7 Tokoh Paling Kejam Sepanjang Sejarah Dunia, Pembunuhan Berantai?

Elizabeth Bathory
Sumber :
  • Listverse

VIVA – Terdapat beberapa tokoh paling kejam di dunia yang wajib diketahui oleh semua orang. Tokoh paling kejam ini berkuasa memerintah dengan tanpa ampun dan mengeksekusi lawan politik, walaupun keluarganya sendiri. Sebuah kepemimpinan yang buta pernah terjadi yang bisa dikatakan sebagai pemimpin buta. Padahal manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai kesadaran moral.

Dipicu Cemburu, Wanita di Deliserdang Bunuh Selingkuhan Suami

Hal inilah yang jadi pemabatas manusia supaya tidak lepas kendali dan berpirlaku lebih kejam dari hewan buas. Tapi, dalam kenyataannya, banyak tokoh kejam dalam sejarah kehidupan manusia. Memanipulasi, menyiksa, dan membunuh adalah sebuah kebiasaan yang sering dilakukan oleh mereka untuk membuat kesenangan tersendiri. Menyadur dari berbagai sumber berikut adalah ulasan mengenai tokoh paling kejam di dunia.

Lantas, Siapa Saja Tokoh Paling Kejam di Dunia?

Karena Warisan Pria di Surabaya Bunuh Adik dan Keponakan, Ujungnya Menyesal

1. Rasputin

Ridwan Kamil: Kalau Pemimpinnya Barokah, Insya Allah Persija Juga Barokah

Pada prinsipnya, kehidupan Grigori Rasputin diselimuti dengan mitos, tapi sejarah melihat bahwa sang ‘biksu gila’ merupakan penyebab dari kekacauan yang akan dirasakan oleh Russia. Ia mengawali kariernya menjadi orang suci yang mendoktrin bahwa keselamatan sejati hanya bisa diperoleh dari kesenangan dalam dosa. Rasputin mempunyai daya tarik tersendiri sebagai seorang penipu dan kemudian dilaporkan sangat senang ketika mempermaulkan wanita bangsawan dengan membuat mereka menjilati jari-jarinya setelah dicelupkan ke dalam sup.

Ia dituduh sudah memperkosa biarawati dan menggunakan jasa PSK ketika memberikan nasika kepada Tsarina di siang bolong. Karena khawatir ia akan menjebloskan rusia ke jurang bencana, sekelompok konspirator aristocrat meracuninya dengan sianida tahun 1916. Saat sianida gagal, sekelompok pria dilaporkan menembaknya dan kemudian memukulnya sebelum akhirnya dibuang ke sungai Neva.

2. Elizabeth Bathory

Elizabeth Bathory

Photo :
  • Listverse

Wanita yang kerap dinamakan Bloody Countess ini adalah seorang wanita bangsawan Hongaria yang secara luas dipandang sebagai pembunuh berantai wanita paling gila sepanjang sejarah. Dari akhir abad ke-16 sampai awal abad ke-17, Bathory dilaporkan sudah memikat para petani muda untuk datang ke istana dengan janji akan memberikan pekerjaan yang digaji tinggi.

Setelah terjebak di dalam kastil, para korban tersebut mengalami siksaan yang tidak bisa dilukiskan. Beberapa dipukul dan ditusuk dengan jarum, sementara lainnya ditelanjangi dan dibiarkan membeku di salju. Bahkan, menurut kabar yang tersiar Bathory mandi dengan darah dari para korbannya. Karena, ia percaya bahwa kulitnya akan bersinar dan awet muda. Ia diduga membantai 80 gadis petani, walau jumlahnya mungkin mencapai 600.

3. Gilles de Rais

Tokoh paling kejam berikutnya adalah seorang bangsawan, prajurit, dan pendamping Joan of Arc sejak abad ke-15 selama Perang Seratus Tahun. Karier militernya membuat dirinya bisa memperoleh banyak pujian, tapi reputasinya yang terkenal dan gaya hidupnya yang mewah berhasil menyembunyikan sis gelap yang terdiri atas tuduhan satanisme, pemerkosaan, sampai pembunuhan.

Sejak tahun 1430-an, dilaporkan bahwa ia mulai menyiksa secara brutal dan membunuh anak kecil, banyak di antara mereka yang datang ke istana untuk menjadi pelayan. Setelah melakukan pelecehan seksual, akhirnya Rais membunuh para pelayan tersebut dengan memotong leher mereka dengan pentunga, yang lain ada yang sampai dipenggal dan dipotong-potong. Setelah dilaporkan, ia akhirnya mengaku sudah membunuh sebanyak 140 anak-anak, digantung sampai mati dan kemudian dibakar.

4. Tomas de Torquemada

Sejak tahun 1483 sampai 1498 Tomas de Torquemada mempimpin Inklusi Spanyol, pengadilan Katolik yang terkenal sangat kejam dipakai untuk mengadili para ahli bidah dan orang-orang yang tidak menganut Katolik. Guna memaksakan keyakinannya, para korban mendapat hukuman yang sangat mengerikan, mulai dari dicekik sampai diregangkan di atas rak.

Menjadi biarawan Fransiskan, ia merupakan seseorang yang bertanggung jawab guna mengatur kembali Ikuisisi dan memasukkan berbagai kejahatan seperti penisataan agama, sihir, dan riba. Ia juga memerintahkan pengusiran terhadap ribuan orang Yahudi, Muslim, dan kulit hitam, yang seluruhnya diyakini akan mencampuri kemurnian spiritual Spanyol.

5. H.H. Holmes

Ia terlahir sebagai Herman W. Mudgett seorang pembunuh berantai terkenal yang menghabiskan awal kariernya sebagai penipu asuransi sebelum akhirnya pindah ke Illinois tahun 1893. Dari sana, ia kemudian membangun sebuah bangunan yang disebutnya sebagai kastil, bangunan tingkat tiga yang kemudian diubah menjadi sebuah tempat penyiksaan yang mengerikan.

Beberapa kamar dilengkapi dengan lubang intip tersembunyi, saluran gas, lapisan kedap suara, dan pintu perangkap. Sementara yang lain memperlihatkan loring rahasia dan tangga yang menuju jalan buntu. Selain itu, juga terdapat parasut berpelumas yang mengarah ke ruangan bawah tanah. Tempatnya memasang meja bedah, tungku, dan rak abad pertengahan.

6. Vlad the Impaler

Vlad III atau Vlad Tepes merupakan salah seorang penguasa Wallachia, sekarang bagian Rumania, pada abad ke-15 dikenal karena penyiksaan, mutilasi, dan pembunuhan massal terhadap pasukan Utsmani. Kemampuan yang dimiliki olehnya memang patut diacungi jempol. Namun, kekejaman dan kesukaannya dalam mengeksekusi dengan cara yang kejam membuat reputasinya menjadi salah satu pemimpin berdarah dingin dalam sejarah.

Dari banyaknya cara penyiksaan, penyulaan merupakan salah satu pilihan untuknya. Ia diduga sudah menyula sebanyak 20.000 orang di tepi sungai Danube. Tentara Utsmani pun akhirnya mundur setelah melihat hutan mayat tersebut. Berdasarkan laporan, ia dengan santai makan di atas ribuan mayat yang tertusuk dan mencelupkan roti ke dalam darah korban.

7. Jack the Ripper

Tahun 1888, distrik Whitechapel London dicekam oleh sebuah laporan pembunuhan berantai yang menguntit di jalanan kota. Pembunuhan tersebut dikenal senang memikat pelacur ke tempat gelap, sebelum akhirnya digorok dan dipotong-potong tubuh mereka dengan pisau pahat. Dari bulan Agustus sampai November 1888, ditemukan lima pejalan kaki yang dijagal di ujung distrik timur yang membuat kegilaan di seluruh kota.

Mulanya ia dikenal sebagai pembunuh Whitchapel. Tapi seiring berjalannya waktu, dia dijuluki sebagai Jack the Ripper. Tanpa melakukan forensik, polisi di era Victoria bingung dalam menyelidiki kejahatan Ripper. Bukti dari para saksi kerap bertentangan, dan sesudah membunuh korban terakhirnya tanggal 9 November, ia menghilang seperti hantu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya