Dapur Pangan untuk Warga yang Isoman
- Dok. Istimewa
VIVA – Ketahanan pangan menjadi salah satu kunci penting di masa pandemi COVID-19. Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, per 30 Juli 2021 tercatat ada 19.654 kasus COVID-19 aktif di DKI Jakarta.
Selain itu, klaster keluarga lumayan mendominasi lonjakan kasus COVID-19. Klaster ini membuat keluarga yang terdampak mesti mengalami isolasi mandiri (isoman) bagi seluruh anggota keluarga. Sayangnya, tidak semua kalangan memiliki akses yang sama untuk mendapatkan makanan sehat.
Melihat kondisi ini, perusahaan platform investasi aset kripto Zipmex Indonesia berkolaborasi dengan Foodbank of Indonesia (FOI) melakukan revitalisasi dapur pangan bagi masyarakat terdampak COVID-19 di Jakarta.
Revitalisasi ini dilakukan di 10 Dapur Pangan FOI yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Zipmex mendonasikan peralatan masak seperti kompor, wajan, panci, penanak nasi, dan perlengkapan lainnya dengan harapan dapat membantu dapur-dapur berbasis masyarakat itu kembali ‘hidup'.
Zipmex Indonesia juga mendonasikan 2.600 makanan siap santap bagi 1.800 penduduk yang menjalani isolasi mandiri serta 800 lansia pra-sejahtera di Jakarta. Bantuan diberikan selama 10 hari berturut-turut mulai 28 Juli hingga 6 Agustus 2021.
“Makanan sehat menjadi hal penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi COVID-19. Semoga setiap orang bisa mendapatkan makanan sehat dan tingkat kesulitan mendapat akses pangan menurun. Kami juga berharap masyarakat yang sedang melalui isoman dapat segera pulih," kata Pendiri Zipmex Indonesia Raymond Sutanto, Selasa, 3 Agustus 2021.
Foodbank of Indonesia merupakan organisasi nirlaba sosial yang hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat. Dalam praktiknya, FOI menjadi jembatan antara masyarakat yang berlebihan makanan dengan masyarakat yang membutuhkan.
Pendiri Founder Foodbank of Indonesia M Hendro Utomo mengapresiasi semua usaha gotong-royong dari berbagai pihak dan relawan akar rumput dalam pergerakan FOI, khususnya di masa pandemi mengingat para penerima manfaat selalu menunggu dengan antusias setiap bantuan makanan yang diberikan.
“Pandemi COVID-19 memukul masyarakat terbawah di perkotaan yang terdiri dari pekerja informal yang merupakan kontributor 60 persen PDB (Product Domestic Bruto) Indonesia. Jadi bantuan ini menolong mereka yang sakit untuk bangkit sekaligus menghidupkan ekonomi perempuan pelaku usaha kecil," ungkap Hendro.