5 Kisah Mualaf Menyentuh, Gara-gara Ditolak Dansa Sampai Disiksa

VIVA – Perjalanan spiritual seseorang untuk meyakini suatu agama selalu menjadi hal yang menarik. Bahkan tak jarang dari kisah-kisah mereka, banyak yang tertarik untuk menganut suatu agama. Seperti kisah-kisah mualaf berikut ini, mereka memiliki perjalanan spiritual yang tak mudah untuk yakin dengan agama Islam.

Sederet kisah mualaf ini, bisa jadi pelajaran berharga untuk siapa saja, bahkan mungkin bisa jadi motivasi diri untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Berikut kisah- kisah perjalanan mualaf memperjuangkan dan meyakinkan diri untuk masuk Islam. 

1. Kenal Islam dan Jadi Mualaf Usai Ditolak Dansa

Banyak jalan menuju kebaikan. Bahkan hal yang tak disangka bisa jadi membawa seseorang menuju jalan menemukan agama pilihan. Seperti yang dialami bule asal Georgia. 

Pemuda Insinyur teknik mesin universitas georgia bernama Bob Palmer asal Atlanta Amerika masuk Islam jadi Mualaf lantaran dirinya berteman dekat dengan muslimah. Sewaktu duduk di bangku sekolah menengah atas, dia tidak mengetahui kalau temannya itu Muslim. 

Bob berteman dekat dengan seorang muslimah di bangku SMA, ia merasa ada hal yang kerap membuat temannya itu tak nyaman. Awalnya, Bob mengira itu perkara perbedaan budaya hingga akhirnya teman Muslimahnya itu menolak untuk diajak berdansa.

Tapi siapa sangka gara-gara mencari tahu alasan muslim menolak dansa justru membuat Bob terpikat pada Islam dan memilih untuk menjadi mualaf. Kisah selengkapnya baca di sini.

2. Remaja Nangis Baca Al Quran Hingga Mualaf

Tak pernah terpikirkan oleh Alberto  remaja 16 tahun asal Amerika untuk mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan para muslim di dunia. Keputusannya menjadi mualaf ditunjukkan melalui keteguhan hatinya untuk bersyahadat tanpa ragu di depan kamera.

Perkenalan Alberto dengan agama Islam bermula saat Giovanni menunjukkan kitab suci umat Islam, Al Quran. Alberto yang masih berusia dini, merasa tertarik dan penasaran sehingga mencoba membacanya meski tak mengerti makna di tiap kalimatnya. Alberto sempat mencari tahu hingga akhirnya dia tahu maknanya dan merasa hatinya tersentuh. Saat membaca Al Quran, Alberto kerap dilanda rasa penasaran dan akhirnya berusaha mencari tahu maknanya. Selengkapnya baca di sini.

3. Mantap Mualaf karena Tuhannya Kalah Gulat

Namanya Tonny, pria dengan janggut itu diketahui lahir dalam keluarga Kristen. Keluarganya bahkan banyak yang menjadi pendeta atau pastor atau terlibat dalam kegiatan gereja.  Diceritakannya dirinya dibesarkan untuk percaya Trinitas, sehingga dia menyembah Trinitas. Kisah selengkapnya baca di sini.

4.  Mantan Pendeta Jadi Ulama

Seorang mantan pendeta bernama Mathius menceritakan kisah pilunya saat berjuang untuk memeluk Islam. Pria yang kini telah menjadi ulama dan berganti nama menjadi KH. Rohmat Hidayat itu menceritakan kisahnya hingga berderai air mata.

Sebelum menjadi mualaf, dia merupakan seorang pendeta. Rohmat adalah anggota misionaris internasional dan menjadi ketua penyebaran agama Nasrani di wilayah Jawa Barat. 

Tidak hanya di Jawa Barat, Rohmat ditugaskan untuk menyebarkan agamanya terdahulu bahkan sampai ke berbagai pelosok negeri, dengan iming-iming memberikan bahan-bahan kebutuhan pokok. 

"Namun Alhamdulilah, setelah saya diberikan taufik dan hidayah oleh Allah SWT, saya belajar dan belajar. Dan kembali saya mengejar mereka agar kembali ke jalan yang benar, beragama yang Allah ridhoi," ujarnya dalam video yang diunggah di Youtube Islam Trending TV, dikutip VIVA, Selasa 30 November 2021. 

Perkenalannya dengan Islam berawal ketika dia mendengar Azan Subuh dalam perjalanannya ke Jakarta. Namun, saat itu dia menganggap Azan adalah sesuatu yang aneh. Awalnya menganggap Islam bodoh karena beribadah tanpa istirahat, tapi hal tersebut membuatnya berfikir Islam paling mulia, hingga akhirnya dia tertarik mualaf namun malah disiksa pengikut sebelumnya. Simak Kisah lengkapnya di sini. 

5. Dianggap Mati Karena Masuk Islam

Pesinetron Risdo Matondang, menceritakan perjalanan spiritualnya ketika menjadi seorang Muslim. Dia sebelumnya penganut agama Protestan dan memutuskan masuk Islam pada tahun 1998, saat usianya menginjak 28 tahun. Ketertarikannya dengan Islam, berawal dari seorang teman yang memberinya buku tentang dialog antara orang Katolik dan seorang kiai di Madura. 

Risdo ternyata sudah mengalami kejadian unik yang dia anggap sebagai petunjuk dari Allah SWT. Dalam KTP, tertulis bahwa agamanya adalah Islam. Padahal, saat itu dia belum menjadi mualaf. Ketika Risdo datang ke RT untuk minta diperbaiki, anehnya agama Risdo kembali tertulis Islam.  Mundur lagi ke belakang, rupanya awal ketertarikan pria asal Medan itu sudah dimulai sejak kecil, ketika pertama kali dia mendengar Azan. Selengkapnya baca di sini.

Halaman Selanjutnya

Tak pernah terpikirkan oleh Alberto  remaja 16 tahun asal Amerika untuk mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan para muslim di dunia. Keputusannya menjadi mualaf ditunjukkan melalui keteguhan hatinya untuk bersyahadat tanpa ragu di depan kamera.