Apa Itu Kata Baku dan Tidak Baku? Simak Pengertian dan Contoh Di Sini

Ilustrasi Berbicara
Sumber :
  • pixabay.com

VIVA – Sebagai masyarakat Indonesia sudah seharusnya kita mengetahui mengenai kata baku dan tidak baku, terutama seorang penulis. Sebab, kata baku ini bisa membedakan antara tulisan formal dan semi formal. Untuk itu, kamu harus memahami betul bagaimana kata baku dan tidak baku.

Anak Ivan Sugianto Nyesal Ngadu Ke Ayahnya Karena Berujung Penjara, Deddy Corbuzier Sindir dengan Tertawa

Dalam bahasa Indonesia terdapat dua bentuk yaitu kata baku dan tidak baku. Perbedaan kata baku dan tidak baku dapat dilihat dalam jenis surat atau laporan. Kemudian perbedaannya juga bisa dilihat ketika berkomunikasi dengan atasan atau dalam sebuah forum resmi yang harus menggunakan kata baku supaya terlihat lebih sopan.

Sedangkan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita biasanya menggunakan kata tidak baku. Kata baku umumnya digunakan dalam lingkup yang lebih formal seperti sekolah, tempat bekerja, atau instansi pemerintahan. Berbeda dengan kata tidak baku yang dipakai dalam lingkup non formal seperti berbicara dengan teman, media sosial, atau lainnya.

KPU Ungkap Ketersediaan Jaringan Internet Masih Jadi Kendala Pilkada Serentak di Sejumlah Daerah

Lalu, Apa Itu Kata Baku?
Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah sebuah kata yang penggunaannya telah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah ditetapkan. Kata baku dapat dikatakan sebagai kata yang telah benar dalam segi aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesia.

Kaidah atau aturan bahasa Indonesia juga dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kata-kata baku biasanya dipakai dalam kalimat resmi, baik tulisan atau forum formal. Penggunaan kata baku ini akan menandakan bahwa kamu telah menghargai dan menghormati kedudukannya, baik itu atasan atau audiens.

Perbankan Ditegaskan Perlu Aturan Turunan Akselerasi Hapus Tagih Utang Petani hingga Nelayan

Ciri-Ciri Kata Baku
Setelah memahami pengertian kata baku, langka selanjutnya kamu juga harus mengetahui ciri-ciri dari kata baku. Ciri kata baku sangat berbeda dengan kata tidak baku sehingga dengan melihatnya saja kitab isa menebaknya. Berikut ulasan lengkapnya.

Memiliki struktur minimal subjek dan predikat.
Penggunaannya sesuai dengan konteks kalimat.
Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari yang diperlukan).
Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing.
Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah.
Memiliki arti pasti.
Biasanya tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Kata baku tidak bisa berubah setiap waktu.
Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku merupakan kata yang dipakai tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah ditentukan. Umumnya kata tidak baku digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Kata tidak baku bisa muncul karena penggunaan bahasa yang salah dan kemudian diulang.

Selain itu, beberapa orang tidak bisa membedakan antara kata baku dan tidak baku. Bahkan, banyak orang yang keliru menganggap kata yang sering digunakan adalah kata yang telah sesuai dengan pedoman bahasa Indonesia. Hal ini bisa menjadi kebiasaan buruk bila memakai kata-kata secara tidak tepat.

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
Untuk memudahkan kamu dalam membedakan kata baku dan tidak baku, simak ulasan berikut ini.

Bisa dipengaruhi oleh bahasa daerah atau bahasa asing.
Kerap digunakan dalam pembicaraan santai.
Memakai kata-kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.
Bersifat ambiguitas sehingga menimbulkan salah penafsiran.
Preposisi kerap digunakan secara tidak tepat.
Ejaan yang dipakai tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Bisa terpengaruh oleh perkembangan zaman.
Bisa diubah oleh siapa saja sesuai keinginan.
Biasanya tidak memiliki subjek dan predikat atau keduanya.
Pentingnya Memahami Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Setiap orang harus bisa memahami kata baku dan tidak baku karena terdapat banyak penyimpangan yang kerap terjadi dalam aturan baku tersebut. Hal ini biasanya karena pengaruh lingkungan karena setiap daerah memiliki logat dan dialek yang berbeda.

