UNDP Bantu UMKM Disaat Pandemi COVID-19 Lewat Program Ini

Perajin UMKM Tas Jinjing
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Pandemi COVID-19 berdampak pada semua aspek kehidupan. Tidak hanya kesehatan, tapi juga sosial dan ekonomi. Salah satunya dirasakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyumbang 61 persen dari PDB Indonesia dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. 

Tingkatkan Kompetensi Karier dan Wirausaha, Pelatihan Inovatif Beri Kebutuhan Generasi Siap Kerja

Situasi yang rumit ini tak luput dari perhatian Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), yang berjuang untuk mengakhiri ketidakadilan, kemiskinan, ketidaksetaraan dan perubahan iklim. 

Dalam laporan UNDP Indonesia dan Universitas Indonesia, ditemukan sekitar 77 persen UMKM pada 2020 mengalami penurunan pendapatan. Termasuk usaha startup yang kesulitan mengakses permodalan keuangan dan keterampilan, untuk meningkatkan kapasitas maupun skala bisnisnya. 

Perkuat Ekonomi di Lamsel, Egi-Syaiful Ingin Lahirkan Wirausaha Baru

Team Leader of Innovative Finance Lab UNDP Indonesia, Didi Hardiana mengatakan, sebagai wujud komitmen kuat PBB mendukung Indonesia untuk pulih dari pandemi, UNDP menggulirkan program bersama yang fokus pada pengembangan kewirausahaan melalui pelatihan dasar secara intensif. Program bersama yang pertama adalah youtb co:lab, untuk mendukung pengembangan wirausaha muda.

“Youth co:lab adalah sebuah inisiatif wirausaha muda yang dikembangkan UNDP, untuk mengupayakan solusi inovatif terhadap isu sosial ekonomi dan lingkungan,” kata Didi dalam briefing pers PBB di Indonesia, Upaya Pemulihan Covid-19 Melalui Respons Sosial dan Ekonomi, Kamis, 15 Oktober 2021.

Upaya Genjot Pertumbuhan Wirausaha

Pada prinsipnya, youth co:lab adalah program bootcamp untuk mengembangkan potensi kaum muda Indonesia, agar produktif dan berdaya saing melalui pendekatan kewirausahaan sosial. 

Bootcamp ini juga menjadi wadah kolaborasi, bertukar ide dan pikiran antara wirausaha muda dengan para tenaga ahli atau expert pelaku usaha, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam pengembangan wirausaha pemuda di Indonesia,” kata Didi. 

Pogram kedua adalah she disrupts Indonesia, suatu kompetisi dan program akselerasi yang diluncurkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat di Indonesia dengan memberdayakan pengusaha perempuan. Terutama dengan mempertimbangkan tingginya proporsi UMKM yang dipimpin perempuan-perempuan di Indonesia.

“Program ini merupakan kerja sama antara UNDP dengan beberapa stakeholders lain seperti Indonesia Women Empowerment Fund (IWEF), YCAB Ventures, UN women, Citibank dan lain-lain,” katanya.

Sejak dimulai Juni 2021 dan selesai di bulan Agustus lalu, terpilih 24 startup untuk mengikuti program pre-akselerater  selama dua pekan, yang diisi dengan pembekalan dan pelatihan menuju kesiapan investasi, pertumbuhan bisnis, transformasi dan perspektif gender,.

“Dari program ini kita melihat ada beberapa startup yang cukup menonjol dan inovatif, sehingga memberi dampak positif baik untuk sosial maupun startup itu sendiri,” ujar Didi.

Kemudian program ketiga yang akan berjalan di akhir tahun ini, adalah basic enterpreneurship training atau pelatihan kewirausahaan. Program ini menargetkan 1.000 peserta, khususnya perempuan muda penyandang disabilitas dan orang dengan HIV.

“Kita menargetkan 3 regions di Indonesia, baik di barat maupun timur. Nantinya peserta akan diberikan pelatihan mengenai skill wirausaha atau bisnis skill, juga analisis peluang bisnis dan financial planning,” ujarnya.

UNDP menyadari, imbas pandemi tidak hanya dirasakan pelaku UMKM, tapi juga kelompok masyarakat yang mengandalkan alam sebagai mata pencaharian, seperti petani dan nelayan. Produk mereka sulit diserap pasar akibat penutupan berbagai usaha.

“UNDP memiliki beberapa program untuk covid-19 respons dan recovery, termasuk untuk para petani dan nelayan. Di antaranya melalui program cash forward, juga pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk petani dan nelayan sehingga mereka bisa melihat peluang lain, atau paling tidak meningkatkan kapasitas produk mereka,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya