Banyak yang Salah Persepsi, Cantik Tak Mesti Berkulit Putih
- IG @dayuhatmanti
VIVA – Masih banyak masyarakat yang menilai, cantik harus berkulit putih. Warna kulit seolah jadi tolak ukur standar kecantikan. Dalam buku Putih: Warna Kulit, Ras, dan Kecantikan di Indonesia Transnasional karya Saraswati, dijelaskan stereotype ini bermula sejak sebelum zaman kolonial hingga sekarang.Â
Dikutip dari berbagai sumber, kulit putih atau kulit  dengan warna lebih cerah jadi standar kecantikan Indonesia. Dalam Kisah Ramayana yang diadaptasi oleh masyarakat Jawa, gambaran ideal kecantikan wanita adalah yang bercahaya, bersinar, dan putih.
Kemudian jika mundur ke belakang, ke masa kolonial Belanda. Orang-orang Eropa kala itu, menjadikan kulit putih sebagai supremasi ras. Kulit Asia yang kekuningan, tidak termasuk dalam kategori kulit putih. Di beberapa media, wanita Kaukasian merepresentasikan kecantikan manusia.
Tren kulit putih yang diusung oleh Bangsa Eropa, mulai terbentur saat masa kedudukan Jepang di Indonesia. Bangsa Jepang yang memiliki kulit putih memberikan ruang bagi putih Asia. Di masa ini, ada pergeseran konsep putih dalam konteks ras menjadi putih sebagai warna kulit.
Beralih ke konsep yang diusung dan digembar-gemborkan oleh iklan, tulisan, serta produk-produk kecantikan. Krim pemutih secara massal diproduksi dan membentuk standar kecantikan yaitu kulit putih. Orang-orang berkulit gelap merasa malu. Standar kecantikan Indonesia ini ternyata berdampak negatif.
Dilansir dari jurnal Malu: Coloring Shame and Shaming the Color of Beauty in Transnational Indonesia (2012) yang ditulis L. Ayu Saraswati, ada beberapa wanita yang merasa tidak percaya diri karena memiliki kulit gelap atau sawo matang.
Berbagai pihak mulai menyuarakan untuk menerima diri apa adanya. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan menginspirasi para wanita lain untuk turut menerima kekurangan tubuh.
Mereka menekankan, cantik tidak mesti berkulit putih. Setidaknya itu yang coba dibuktikan oleh salah satu brand lokal Indonesia. Mereka ingin membuktikan, apapun warna kulitnya, setiap orang bisa tampil cantik.
"Mencintai warna kulit dan sadar akan kecantikan apapun warna kulitnya, menjadi semangat Runne Beauty dalam meluncurkan setiap produk. Sebagai brand lokal, Runne Beauty diciptakan dari bahan-bahan dengan kualitas pilihan," kata Brand Owner, Aldwin Dinata dalam keterangan tertulisnya.
Â