Perbedaan ini yang bisa membuat pengucapan kata baku menjadi menyimpang. Kata-kata menyimpang tersebut bisa dinamakan sebagai kata tidak baku. Selain itu, kata baku memiliki fungsi sebagai berikut.

1. Bahasa Pemersatu Bangsa

Fungsi kata baku yang pertama adalah untuk menghubungkan semua penutur dari berbagai daerah yang berbeda. Penggunaan bahasa baku ini bisa dijadikan sebagai bahasa pemersatu bangsa.

2. Pembawa Kewibawaan

Fungsi ini bersangkutan dengan usaha seseorang guna mencapai kesederajatan dengan perbedaan yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku sendiri.

3. Pemberi Kekhasan

Setiap daerah di Indonesia diwajibkan untuk menggunakan bahasa Indonesia baku sebagai bahasa nasional. Oleh karena itu, bahasa baku bisa memperkuat rasa nasionalisme daerah.

Selain itu, kata baku juga memiliki beberapa fungsi lain seperti dalam membuat surat dinas, laporan, karya ilmiah, surat lamaran pekerjaan, pidato, dan lain sebagainya.

Kata Baku dan Kata Tidak Baku
aberasi : abrasi

absorpsi : absorsi

adab : adap

adhesi : adesi

adibusana : adi busana

adidaya : adi daya

adjektif : ajektif

administrator : admin

advokat : adpokat

afdal : afdol

agamais : agamis

ajek : ajeg

aktivitas : aktifitas

aktual : aktuil

analisis : analisa

andal : handal

antre : antri

apostrof : opostrop

artefak : artifak

asas : azas

astronout : astronot

asyik : asik

ateis : atheis

ateisme : atheisme

atlet : atlit

atmosfer : atmosfir

auditorium : aditorium

autentik : otentik

autentik : otentik

azan : adzan

baka : baqa

balig : baligh

balsam : balsem

balsam : balsem

banderol : bandrol

barzakh : barzah

baterai : baterei

baterai : baterei

batil : bathil

battalion : batalyon

bayangkara : bhayangkara

bazar : bazaar

bengkuang : bengkoang

benzol : bensol

berandal : brandal

berantas : brantas

berengsek : brengsek

berpikir : berfikir

bertanggung jawab : bertanggungjawab

beterbangan : berterbangan

biseps : bisep

blangko : belangko

blender : belender

boling : bowling

bolpoin : bolpen

brankas : berankas

bujet : budget

bumper : bemper

bungker : bangker

bus : bis

cabai : cabe

capcai : cap cai

catering : cathering

cedera : cidera

cendekia : cendikia

cenderamata : cinderamata

cengkeram : cengkram

cengkerama : cengkrama

cengkih : cengkeh

cokelat : coklat

dai : da’i

dakwah : da’wah

darma : dharma

debit : debet

debitor : debitur

debitur : debitor

dekret : dekrit

deodorant : deodorant

depot : depo

deputi : deputy

desain : design

detail : detel

detergen : deterjen

deviasi : defiasi

diagnosis : diagnosa

diferensial : differensial

digit : dijit

dispenser : despenser

distilasi : destilasi

dividen : deviden

dolar : dollar

donatur : donator

doping : dopping

dram / drum : drem

eksem : eksim

ekshibisi : eksibisi

ekspor : eksport

ekspor : export

ekstrem : ekstrim

ekuivalen : ekwivalen

ekuivalen : equivalen

electrode : elektroda

elips : elip

elite : elit

emas : mas

embus : hembus

empas : hempas

enjin : engine

ensiklopedia : ensiklopedi

episode : episod

epos : ephos

esai : essai

esens : esen

eskadron : sekuadron

etanol : ethanol

fakih : faqih

faksimili : faksimil

familier : familiar

farmakope : farmakop

Februari : Pebruari

feri : ferri

