Kisah Bule Putuskan Mualaf karena Sering Alami Kejadian Menyeramkan
- YouTube
VIVA – Namanya adalah Victoria Naila Edwards, seorang bule berkebangsaan Inggris. Victoria diketahui memutuskan untuk menjadi seorang mualaf pada tahun 2011 lalu ketika dirinya pindah ke Malaysia.
Diceritakan Victoria, sebelum dirinya menjadi seorang mualaf, dirinya merupakan atheis. Dirinya tidak percaya akan keberadaan Tuhan, akhirat atau kehidupan setelah mati.
Namun ketika dirinya mendapatan kejadian mistis di Malaysia, membuatnya memantapkan diri untuk menjadi seorang mualaf. Hal ini bermula ketika Victoria menjamu teman-temannya untuk pesta barbeque di rumah barunya di Malaysia.
Saat itu, Victoria sempat mengajak temannya untuk melihat rumahnya. Namun saat hendak ke atas loteng, dirinya sempat mendengar sang anjing yang menggonggong. Tapi dihiraukannya, lantaran dia menganggap bahwa anjingnya itu menabrak sesuatu.
"Jadi saya lanjut menjelajah rumahnya dan saat saya turun dari loteng, teman saya sangat terlihat ketakutan, dan dia hanya menatap ke arah pintu kaca, dia sadar ada saya lalu bertanya 'ada apa?' dia bilang anjung saya berjalan ke arah pintu kaca lalu pintu menutup sendiri dengan keras," kata Victoria seperti dikutip dari tayangan YouTube.
Namun kala itu, Victoria merasa aneh. Sebab jika ada angin kencang seharusnya pintu kayu yang tertutup namun ini malah pintu geser kaca rumahnya. Hal itu membuat Victoria dan teman-temannya takut dan memutuskan untuk keluar rumah.
"Tak lama, teman saya pamit pulang," kata dia.
Tak hanya sekali, beberapa bulan kemudian dirinya juga mengalami hal mistis tak mengenakkan. Seperti saat dirinya pulang ke rumah beberapa posis barang di rumahnya berpindah tempat, hingga suara jatuh di rumah namun tidak ada siapapun.
Hingga akhirnya Mei 2011 dirinya pulang ke rumah pukul 2 pagi. Saat itu, dirinya yang sudah siap-siap untuk tidur menyadari bahwa dia belum mematikan lampu di bagian depan kamarnya. Dan kejadian aneh pun terjadi.
"Lalu saya keluar dan mematikan lampu, ketika saya keluar saya merasakan seperti diikuti hantu mungkin ini terdengar gila, tapi memang seperti ada yang tak beres seperti ada perasaan mencengkam dalam dada, dan saya mendengar suara samar yang aneh," ungkap Victoria.
Pada saat itu Victoria yakin dan merasakan 'sesuatu' menatapnya di ujung ruangan. Â Jantungnya pun terasa seperti ingin copot. Dia juga mengaku merasa sangat ketakutan.
"Di rumah pun saya sendirian langsung saya matikan lampunya cepat cepat mengunci pintu kamar dan saat berbalik badan ada sesuatu yang memukul pintu sangat keras sampai sampai pintunya bergetar," kata dia.
Hal itu pun membuat Victoria bertambah takut. Victoria yang kala itu masih atheis mengaku tiba-tiba saja terpikir tentang Allah.
"Saya tak percaya Tuhan dan nampaknya itu sia sia. Kalaupun saya akan mati saya melihat ada manfaat meminta sesuatu padahal yang saya percayai. Tapi saat itu ketika saya tak berdaya dan putus asa serta tak bisa melihat sesuatu di depan saya dan saya tak bisa melindungi diri dari sesuatu itu pikiran saya tiba tiba jadi sangat jernih dan satu-satunya di pikiran saya hanyalah Allah," jelas dia.
Kala itu, Victoria pun meminta pertolongan kepada Allah.
"Jadi pada saat itu hal yang bisa aku pikirkan adalah meminta Allah untuk menolong saya jadi saya bilang 'ya Allah jika engkau ada tolong lah lindungi saya'," kata Victoria.
Victoria yang kala itu ketakutan kemudian membuka laptop dan menonton untuk bisa tidur.
"Biasanya saya butuh 10-15 menit untuk telat tidur tapi kalau itu dalam 5 min saya sudah langsung pulas. Pagi-paginya saya bangun dan sebagai seorang yang logis saya mulai memikirkan kejadian semalam saya katakan 'ya Allah jika itu engkau terima kasih telah melindungi saya'," kata dia.
Tidak sampai di situ, Victoria juga berdoa jika memang ini adalah petunjuk dari Allah SWT untuknya menjadi mualaf. Victoria meminta untuk dibimbing.
"Dan jika memang ini jalan yang kau inginkan tolong dan membimbing saya sebab saya 22 tahun saya tak menemukan satu agama pun dan tak ada seorang pun yang bisa meyakinkan saya banyak sudah yang mencoba jadikan saya atau ajak saya jadi muslim tapi semua gagal saya sangat keras kepala. Jadi saya betul betul perlu bimbingan Allah dalam hal ini," ungkap Victoria.
Mulai bertanya-tanya
Beberapa pekan berikutnya Victoria mulai penasaran soal Islam dan dia mulai bertanya kepada orang apa yang Allah ajarkan dan jawabannya Allah itu mengajarkan kesabaran jadi misalnya saat terjebak kemacetan di jalan atau di saat saya merasakan kesabaran dan hati kita merasa panas maka saya akan ingat Allah sehingga saya jadi sabar dan tenang.
"Dan situasi nya pun berubah saya lakukan cara ini aspek Islam yang lainnya. Beberapa bulan berlalu hingga tiba bulan Agustus yang bertepatan dengan bulan Ramadhan saya memanfaatkan Ramadhan untuk belajar menjadi seorang muslim dan semoga bisa membuat keputusan apakah saya akan masuk Islam atau tidak. Sebab saya tak mau jadi atau istilahnya kita makan babi tapi tiap akhir pekan menenggak miras tak masuk akal bagi saya jika kita ingin berkomitmen tapi melakukannya setengah setengah," ungkap Victoria.
Victoria kemudian memutuskan untuk berpuasa sejak hari pertama Ramadhan. Tidak sampai di situ, Victoria juga mencari sumber-sumber lainnya untuk belajar bagaimana sholat.
"Saya print bahan-bahan dari internet untuk belajar sholat dalam bahasa Inggris agar saya bisa mengerti dan saya membaca selembar Alquran setiap hari bagi saya ini penting untuk memahami kandungannya serta ajaran apa yang ada di dalamnya untuk cari tahu apakah saya bisa setuju atau tidak nya. Ini lumayan berat dan lumayan aneh buat saya saya masuk ke di Malaysia orang menyebutnya Surau itu masih kecil di dalam sebuah gedung," ungkap dia.Â
Pertama kali ke mushola, Victoria bercerita dirinya tidak tahu apakah dia harus berwudhu dulu atau tidak.
"Pengalaman menarik sih saat sampai pertengahan Ramadhan saya bertekad untuk hidup sebagai muslim maka setelah sholat Isya saya duduk di ruang tamu rumah lalu saya bersyahadat dalam bahasa Inggris mungkin ini dulu tapi saat itu saya merasa tak ada bedanya dan sejak saat itu saya menjadi Muslim," kata Victoria.