Inspiratif, Kisah Hidup Penjaga Rental PS Sukses Miliki Mobil Tesla

Mobil listrik Tesla Model S dimodifikasi jadi Cabriolet
Sumber :
  • Carscoops

VIVA – “Mimpi adalah kunci, untuk kita.. menaklukan dunia..” untaian lirik lagu “Laskar Pelangi” dari karya band Nidji itu seolah jadi gambaran ideal dari besarnya kekuatan mimpi dalam mendorong kesuksesan kisah hidup seseorang. Hal itu pula yang terekam dalam kisah sukses pebisnis muda asal Kalimantan Barat, Hendri Saputra.

Sosok Sunhaji, Pedagang Es yang Diolok-olok Gus Miftah Ternyata Punya Kisah Hidup Menyedihkan

Untuk bisa menjadi pebisnis sukses seperti saat ini, Hendri yang akrab disapa Alunk ini memulai perjuangannya dari nol. Pahit manis sudah kenyang ia rasakan selama proses merintis karier.

Pada masa krisis ekonomi tahun 1998, keluarganya mengalami kesulitan yang bertubi-tubi. Perusahaan kayu milik orangtuanya mengalami kebangkrutan, keluarganya di PHK sehingga membuat Hendri Saputra terpaksa berjualan bensin dan menjaga rental PS (Play Station) saat tak bersekolah.

Karenina Anderson Melangkah ke Dunia Musik dengan Lagu Penuh Makna, My Life

Hendri Saputra awalnya tak berencana melanjutkan ke perguruan tinggi ketika lulus sekolah. Selain keterbatasan biaya, ia ingin mencoba keberuntungan mengikuti tes IPDN dan Akpol. Namun rupanya iya gagal juga, hingga terpaksa melanjutkan kuliah dengan bekerja paruh waktu.

Selama masa kuliah, pria asal Pontianak ini menjadi penjaga meja biliar dengan penghasilan Rp600 ribu per bulan. Padahal, pengeluaran yang harus ia tanggung cukup banyak, yakni kebutuhan pokok dan biaya kuliah.

Ungkap Kisah Hidupnya, Rossa Dapat Respons Tak Terduga dari Putranya Saat Buat Film Dokumenter

"Saya tidak ingin menjadi beban untuk keluarga. Saya ingin membantu keluarga sekaligus membuat orangtua saya bangga. Itulah yang menjadi motivasi terkuat saya," katanya.

Pria berusia 32 tahun ini sempat mencoba berbisnis budidaya ikan dengan modal menggadaikan motor bibinya. Dengan modal seadanya itu ia memulai bisnisnya, namun kurang berhasil. Berbagai bisnis ia coba seperti jual kelapa, rental ps dan banyak lagi namun ia tetap kurang beruntung.

Tahun 2010 silam merupakan momen yang menyegarkan bagi Hendri. Berbekal ilmu dari kawannya, di tahun tersebut ia memberanikan diri memulai bisnis di bidang properti. Saat itu Hendri hanya membawa niat kuat, sementara modal yang ia punya hanya Rp1 juta dari hasil pinjaman ke kawan.

"Modal Rp1 juta itu saya pakai untuk bayar DP tanah. Harga tanah Rp160 juta saat itu. Sisanya saya bayarkan ketika sudah mendapatkan investor. Dari situ saya gencar mencari investor sampai ratusan saya tawarkan kebanyakan menolak. Saya hampir putus asa tapi tidak boleh berhenti begitu saja," paparnya.

Hingga akhirnya ada kawan yang berminat menjadi investornya. Ia kembali semangat langsung mengeksekusi tanah tersebut dengan membangun perumahan yang saat itu hanya empat unit.

Sejak saat itu, bisnis propertinya semakin berkembang hingga menjadi ratusan rumah. Pencapaiannya ini membuatnya menjadi salah satu developer termuda sukses di Pontianak pada masa itu.

Tapi rupanya Hendri belum sampai pada puncak kesuksesan. Tahun 2015 saat sektor properti melemah, ia malah ditipu oleh karyawannya sendiri mencapai Rp5 miliar. Kasus tersebut berdampak keangkrutan bagi bisnisnya. Ia pun harus menjual aset-asetnya termasuk rumah tinggalnya untuk membayar hutang.

"Tahun 2015 sampai tahun 2017 adalah tahun yang sulit bagi saya. Hidup ngontrak sana-sini bahkan listrik dan air sering mau diputus karena menunggak 8 bulan. Beli susu anak pinjam teman. Sampai seperti itu," ujar pemilik akun Instagram @alunkhendri itu.

Kehadiran anak di tengah-tengah kesulitan itu membuat semangatnya bangkit kembali. Bermodalkan dana pinjaman dari teman yang masih percaya padanya, Hendri membuka toko kue oleh-oleh khas Pontianak. Bisnis kulinernya ini terbilang sukses, namun tak ia lanjutkan karena dirinya kembali ditipu oleh kawannya sendiri.

Berbekal pengalaman sebelumnya, lantas Hendri Saputra mencoba kembali terjun ke dunia developer properti. Beruntungnya, saat itu ada pemilik tanah yang mau bekerja sama dengannya.

Dari proyek inilah ia bisa menjadi sesukses sekarang dan menjadi awal kebangkitan hingga saat ini total penjualan rumahnya mencapai lebih dari 1.000 unit rumah. Bahkan, dia memiliki mobil Tesla pertama di Kalimantan Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya