Bukan Islam atau Kristen, Ini 9 Agama Tertua di Dunia

Ilustrasi agama di dunia
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA – Agama tertua di dunia jarang diketahui oleh masyarakat, padahal ini cukup penting diketahui sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Berbicara mengenai agama, di Indonesia sendiri agama yang paling banyak dianut adalah Islam. Selain itu, agama merupakan sebuah bentuk kepercayaan yang dimiliki oleh seorang manusia dan sangat berkaitan dengan ajaran, tatanan, dan perintah untuk menjalankan kehidupan. Itulah mengapa manusia pada hakikatnya membutuhkan sebuah pedoman untuk menjalankan kehidupan.

Jadi, wajar saja bila manusia pada zaman dahulu sudah memeluk beberapa agama sebagai tatanan kehidupan. Agama-agama ini sudah hadir sejak zaman kuno sebelum adanya agama Islam dan Kristen membumi. Walaupun sudah dianut dari zaman kuni, agama-agama ini masih eksis sampai saat ini. Nah, untuk lebih lengkapnya, simak ulasan mengenai agama tertua di dunia yang disadur dari Oldest.

Lantas, Apa Saja Agama Tertua di Dunia?

1. Brahmanisme (Sekitar 8.000 SM)

Agama tertua di dunia adalah Brahmanisme. Kepercayaan Brahmanisme atau yang dinamakan juga dengan sebutan Weda Brahmanisme merupakan sebuah kepercayaan tertua di dunia yang dipercaya sudah ada sejak tahun 8.000 SM. Walaupun banyak yang beranggapan bahwa kepercayaan ini sama dengan agama Hindu karena menyembah banyak dewa. Tapi, agama ini masuk ke dalam daftar agama tertua dalam urutan pertama di dunia. Kepercayaan ini mempercayai bahwa ada kekuatan alam yang berasal dari para dewa dan dewi, diantaranya Dewa Matahari, Dewa Api, Dewa Angkasa, Dewa Siwa, dan masih banyak yang lainnya.

2. Hindu (Sekitar 7.000 SM)

Sejumlah umat Hindu melakukan pradaksina saat prosesi upacara Tawur Agung Kesanga 2019 di Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 6 Maret 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Agama tertua di dunia berikutnya adalah Hindu. Agama Hindu sering dianggap sebagai agama tertua yang masih dipraktikkan hingga saat ini. Meskipun ini mungkin benar, penting untuk dicatat bahwa agama Hindu tidak memiliki pendiri tertentu atau teks tunggal, tetapi menggabungkan beberapa tradisi dan kepercayaan kuno. Kitab suci Hindu tertua adalah Rig Veda, yang diyakini berusia sekitar 3.500 tahun.

Namun, para arkeolog kemudian menemukan motif banteng dan sapi, yang mana itu adalah hewan suci untuk agama Hindu. Motif tersebut berasal dari sekitar 7.000 SM ketika sebuah peradaban kuno tinggal daerah dekat dengan Sungai Indus. Saat ini, agama Hindu dipraktekkan oleh jutaan orang di seluruh dunia, tetapi paling banyak penganutnya di India dan negara-negara sekitarnya.

3. Yahudi (Sekitar 2.000 SM)

Negara Yahudi, Israel.

Photo :
  • U-Report

Yahudi merupakan agama tertua di dunia dan cikal bakal adanya agama samawi yaitu Kristen dan Islam. Saat ini, kedua agama tersebut menjadi yang terbesar di seluruh penjuru dunia. Agama ini secara resmi didirikan oleh Nabi Musa, meskipun sejarah Yahudi dapat ditelusuri kembali ke Abraham, yang dianggap sebagai nenek moyang orang-orang Yahudi. Sementara Yudaisme memiliki banyak teks penting dan suci, dokumen agama terpentingnya adalah Taurat, yang merupakan bagian dari teks yang lebih besar yang dikenal sebagai Tanakh atau Alkitab Ibrani.

Yudaisme modern dapat dipisahkan menjadi tiga gerakan. Pertama, Yudaisme Ortodoks, yang paling konservatif dan mempertahankan hampir semua praktik dan ritual tradisional. Kedua, Yudaisme Reformasi, yang pengikutnya mempertahankan identitas Yahudi mereka tetapi mengambil pendekatan yang lebih liberal dan santai terhadap banyak kepercayaan dan praktik. Ketiga Yudaisme Konservatif, yang berada di tengah dan mengambil pendekatan moderat pada praktik-praktik Yahudi.

4. Zoroastrianisme (Sekitar 1.500 SM)

Walaupun kepercayaan ini resmi didirikan sejak abad ke-6 SM oleh Nabi dan pembaharu Zoroaster, lewat bukti arkeologis, akar agama ini bisa saja berasal berasal dari 1.200 – 1.500 SM. Dalam satu titik sejarah, Zoroastrianisme merupakan sebuah agama paling kuat yang ada di dunia sampai menjadi agama resmi Persia dari 600 SM hingga 650 SM.

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Zoroastrianisme mempercayai pada satu Tuhan yang dinamakan Ahura Mazda dan bertentangan dengan kepercayaan populer, bukan sebagai penyembah api, mereka percaya bahwa api mewakili cahaya atau kebijaksanaan Tuhan. Sementara itu, Zoroastrianisme merupakan agama yang cukup kecil jika dibandingkan, ia mempunyai banyak konsep sentral dengan agama-agama besar seperti Yudaisme, Kristen, dan Islam.

5. Shinto (Sekitar 700 SM)

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Sementara banyak orang percaya bahwa Shinto tidak secara resmi dimulai sampai setelah agama Buddha diperkenalkan ke Jepang sekitar abad ke-6 SM, ada catatan sejarah yang menyebutkan akar Shinto dari sekitar 700 SM, meskipun catatan arkeologi lebih jauh lagi. Setelah agama Buddha tiba, banyak unsur Buddhis bercampur menjadi kepercayaan dan tradisi Shinto, serta Konfusianisme.

Aristokrasi yang berkuasa akhirnya menggabungkan ketiga agama dan mengembangkan Shinto sebagai cara untuk membimbing rakyat Jepang. Shinto telah resmi ditetapkan menjadi agama untuk negara Jepang selama Periode Meiji 1868 – 1912. Saat ini Shinto dan Buddhisme berkaitan erat dengan masyarakat dan budaya Jepang.

Menag Sebut Ada Krisis Agama di Indonesia

6. Buddhisme (Sekitar 600 SM)

Petugas memandikan patung Dewa-Dewi umat Budha di Wihara Avalokitesvara, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa, 29 Januari 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Saiful Bahri

Agama tertua di dunia selanjutnya adalah Buddha. Tak seperti agama-agama kuno yang lainnya, Buddha bisa melacak akarnya kembali kepada salah satu pendiri. Ia adalah seorang pangeran yang lahir di Nepal sekitar 2.500 tahun yang lalu dengan nama Siddhartha Gautama. Menurut sejarah Buddha, Siddhartha Gautama mengesampingkan kehidupan mewahnya sebagai seorang pangeran setelah ia menyaksikan penderitaan di luar tembok istana untuk pertama kalinya.

Setelah itu, ia kemudian duduk tepat di bawah pohon Bodhi sampai akhirnya mencapai pencerahan dan menjadi Buddha. Sejak saat itu, pengikut agama ini mempraktikkan ajaran damai Buddha dan mencari jalan pencerahan untuk diri mereka sendiri.

7. Jainisme (Sekitar 600 SM)

Jainisme adalah agama kuno lain dari India yang diyakini muncul pada abad ke-600 SM, sekitar waktu yang sama dengan agama Buddha, dan memiliki kepercayaan yang sama dengan Hinduisme dan Buddha. Agama tidak memiliki teks agama tunggal untuk menarik dari dan penganutnya percaya bahwa kebenaran telah diungkapkan pada waktu yang berbeda oleh tirthankara yang telah mencapai tujuan spiritual tertinggi keberadaan.

Pengikut agama ini yakin bahwa ada 24 tirthankara dan yang terakhir merupakan Mahavira, dianggap menjadi pendiri Jainisme dan juga sezaman dengan agama Buddha.

8. Konfusianisme (Sekitar 600 SM)

Konfusianisme sering diakui sebagai agama meskipun tidak dipraktekkan sebagai agama terorganisir tradisional dan penganutnya lebih melihatnya sebagai sistem filsafat sosial dan etika. Agama ini mendapatkan namanya dari pendirinya, Konfusius yang tidak berangkat untuk mendirikan agama baru, tetapi tertarik untuk menghidupkan kembali nilai-nilai dan kepercayaan dinasti Zhou.

Selama bertahun-tahun, Konfusianisme mempunyai pengaruh kuat pada kehidupan spiritual dan politik orang-orang Tiongkok. Pengaruhnya sudah menular ke bagian lain Asia Timur termasuk Jepang, Korea, dan Vietnam.

9. Taoisme (Sekitar 500 SM)

Taoisme didasarkan pada ajaran Tao Te Ching, sebuah buku pendek yang berisi ajaran Lao Tzu dan menekankan keharmonisan spiritual dalam individu. Walaupun tidak mempunyai perbedaan yang tajam saat ini, terdapat dua aliran utama dalam agama ini. Pertama, Taoisme filosofis (Tao-chia), yang cenderung berfokus pada tulisan-tulisan Lao Tzu, Chuang-Tzu, dan mistikus awal lainnya.

Kedua Taoisme agama (Tao-chaio), yang menekankan ritual keagamaan yang bertujuan untuk mencapai keabadian. Taoisme mungkin paling dikenal karena menggambarkan gagasan tentang kesatuan dan pertentangan atau Ying dan Yang. Gagasan utama di balik Yin Yang adalah bahwa dunia dipenuhi dengan kekuatan pelengkap seperti aksi dan non-aksi, terang dan gelap, panas dan dingin, dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya