Sandiaga Uno Dukung Masyarakat Ciptakan Usaha Kuliner Kekinian
- Putra Nasution/VIVA.
VIVA – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner, turut terdampak pandemi COVID-19. Padahal, usaha kuliner merupakan salah satu dari 17 sub sektor ekonomi kreatif yang menjadi penyumbang terbesar struktur Produk Domestik Bruto (PDB), yakni 41 persen dari keseluruhan sektor ekonomi kreatif tersebut.Â
Untuk membantu mengatasi masalah ini, hadirlah inisiatif #DukungUMKMKuliner, dengan menghadirkan inspirasi kreativitas kuliner kekinian yang dapat meningkatkan penjualan dan bisnis para pelaku UMKM.Â
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, turut mendukung penuh inisiatif #DukungUMKMKuliner yang dilakukan oleh Mondelez Indonesia ini.Â
"Kami turut menyambut baik hadirnya inisiatif ini untuk menginspirasi para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan bisnisnya secara lebih kreatif. Di antaranya melalui pengembangan menu-menu kuliner kekinian," ujarnya saat virtual press conference 'Kreatif Kembangkan Bisnis Kuliner Kekinian' yang digelar Kamis, 2 September 2021.Â
"Saya yakin pelatihan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini akan dapat menginspirasi para pelaku UMKM kuliner, termasuk bagaimana secara kreatif memanfaatkan teknologi digital dan digital marketing untuk mempromosikan bisnis mereka," sambung Sandiaga Uno.Â
Berada dalam ruang diskusi yang sama, President Director Mondelez Indonesia, Prashant Peres menjelaskan, hadirnya inisiatif tersebut merupakan salah satu tanggung jawab sosial mereka untuk membagikan pengetahuan terkait tren kekinian dunia kuliner.Â
"Utamanya camilan dan dessert, kepada para pelaku bisnis kuliner UMKM sebagai salah satu stakeholder terpenting kami. Sehingga pengetahuan ini dapat mereka manfaatkan untuk meningkatkan bisnis," ujarnya.Â
Prashant menambahkan, kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi kuliner atau camilan, kini terus berkembang menjadi bagian dari gaya hidup.
Hal ini didukung oleh hasil survei konsumen Mondelez International The State of Snacking 2020 yang menyebutkan bahwa pandemi telah meningkatkan kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia.Â
"Selain itu, terungkap juga bahwa 77 persen responden mencari makanan baru selama pandemi dan 54 persen mendapatkan ide makanannya dari media sosial. Dari sisi bisnis, tren tersebut tentu menjadi peluang tersendiri bagi pelaku UMKM kuliner untuk terus mengembangkan usahanya, termasuk membuka peluang dari media sosial," kata dia.Â
Faisal Hasan Basri selaku Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM setuju bahwa UMKM kuliner memiliki kesempatan yang besar untuk terus berkembang, seiring dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi camilan. Namun, di sisi lain UMKM kuliner juga menghadapi tantangan yang cukup rumit.
"Di sinilah diperlukan adanya kolaborasi antara pelaku UMKM kuliner dengan berbagai pihak, baik bersama pemerintah maupun sektor swasta untuk bersama-sama dapat mengatasi tantangan tersebut," terang Faisal.Â
Sejalan dengan hasil survei, Fatmah Bahalwan selaku Chef dan Penggiat UMKM Kuliner mengamati bahwa kuliner kekinian menjadi salah satu kuliner yang kini semakin digemari masyarakat.Â
"Kuliner kekinian dapat diasosiasikan dengan kuliner baru dan menarik yang populer di sosial media, yang seringkali menambahkan bahan-bahan yang memang sudah populer seperti keju atau cokelat," tuturnya.Â
"Dengan didukung ide kreatif, bahan makanan yang sederhana bisa menjadi istimewa, sehingga meningkatkan peluang peningkatan harga jualnya. Salah satu tips meningkatkan kelas kuliner menjadi kekinian adalah memadukannya dengan bahan-bahan populer berkualitas tinggi yang sudah pasti disukai masyarakat," terang Fatmah.