Filipina  : Philipina

filsuf : filosof

flat : plat

folio : polio

formal : formil

foto : photo

fotokopi : foto copy

gaib : ghaib

galaktosa : galaktose

galeri : galery

gap : gep

geiser : geyser

geladi bersih : geladi resik

gelondong : glondong

genealogi : geneologi

genius : jenius

genting : genteng

gerebek : grebek

gereget : greget

gerendel : grendel

gips : gip

gizi : giji

glamor : glamour

glaucoma : glukoma

glosarium : glosary

glukosa : glukose

griya : gria

gua : goa

gubuk : gubug

gudeg : gudek

guncang : goncang

hadis : hadist

hafal : hapal

hakikat : hakekat

hal-hal : hal-ihwal

hangus : angus

hektare : hektar

herpes : herves

heterogeny : hetrogen

heterografi : hetrografi

hidraulis : hidrolis

hierarki : hirarki

hieroglif : hiroglif

himne : hymne

hipotek : hipotik

hipotesis : hipotesa

hipovitaminosis : hipovitaminose

histori : history

hygiene : higiena

hypermetropia : hipermetri

ibtidaiah : ibtidaiyah

idah : iddah

ideal : idial

ideologi : idiologi

ihwal : ikhwal

ijazah : ijasah

ikhlas : ihlas

ikhlas : iklas

iktibar : i’tibar

iktikaf : i’tikaf

ilusi : illusi

imbau : himbau

impit : himpit

impor : import

inkognito : incognito

influenza : influensa

inframerah : infra merah

infus : inpus

ingar-bingar : hingar-bingar

inkam : income

insting : instink

intelijen : inteligen

intens : inten

isap : hisap

izin : ijin

jagat : jagad

jahiliah : jahiliyah

jajar : jejer

jamaah : jemaah

jenderal : jendral

jenius : genius

jerapah : zarafah

jip : jep

jorjoran : jor-joran

jubileum : jubilum

judo : yudo

yuyitsu : jiujitsu

junior : yunior

juz : jus

kacamata : kaca mata

kafah : kaffah

kafetaria : cafetaria

kaidah : kaedah

kakbah : kaabah

kaleidoskop : kaleidioskop

kalkarium : kalkarim

kamerawan : kameramen

kamuflase : kamuplase

kanguru : kangguru

kantong : kantung

kapok : gepok

karburasi : kaburasi

karburator : kaburator

kasip : kasep

kategor : katagori

kaus : kaos

kayangan : kahyangan

kedaluwarsa : kadaluarsa

kelengkeng : klengkeng

kemboja : kamboja

kendur : kendor

khatam/katam : hatam

khawatir : kuatir

khotbah : khutbah

kiai : kyai

klab : club

kles : clash

kliping : keliping

klorin : klor

kloter : keloter

koboi : koboy

kuitansi : kwitansi

lafal : rapal

lazim : lajim

leding    ledeng

legalisasi : legalisir

lemari : almari

lembap : lembab

leukemia : leukimia

lobi : loby

lokalisasi : lokalisir

lubang : lobang

lusin : losin

maaf : ma’af

mag : maag

magnet : mahnet

magrib  : maghrib

maizena : maisena

makhdum : makdum

makroekonomi : makro ekonomi

malapraktik : malpraktek

mampat : mampet

manajer : manager

mandek : mandeg

mangkuk : mangkok

margarin : margarine

marginal : marjinal

mazhab : madzab

mentimun : timun

Musabab : sebab-musabab

nakhoda : nahkoda

nanas : nenas

napas : nafas

nasihat : nasehat

nazar : nadzar

neokolonialisme : neo-kolonialisme

neto : netto

netralisasi : ne tralisir

nifas : nipas

nomor : nomer

nonaktif : non aktif

notula : notulen

omzet : omset

oranye  : orange

orisinal  : orisinil

paham : faham

palm : palem

pamflet : famplet

pamflet : pamfelet

pancaindera : panca indra

paradoks : paradox

paramedis : paramedik

parasut : parasit

pascapanen : pasca panen

pasfoto : pas photo

paspor  : pasport

pedas    : pedes

pedepokan : padepokan

peduli   : perduli

pelesetan : plesetan

pelesir : plesir

peleton : pleton

pelihara : peliara

pelintir  : plintir

perajin  : pengrajin

peranti : piranti

radioaktif : radio aktif

Rakaat : rekaat

ransel : rangsel

rapi : rapih

rapor : rapot

rasional : rasionil

razia : rajia

realisasi : realisir

Rekrut : rekruit

relai : rilai

relief : relif

rematik : reumatik

Renaisans : renaisan

Reptilia : reptil

Reservoir : reservoir

respons : respon

restoran : restauran

resume : resum

Rezeki : rejeki

rida : ridho

Risiko : resiko

saf : shaf

sah : syah

sahdu : syahdu

sahib : sokhib

sajak : sanjak

saka guru : soko guru

sakelar : saklar

saksama : seksama

salat : sholat

sambal : sambel

sampo : shampo

Sanskerta : Sansekerta

saraf : syaraf

saus : saos

sedekah : sodakoh

sediakala : sedia kala

sekadar : sekedar

sekop : skop

selektivitas : selektifitas

selendro : slendro

selulosa : selulose

semadi : semedi

sembrana : sembrono

semenda : semanda

senapati : senopati

sengkalan : sangkalan

sentimental : sentimentil

sentimeter : centimeter

sentosa : sentausa

sentral : sentra

seprai : seprei

serban : sorban

serbaneka : serba aneka

seriawan : sariawan

serigala : srigala

setagen : stagen

setip : stip

setir : stir

setrika : seterika

setrip : strip

seyogianya : seyogyanya

siar : syi’ar

silakan : silahkan

silaturahmi : silaturohmi

silinder : slinder

sindrom : sindrome

sinse : sense

sintesis : sintesa

sirene : sirine

sistem : sistim

Skolastik : sekolastik

sop : sup

sopir : supir

spageti : spagheti

spiritus : sepiritus

spons : spon

srek : sreg

standardisasi : standarisasi

stanza : setansa

stanza : stansa

starter : stater

stereotip : stereotipe

striker : setriker

subbab : sub bab

subjek : subyek

subsider : subsidair

substansi : subtansi

substitusi : subtitusi

subunit : sub unit

sukacita : suka cita

suling : seruling

suplemen : saplemen

supremasi : supermasi

surga : sorga

susastra : susastera

sutra : sutera

swasembada : swa sembada

swipoa : sempoa

syafaat : syafa’at

syahadat : sahadat

syahid : sahid

syahid : syahit

syekh : she

syirik : sirik

syogun : shogun

tablig : tabligh

takhta : tahta

takzim : takjim

tampak : nampak

tamsil : tamzil

tanker : tangker

taoge : tauge

tapai : tape

taplak : tapelak

tarkhim : tarkim

tata niaga : tataniaga

tawaka l : tawakkal

tekad : tekat

teknik : tehnik

teladan : taulada

telanjur : terlanjur

telantar : terlantar

telentang : terlentang

telur : telor

tenteram : tentram

teoretis : teoritis

terima kasih : terimakasih

tetapi : tapi

tim : team

tip : tips

tobat : taubat

tokek : tekek

toleransi : tolerir

torpedo : terpedo

tradisional : tradisionil

turis : touris

turnamen : tournamen

ultramodern : ultra modern

vak : fak

vaksinasi : faksinasi

vakum : fakum

valid : falid

vanili : panili

varietas : varitas

vas : fas

vegetaris : vegetarian

vermak : vermaks

vila : villa

vinyet : vignet

yudikatif : judikatif

yudisial : judisial

yurisdiksi : jurisdiksi

zaman : jaman

zamzam : zam-zam

zuhur : zhuhur

zigot : zigote

zig-zag : zigzag

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya