Kisah Salma Peluk Islam, Mantap Berhijab Meski Belum Bersyahadat

Salma
Sumber :
  • YoUtube

VIVA – Salma, begitu nama samarannya, memutuskan untuk memeluk Islam pada 21 Oktober 2021. Hingga kini, baru Salma seorang diri yang menjadi mualaf dari seluruh anggota keluarganya. 

RUU Penggunaan Hijab yang Ketat di Iran Tersendat Karena di Veto Presiden

Kecintaan Salma dengan Islam, berawal ketika dia suka dengan hijab sejak SMP. Meski saat itu dia belum menjadi Muslim, Salma sangat suka membantu temannya merapikan jilbab yang dipakai, bahkan Salma kerap meminjam hijab untuk dia kenakan sendiri. 

Singkat cerita, ketika Salma masuk dunia kerja, dia semakin mengenal Islam. Hingga sampai pada satu titik, Salma terlibat dalam perdebatan agama. Mereka membahas mulai dari sejarah Islam hingga Nabi Muhammad SAW, yang sebelumnya tidak Salma ketahui sama sekali.

Jadi Mualaf, Wanita Muda Ini Sibuk Hafalan Sholat dan Tidak Sempat untuk Galau

"Dari situ aku mencari tahu tentang Nabi Muhammad, kisah para sahabat yang berjuang bersama Nabi Muhammad. Qadarullah, teman aku memperkenalkan aku dengan beberapa ustaz yang dulunya Nasrani dan sekarang menjadi pendakwah yang hebat dan aku dikasih link YouTube-nya Ustaz Hanan Attaki. Alhamdulillah, itulah titik balik aku mulai membuka diri aku terhadap Islam," kata dia bercerita di YouTube Ngaji Cerdas, dikutip VIVA, Selasa 7 Desember 2021.

Pembawaan Ustaz Hanan yang asyik saat berdakwah, berhasil menumbuhkan rasa cinta Salma pada Islam. Dari situ juga, Salma tersadar bahwa Allah SWT sangat menyayangi hamba-Nya. Salma mulai tersentuh hatinya, namun dia masih mengabaikan. 

Respons Deddy Corbuzier saat Disinggung soal Penyesalan Mualaf usai Gus Miftah Olok-olok Sunhaji

Pada saat itu, Salma kembali ke gereja hingga sampai pada titik di mana dia membuat kesepakatan dengan dirinya sendiri. Sebab, dia mengaku sudah merasa kosong dengan agamanya terdahulu, sementara untuk beralih ke Islam, dia pun masih ragu. 

"Seiring berjalannya waktu aku belajar huruf Hijaiyah. Aku belajar Iqro sendiri. Aku nonton-nonton YouTube kajian. Tapi aku masih merasa kurang puas. Aku pengen cari tahu Islam dari mulut orang Islam itu langsung, sedangkan saat itu kondisinya teman-teman di lingkungan aku belum terlalu mengarah ke hal itu. Jadinya, aku harus nyari itu di luar lingkungan aku," kata dia. 

Hingga akhirnya, Salma mulai mengikuti kajian tentang pra nikah secara langsung. Dari situ, dia rajin mengikuti kajian tersebut hingga berkesempatan ikut kajian offline Ustaz Hanan Attaki pada bulan Ramadhan 2018.

"Jadi kalau bisa dikatakan aku belajar Islam dari kajian pra nikah, aku mengakui itu iya. Kalau dikatakan aku dapat hidayah salah satu wasillah hidayahku dari kajian pra nikah, iya," ungkap dia. 

Selain mengikuti kajian, Salma juga ikut belajar salat hingga kembali mengenakan hijab. Karena sedang Ramadhan, dia belajar salat dimulai dengan ikut Tarawih berjamaah. 

"Nah di situ aku pakai hijab. Aku sebelumnya memang udah pernah pakai hijab. Tapi entah kenapa atmosfernya beda banget. Aku bawa Mukena karena niatnya mau ikut salat Tarawih, yang sebelumnya aku belum pernah sama sekali, wudhu pun belum pernah," ujar dia. 

Dari serangkaian kejadian yang dia alami, Salma akhirnya bertekad untuk mengenakan hijab, meski dia masih takut untuk bersyahadat. 

"Dari sejak hari itu aku mau dan bertekad untuk berhijab, mulai dari bulan Mei 2018. Sedangkan aku baru berani bersyahadat itu di Oktober 2018. Singkat cerita aku syahadat dengan Ustaz Hanan Attaki di Bekasi," kata dia. 

Dalam kesempatan itu, Salma pun turut mengungkapkan alasannya mengapa memeluk Islam. Menurutnya, karena dia tidak punya pilihan lain. 

"Kenapa Islam? Karena kita gak punya pilihan lain selain Islam. Karena Islam mampu menjelaskan untuk segala hal, untuk hari ini, masa lalu dan masa depan secara detail dan gak bisa kita bantah sama sekali," tuturnya. 

Salma berpandangan, Islam ditujukan bagi orang-orang yang berpikir. Sedangkan hidayah datang bukan hanya dari Allah SWT, tapi juga pilihan kita sendiri. 

"Jadi kalau ditanya kita gak dikasih hidayah ni? Gak. Kalau seandainya teman-teman mikir, dari proses temen-temen tidur, bangun, berdiri, kita aja gak bisa atur detak jantung kita mau kaya gimana, pompa darah kita kaya gimana, kalau misalnya gak ada yang ngatur, terus gimana caranya untuk bekerja," jelas Salma. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya