan sebagai salah satu bentuk toleransi antar umat beragama. Sementara itu, agama berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah ajaran atau sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan seseorang kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan lingkungannya.
Di Indonesia sendiri, setiap orang berhak untuk memeluk agama atau kepercayaan masing-masing yang sudah diakui. Mulai dari Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setiap warga negara mempunyai kebebasan untuk memeluk agama mana sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 E ayat 1. Setiap agama menyembah dan mempercayai ajaran yang dituangkan dalam kitab suci. Nah, untuk mengenal sosok Tuhan dalam pandangan 6 agama di Indonesia, simak ulasan berikut yang disadur dari berbagai sumber.
Lantas, Bagaimana Sosok Tuhan dalam Pandangan 6 Agama di Indonesia?
Sosok Tuhan dalam Agama Islam
Menurut ajaran agama Islam, Tuhan dinamakan sebagai Allah SWT dan diyakini sebagai Dzat Maha Tinggi yang nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penenetu Takdir dan Hakim untuk alam semesta. Kata Allah dalam Al Quran merupakan sebutan khusus dan tidak dipunyai oleh kata lain selain-Nya karena hanya Tuhan Yang Maha Esa yang berhak menyandang nama tersebut.
Keesaan Allah bisa dibuktikan dengan tiga bagian pokok, yaitu kenyataan wujud yang tampak, rasa yang ada dalam jiwa manusia, dan dalil-dalil logika. Kenyataan wujud yang terlihat Al Quran memakai seluruh wujud bukti, terlebih keberadaan alam semesta dengan segala isinya.
Sosok Tuhan dalam Agama Kristen Protestan dan Kristen Katolik
Menyadur dari laman Moraref Kemenag, dalam agama Kristen konsep ketuhanan terdapat dalam Trinitas, yaitu Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Yang mana Yesus Kristus dipandang sebagai Tuhan karena dipercaya bahwa Yesus merupakan Firman yang sudah jadi manusia. Konsep ketuhanan kedua agama ini sebenarnya sama, tapi agama Katolik masih menghormati dan menjunjung tinggi Santo dan Santa (Orang Suci).
Dalam Alkitab ada dalam Ulangan 6:4 “Dengarlah, hai orang Israel; Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!” Kemudian ada disebutkan juga dalam II Samuel 7:22 “Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami."
Sosok Tuhan dalam Agama Hindu
Menyadur dari lama Repository UIN Suska, Tuhan dalam agama Hindu dikatakan sebagai Brahman dan Sang Hyang Widhi. Selain itu, pada dasarnya ketuhanan dalam agama Hindu adalah kepada Tuhan Yang Esa. Akan tetapi, sistem ketuhanannya terkoordinasi pada konsep Trimurti. Trimurti sendiri terbagi atas tiga sifat, yaitu Brahman, Wisnu, dan Siwa. Dewa-dewa kemudian digambarkan dalam bentuk jelas dengan tujuan untuk penyembahan.
Banyak masyarakat yang tidak menganut agama Hindu mengatakan bahwa agama Hindu mempunyai banyak Tuhan, bahkan tidak sedikit pula yang mengatakan bahwa Hindu adalah agama politerisme. Pandangan tersebut nyatanya tidak benar. Sebab, dalam Weda dijelaskan bahwa ‘Ekam Sat Vipra Bahuda Vadanti’ yang mempunyai arti Tuhan itu satu, tapi orang yang bijaksana (Maharsi) menyebut dalam berbagai nama.
Sosok Tuhan dalam Agama Buddha
Menurut laman UIN Jakarta, konsep ketuhanan YME dalam agama Buddha berbeda dengan konsep ketuhanan dalam agama lain, terlebih untuk agama samawi (Abrahamic religions). Di dalam kitab Sutta Pitaka, Udana VII, diterangkan bahwa Tuhan dalam bahasa Pali merupakan Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam. Subjek yang dipandang sebagai Tuhan sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak diciptakan, tapi keadaan-Nya Maha Mutlak.
Konsep ketuhanannya lebih bersifat nonteistik, yaitu tidak menekankan keberadaaan Tuhan Sang Pecipta atau tergantung pada-Nya, namun bagaimana mengejewantakan sifat buddhisme. Untuk agama ini, tujuan akhir hidup manusia hanya untuk mencapai Kebudhaan (annutara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati di mana batin manusia tak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir.
Sosok Tuhan dalam Agama Konghucu
Dalam laman Repository UIN Suska, konsep ketuhanan dalam agama Konghucu tidak bisa diperkirakan dan ditetapkan. Dalam Yijing diterangkan bahwa Tuhan adalah Maha Sempurna dan Maha Pencipta (Yuan); Maha Menjalin, Maha Menembusi dan Maha Luhur (Heng); Maha Pemurah, Maha Pemberi Rahmat, dan Maha Adil (Li); dan Maha Abadi Hukumnya (Zhen).
Selain itu, ada kata lain yang berhubungan dengan agama Konghucu yaitu Thian Li dan Thian Ming. Thian Li merupakan hukum-hukum atau peraturan yang berasal dari Thian (firman Tuhan). Sementara itu, Thian Ming merupakan sesuatu yang sudah dijadikan atau yang sudah terjadi.