Kerasukan Jin Saat Berhijab, Mualaf Ini Niat Keluar Islam

Cece Novi.
Sumber :
  • YouTube Friends of Seven Heavens

VIVA – Seorang mualaf mengaku mengalami pengalaman spiritual yang bertubi-tubi saat memakai hijabnya. Tantangan yang dihadapinya itu membuat wanita asal Pontianak tersebut melepas hijab dan bahkan berniat keluar dari agama Islam untuk kembali pada keyakinan sebelumnya.

Dapat Hidayah Setelah Menikah, Paula Verhoeven: Terima Kasih Telah Hadirkan Baim dalam Hidupku

Cece Novi, wanita kelahiran Pontianak yang lama menetap di Bandung, Jawa Barat, merasakan hal luar biasa ketika masuk agama Islam. Segala yang ia minta, diakuinya langsung diberi Allah SWT tanpa waktu lama.

"Awalnya aku mualaf itu aku benar-benar ketenangan batin. Segalanya aku dapat. Hadiah apa yang kuminta, cuma sebut Allah aku mau ini, pasti dikabulkan," katanya dalam kanal Youtube Friends of Seven Heavens, dikutip Rabu, 17 November 2021.

Kisah Mualaf Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia

Sayangnya, rintangan kerap dihadapinya yang membuat ia harus melepas penutup aurat di kepalanya. Cece Novi juga sempat terlintas di benak untuk kembali pada agama sebelumnya lantaran ingin mendapatkan ketenangan batin lagi.

"Mau kembali ke agama saya, di satu sisi saya murtad. Hati kecil saya merindukan yang namanya sholat, tapi saya enggak munafik, enggak mungkin saya ke masjid tapi enggak tahu apa-apa," imbuhnya.

AQUA & DMI Beri Kesempatan Ibadah Umrah bagi 20 Khadimatul Masjid dari 6 Provinsi di Indonesia

Kisahnya saat menjadi mualaf bermula saat Cece Novi bergabung dengan komunitas di Bandung. Komunitas itu membentuk pasar malam, di mana Cece Novi pun membuka usaha beberapa permainan hiburan. Namun, karena satu dan lain hal, ia bangkrut dan merasa terpuruk.

Cece Novi.

Photo :
  • YouTube Friends of Seven Heavens

"Kebetulan adik kandung saya, Siti Aisyah, dia mualaf dari umur 17 tahun. Saya chat, gimana ini masalah saya udah berat. Dapat musibah, bangkrut karena terlalu percaya orang. Di saat lagi down, saya curhat begitu, adik saya bilang, hidup kamu sudah bagus-bagus, kamu yang hancurkan karena terlalu percaya orang. Saya sambil nangis bilang, kalau masalah saya bisa beres, saya benar-benar mau mualaf. Dia bilang, jangan asal nazar," kenang Novi.

Rupanya, Novi sendiri sudah mempelajari Islam sejak 2006 silam, namun hanya bagian dasarnya saja. Tak lama usai nazar, hingga sepekan urusan dan masalahnya mendapat solusi untuk menyelesaikannya. Ia pun teringat nazarnya dan ingin mualaf.

"Langsung saya ketemu teman-teman muslim di pasar malam. Hari ini juga saya mau dimualafkan. Kami sempat ke beberapa masjid, tapi enggak bisa saat itu. Di satu masjid, saya diterima dan langsung dimualafkan. Itu September 2010," ceritanya lagi.

Usai menjadi mualaf, Novi mengaku rajin ibadah sholat lima waktu karena masih berada di komunitas muslimnya. Terlebih, sepekan setelah mualaf, anak Novi mengikuti jejaknya untuk memeluk agama Islam.

Tak hanya itu, Novi pun mengalami perubahan dari segi pakaian hingga 90 persen. Novi yang memiliki tato di sekujur tubuhnya, merasa harus memamerkan keindahan seni tato dan kemolekan tubuhnya itu.

"Dulu kalau enggak pakai rok pendek, pamer badan, enggak sah. Karena masih belum tahu azab kubur. Orang Islam pakai hijab buat apa," celetuk Novi.

Setelah mempelajari Islam lebih dalam, Novi mulai memahami makna hijab. Ia berubah total dan memutuskan berhijab. Bahkan, Novi sempat malu dengan gambaran tato di tubuhnya dan merasa menyesal.

Ilustrasi masjid.

Photo :
  • Freepik/wirestock

"Tato tuh seni, harus dinikmati orang. Di tangan, kaki, punggung. Buat saya kalau enggak pamer tato itu nggak sah. Sekarang agak malu. Nyesel ada, jujur. Dulu malah kepengin nambah. Aku kenal dunia tato usia 20-an," jelasnya.

Ujian mulai menerpa ketika menetapkan hati memakai hijab. Novi kerap kerasukan jin dengan perilakunya yang memaki dan berteriak merasa kepanasan dengan hijab yang dikenakan. Dituturkan Novi, ada kemungkinan jin yang merasukinya itu adalah 'peliharaan' leluhurnya.

"Saya mulai dzikir, sebut nama Allah, kepala jadi muter-muter, ngamuk-ngamuk mukul tembok. Pakai hijab pasti teriak panas, keluar caci maki, saya enggak bisa masuk masjid. Ada orang sholat juga di mesjid, ibu-ibu yang habis sholat keluar, saya bilang kamu siapa, kamu anjing, keluar dari sini. Orang keluar sholat saya maki," jelasnya.

"Udah itu dengan segala cara saya harus keluar dari dunia jin. Saya juga enggak ngerti jin dari leluhur saya karena kami punya wihara, leluhur ada yang ngikutin. Waktu saya kesurupan liat di video saat udah sadar, jinnya banyak, ada jin bisu dan jin penggoda. Dari yang masuk ke badanku, banyak sampai saya bener lemas 2 hari," terangnya lagi. 

Tak berhenti di situ, pandemi COVID-19 mendadak melanda. Novi terpaksa kembali ke kediamannya bersama keluarga besar dan jauh dari komunitas muslimnya. Kondisinya yang jauh dari komunitas muslim membuat Novi terombang-ambing. Ia mengaku menjadi jarang sholat dan berdzikir.

"Kesalahan saya memang saya lepaskan hijab karena di rumah saya masih non muslim. Jadi ngelantur udah enggak pernah sholat," kata Novi.

Bahkan, Novi yang seolah jauh dari Allah SWT, akhirnya sempat berpikir untuk keluar dari Islam dan kembali pada agamanya. Sebab, ia tak mendapatkan ketenangan batin seperti awal menjadi mualaf. Rupanya, kelalaiannya dalam menjaga sholat 5 waktu yang membuat ketenangan batinnya pudar.

“Sampai saat ini, saya udah keputusan apa saya harus murtad kembali ke agama. Saya ingin cari ketenangan batin yang tidak saya dapatkan. Di satu sisi, saya masih ada pertahanan. Ketemu dengan teman-teman muslim,” ungkapnya.

"Memang banyak cobaan, mau ke hal negatif gampang kayanya ya," selorohnya.

Kegoyahan hati Novi kembali dikuatkan Allah SWT saat sepekan yang lalu nyawanya nyaris hilang. Nyawa ia dan teman-temannya hampir melayang. Kondisi itu meneguhkan hati Novi agar kembali menjalani sholat dan berdizkir serta memakai hijabnya lagi.

"5 hari yang lalu, nyawa kami hampir melayang. Saya giat-giat mau kembali ke Islam. Saya bilang ini teguran. Udah pasti enggak ketolong. Ini kita masih dikasih kesempatan bertobat," pungkas Novi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya