11 Manfaat Pentingnya Berpikir Positif untuk Kesehatan

VIVA – Sebagian besar masalah dalam hidup disebabkan oleh pikiran. Maka berpikir positif sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menurunkan risiko masalah yang besar. Berpikir positif juga memiliki pandangan hidup yang lebih sehat dan konstruktif.

Faktanya, jika pikiran negatif akan membuat Anda cenderung terburu-buru dalam mengambil sebuah keputusan dan selalu merasa gelisah. Sebaliknya, jika Anda selalu berpikir positif, maka masalah dapat dihadapi dengan sikap terbuka dan secara fleksibel, sehingga keputusan yang diambil juga lebih tepat. 

Berikut manfaat jika kita berpikir positif bagi kesehatan fisik dan mental yang dikutip dari berbagai sumber.

10 Manfaat Pentingnya Berpikir Positif untuk Kesehatan 

1. Meningkatkan kemungkinan umur panjang

Seseorang yang selalu berpikir positif memiliki angka harapan hidup 10 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang berpikiran negatif. Manfaat tersebut bisa dirasakan karena berpikir positif merupakan salah satu yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kestabilan kesehatan fisik dan mental.

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Aktivasi di area otak yang terkait dengan emosi negatif dapat menyebabkan respons sistem kekebalan tubuh yang lemah terhadap vaksin flu. Sebaliknya, jika orang-orang yang optimis dan cenderung berpikir positif memiliki daya tahan tubuh lebih kuat.

Saat seseorang bahagia dan optimis, hormon oksitosin yang juga disebut sebagai hormon cinta akan beredar dengan optimal ke seluruh tubuh. Hal tersebut dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dalam menangkal kuman penyebab penyakit.

Berpikir positif juga dapat menciptakan denyut jantung yang lebih teratur. Hal ini turut menjaga kesehatan organ tersebut, sehingga tidak mudah mengalami penyakit.

Manfaat berpikir positif untuk kesehatan jantung khususnya dirasakan jika dikombinasikan dengan penerapan pola makan yang teratur, gaya hidup sehat, olahraga rutin, serta istirahat yang cukup.

Diketahui bahwa berpikir positif yang dilakukan bersamaan dengan penerapan gaya hidup dan pola makan sehat dapat mencegah terbentuknya plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Plak tersebut merupakan cikal bakal penyakit jantung dan serangan jantung.

Dan juga hasil penelitian terbaru dari University of Michigan menemukan, orang-orang yang terbiasa berpikir positif memiliki risiko stroke yang lebih rendah.

Selalu berpikir positif akan terhindar dari perasaan yang ujung-ujungnya membuat kita menjadi pribadi yang sensitif. Kenyataan dalam sebuah pergaulan tidak semua orang yang kita jumpai akan bersikap ramah seperti apa yang kita lakukan kepada orang lain.

Namun, jika kita memiliki pikiran yang positif, maka kita tidak akan terbawa suasana karena candaan teman kita. Hal ini akan membuat hubungan kepada sesama jauh lebih baik.

Berpikir positif dapat membuat tubuh terasa lebih relaks. Hal itu diduga turut mempengaruhi tingkat fokus pada rasa sakit. Orang-orang yang cenderung berpikir positif memiliki tingkat toleransi nyeri yang lebih tinggi.

Ketika berhadapan dengan masalah dan tantangan, orang yang berpikiran positif biasanya lebih fokus untuk memperbaiki masalah. Mereka pun tidak akan menyerah hingga masalah yang dihadapi sepenuhnya terselesaikan dengan baik.

Berpikir positif dapat mengurangi produksi hormon kortisol di dalam tubuh. Semakin rendah kadar hormon tersebut, semakin kecil pula kemungkinan terjadinya stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Pikiran negatif merupakan salah satu faktor yang dapat menciptakan kecemasan berlebihan. Sebaliknya, pikiran positif yang dikelola dengan baik bisa membantu Anda terhindar sekaligus terbebas dari kondisi rasa cemas.

Berpikir positif akan membantu Anda mengambil langkah yang bijak dalam memecahkan suatu masalah.
Anda juga tidak akan mudah terbawa arus dalam suatu tekanan karena terlalu memikirkan hal-hal yang tidak penting mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Bagi mereka yang memiliki pikiran positif yang tinggi, kegagalan hanyalah pintu peluang menuju kesuksesan. Orang-orang dengan positive thinking cenderung menjauhi kesedihan pada kegagalan yang mereka alami.

Namun, mereka akan fokus pada peluang-peluang emas lainnya untuk menuju kesuksesan. Hal ini menjadikan hidup lebih terarah dan mampu sukses dalam hidupnya.

Halaman Selanjutnya

Aktivasi di area otak yang terkait dengan emosi negatif dapat menyebabkan respons sistem kekebalan tubuh yang lemah terhadap vaksin flu. Sebaliknya, jika orang-orang yang optimis dan cenderung berpikir positif memiliki daya tahan tubuh lebih kuat.