Sejarah Lahirnya Hari Pramuka yang Diperingati Setiap 14 Agustus

Seragam Pramuka di Indonesia.
Sumber :

VIVA – Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, sebuah organisasi kepanduan yang masuk ke Indonesia setelah Belanda memiliki cabang bernama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. 

Praja Muda Karana memiliki arti jiwa muda suka berkarya. Organisasi ini ada di setiap tingkatan Pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. 

Kegiatan kepramukaan ini akan membantu melatih para siswa untuk menjadi seseorang yang kreatif dan terampil dalam berbagai keadaan. Tidak hanya itu, kegiatan ini akan membantu para siswa mendapat bimbingan kebangsaan dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan. 

Sejarah Radio di Indonesia Tertulis Abadi dalam Buku Radio Melintas Zaman

Banyak kegiatan yang bisa dilakukan jika menjadi anggota pramuka. Hal ini tentu menambah wawasan dan kecintaan dengan alam. Biasanya, untuk memperingatinya mengadakan sebuah upacara hari pramuka dimana dilaksanakan pada malam hari mengenakan seragam pramuka.

Namun, setiap daerah memperingati hari pramuka yang berbeda-beda. Bisa dengan melakukan perkemahan, mengikuti jambore, dan lain sebagainya. Untuk mengenal lebih jauh tentang hari pramuka, berikut kami rangkum sejarah lahirnya pramuka.

Menteri Kebudayaan Isyaratkan Pelajaran Sejarah Kembali Diwajibkan di Sekolah

Sejarah Lahirnya Hari Pramuka yang Diperingati Setiap 14 Agustus

  1. Sejarah lahirnya pramuka 

Berdirinya pramuka dicetuskan oleh Robert Baden Powell. Sejarah pramuka di dunia berawal pada saat Robert menjadi Letnan Jenderal tentara Inggris untuk mengadakan perkemahan pramuka di Pulau Brown Sea, Inggris pada 25 Juli 1907.
Pengalaman tersebut ia tulis dan dijadikan sebuah buku berjudul “Scouting For Boys”. Buku tersebut tersebar di seluruh penjuru Inggris bahkan beberapa negara lainnya. Hingga akhirnya terbentuklah organisasi pramuka. 
Organisasi ini mulanya hanya diikuti oleh anak laki-laki saja. Namun, ketika tahun 1912 Badan Powell dibantu oleh adiknya Agnes Powell mendirikan organisasi pramuka untuk perempuan yaitu" Girl Guides". Organisasi kepramukaan tersebut akhirnya dilanjutkan oleh istri Baden Powell. 

Powell semakin mengembangkan organisasi pramuka dan kemudian membentuk sebuah organisasi pramuka usia siaga bernama ‘CUB’ atau anak serigala pada tahun 1961. Organisasi kepramukaan tersebut dilengkapi dengan buku panduan The Jungle Book

Setelah membentuk pramuka untuk usia anak-anak, kemudian Powell juga mendirikan "Rover Scout" untuk para remaja untuk usia 17 tahun di tahun 1918. 

Pada tahun 1920 tanggal 30 Juli hingga 8 Agustus, Jambore Dunia pertama kali diadakan. Kegiatan tersebut merupakan pertemuan besar antar para anggota pramuka di seluruh dunia yang dilakukan seperti berkemah bersama. 

Jambore pertama tersebut diadakan di Olympia Hall, London, dengan jumlah peserta berkisar 8000 anggota pramuka yang berasal dari 34 negara yang berbeda. Dalam acara tersebut Baden Powell dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Sedunia. 

Tidak hanya itu, di tahun 1920 juga dibentuk Dewan Internasional Organisasi Pramuka yang beranggotakan 9 orang saja. Kemudian, London ditetapkan sebagai kantor kesekretariatan Pramuka sedunia. Namun pada tahun  1958 serta ke Geneva dan berpindah kembali ke Swiss pada tahun 1968. 

Kepopuleran pramuka semakin melambung tinggi pada tahun 1922 saat Robert Baden Powell menerbitkan sebuah buku keduanya tentang pramuka yang berjudul ‘Rovering to Success' yang artinya ‘Mengembara Menuju Sukses’. 

Kini, Biro kepramukaan sedunia putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan sedunia putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin. 

  1. Perjalanan lahirnya pramuka di Indonesia

Gerakan pramuka di Indonesia dimulai pada tahun 1912. Berawal dari organisasi  Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916. 

Melihat gerakan pramuka yang berada di Indonesia membuat tokoh-tokoh gerakan nasional bertekad untuk mendirikan Padvinders (Pandu) untuk anak bangsa. 

Akhirnya terbentuklah Padvinders Indonesia seperti JPO (javaanse Padvinders Orgcmizatie), JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian berganti nama menjadi Hizbul Wathan atau HW. 

Awal mulanya PAPI dibentuk (Persaudaraan Antara Pandu Indonesia) yang merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. 

Namun, PAPI tidak dapat bertahan lama. Kemudian terbentuklah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij), PK-Pandu Kebangsaan).   

Namun, PAPI kemudian mengembangkan diri menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.  

Banyak gerakan kepanduan yang bermunculan di Indonesia pada tahun 1928-1935. Gerakan tersebut ada yang bernapas kebangsaan maupun agama. Maka, eksistensi gerakan kepanduan di Indonesia semakin meningkat.

Kepanduan yang bernapas kebangsaan antara lain Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). 

Sedangkan kepanduan yang bernapas pada agama seperti Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). 

  1. Penetapan Hari Pramuka Indonesia 

Gerakan Pramuka dikenalkan pada tanggal 14 Agustus tahun 1961, saat itulah tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka. Setiap tahunnya seluruh anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia akan memperingati hari tersebut dengan beragam kegiatan. Sejarah pramuka di Indonesia cukup panjang dengan berbagai organisasi. Meski memiliki perbedaan, akhirnya berhasil bersatu menjadi satu kesatuan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya