Pandemi Buat Lebih Banyak Orang Tertarik akan Hal Ini
- Pixabay
VIVA – Pandemi COVID-19 buat kegiatan di luar rumah dibatasi. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menghabiskan waktu di rumah. Beberapa diantara mereka memilih keahlian baru atau kegiatan bermanfaat.
Salah satunya adalah menambah keahlian baru. Hal ini kegiatan yang akan berguna di suatu hari nanti. Dari beberapa keahlian tersebut, keahlian berbahasa asing jadi daftar yang cukup diminati.
Sebagai bahasa Internasional, peran Bahasa Inggris sangat penting untuk dipelajari. Bahkan sejak duduk di Sekolah Dasar, Bahasa Inggris sudah masuk kurikulum pembelajaran. Belajar bahasa Inggris di sekolah mungkin belum cukup.
Banyak pilihan yang memungkinkan kamu untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Tak hanya mengikuti kursus tatap muka, kini bisa belajar bahasa Inggris secara daring.Â
Di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, program digitalisasi sudah terealisasi. Aktivitas ekonomi masyarakat banyak yang memanfaatkan layanan digital, sehingga lebih cepat dalam transaksi dan saling memudahkan antara penjual dan pembeli.
"Kami mengalami lonjakan hingga 300 persen untuk para siswa yang belajar secara online," kata  Handy Akbar selaku CEO of PT Madany Digital Inspira.
Pihaknya optimis menargetkan angka 5 ribu pendaftar di masa PPKM. Untuk memenuhi target tersebut, mereka rajin mempromosikan dan mengedukasi betapa pentingnya menguasai Bahasa Inggris. Salah satu yang mereka gunakan melalui Instagram dengan akun @kampunginggrism.
Di periode PPKM ia berujar, semua group class dan private class-nya terisi penuh dan dia harus merekrut tenaga pengajar lagi. Mendapat pencapaian seperti itu, Ia mengajak manajemen dan tutor English Madany Kampung Inggris untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan yang didapatkan untuk disedekahkan ke panti asuhan terdekat dan warga yang terdampak pandemi COVID-19.
Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun
PT Kereta Api Indonesia (KAI) disebut mencatatkan pendapatan lebih dari Rp30 triliun pada tahun 2024, berkat pemulihan bisnis yang pesat usai pandemi.
