Keren, Desainer Ini Bikin Festival Tempe dan Rumah Joglo untuk Seniman
- Dokumentasi
VIVA – Pandemi COVID-19 tidak membuat desainer Migi Rihasalay berhenti berkarya. Dalam rangka merayakan HUT RI yang ke-76, Migi mempersembahkan festival tempe bertajuk Indonesian Tempe Movement 2021.
Event yang diadakan di Rumah Joglo, Pandeglang, Banten, itu diisi dengan berbagai kegiatan. Di antaranya diskusi tentang asal-usul tempe, lomba membuat kreasi tempe, serta diskusi tentang bagaimana mengolah tempe bukan hanya sebagai makanan, tapi juga menjadi beragam produk lainnya.
Festival Tempe sendiri merupakan langkah awal kegiatan yang ada di Rumah Joglo, yang tepatnya berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.
Desainer yang kerap menampilkan karya-karya bertemakan sosial itu merasa bersyukur bisa mewujudkan mimpinya dengan membuat Rumah Joglo tersebut. Di mana rumah itu akan digunakan sebagai tempat berkreasi bagi para seniman.
Adalah sang suami, Andrew James, pria berkewarganegaraan Australia, yang turut berupaya mewujudkan mimpi Migi. Dia mencoba merenovasi beberapa Rumah Joglo dan membangunnya kembali di Tanjung Lesung, yang diharapkan bisa menjadi rumah inspirasi bagi para seniman yang ada di Indonesia.
"Saya dan suami memang termasuk orang yang senang dengan budaya. Di mana budaya dan bangunan dari tanah Jawa seperti rumah Joglo berupaya aku hadirkan di Tanjung Lesung yang memang ke depan akan jadi lokasi pariwisata. Untuk menghadirkan rumah Joglo ini, aku sama suami mencoba mengumpulkan beberapa rumah Joglo yang hampir punah," kata Migi saat berbincang dengan media, baru-baru ini.
Ditambahkan Migi, untuk bisa mewujudkan mimpi membangun kawasan budaya, dia mengaku membutuhkan biaya yang tak sedikit. Lantaran tak hanya mencoba membangun Rumah Joglo yang berasal dari rumah asli yang dibawanya ke kawasan tersebut.
Migi juga mencoba membangun kembali rumah Joglo itu menjadi tempat yang eksotis dan punya nilai seni tinggi. Nantinya diharapkan, rumah tersebut bisa menjadi peninggalan berharga bagi generasi muda.
"Untuk bisa membangun rumah Joglo ini, saya sama suami memang datang ke beberapa wilayah seperti Jepara untuk mencari beberapa rumah Joglo yang hampir rubuh lalu kita beli dari pemiliknya, kita bongkar dan kemudian kita bawa ke kawasan Tanjung Lesung ini untuk kita bangun kembali sesuai dengan gambaran aslinya," cerita dia.
"Jadi, nilai sejarah dan histori-nya tetap terjaga. Apalagi Andrew ini kan seorang arsitek, jadi dia tahu bagaimana membangun bangunan sejarah agar terlihat menarik dan nantinya bisa dijadikan lokasi yang menarik buat para seniman berkarya," tutur Migi.
Ke depannya, Rumah Joglo ini diharapkan bisa jadi rumah inspiratif bagi para seniman dalam berkarya. Selain itu, Migi juga akan menggelar program free class bagi anak-anak untuk belajar mendesain, melukis, membuat batik dan pottery dari tanah liat
Tidak berhenti di situ, lewat rumah Joglo tersebut, Migi berupaya melestarikan budaya dan juga bangunan khas Jawa agar bisa disaksikan generasi muda kelak, serta bisa dimanfaatkan sebagai tempat pernikahan, pertemuan dan berkesenian.