Jadi Saksi Mata Angklung Mendunia
- angklung-udjo
VIVA – Angklung merupakan kekayaan budaya sekaligus identitas bangsa Indonesia di mata dunia yang telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, UNESCO, sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia sejak 16 November 2010. Kini, setiap 16 November diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyampaikan agar peringatan Hari Angklung Sedunia dijadikan momentum untuk membangkitkan kecintaan dan kepedulian terhadap alat musik tradisional asal Jawa Barat itu dengan mengajak masyarakat memainkan kembali angklung di berbagai acara, baik di Indonesia maupun luar negeri.
“Semoga keindahan alunan suara angklung membuat Indonesia semakin dikenal di seluruh dunia semoga kebudayaan Indonesia juga semakin lestari, berkembang, dan semakin maju," kata dia.
Menyambung pernyataan Iriana Joko Widodo, Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan saat ini kemajuan dan perkembangan angklung tidak seimbang dengan generasi muda. Minimnya regenerasi para seniman angklung menjadikan jumlah mereka semakin lama semakin sedikit dan didominasi oleh kaum tua.
"Karena itu, merupakan tugas bersama untuk mewariskan kepada generasi muda dan mengajak untuk terus senantiasa berkarya dan menjaga kelestarian karya bangsa. Budaya merupakan sebuah citra dan identitas dan sebuah bangsa, maka itu banggalah memiliki budaya yang beraneka ragam," tuturnya.
Perayaan Hari Angklung Sedunia ini dimeriahkan dengan atraksi bermain angklung bersama yang diikuti lebih dari 10 ribu peserta yang tersebar di 50 negara di 5 benua secara online dan offline yang dipandu Teh Amel, generasi ketiga dari Saung Angklung Udjo dan putri dari Kang Udjo, serta Conductor & Music Director House of Angklung Washington DC di AS, Tricia Sumarijanto.
Atraksi tersebut berhasil memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia atau MURI yang disampaikan oleh Pendiri MURI Jaya Suprana. "Ini suatu rekor yang menggelorakan semangat kebanggaan nasional yang patut kami apresiasi. Tidak hanya sebagai rekor di Indonesia namun juga dunia," tegas dia.
Pada kesempatan ini pula, Ketua Saung Angklung Mang Udjo, Taufik Udjo, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan perhatian dan apresiasi kepada seni angklung. "Kami senang karena beberapa ekosistem angklung kembali hidup," paparnya.