Survei: Usai Pandemi, Pekerja Kantoran Lebih Suka Pola Kerja Ini

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/tirachardz

VIVA – Selama lebih dari setahun menjalani masa pandemi COVID-19, sebagian orang merasa nyaman bekerja dari rumah (WFH) karena tidak lelah di jalan, fleksibel dan pekerjaan tetap ter-deliver dengan baik.

Tetapi sebagian yang lain lebih menyukai bekerja dari kantor (WFO) karena lebih fokus, jam kerja lebih teratur, dan dapat berinteraksi sosial.

Lalu, pengaturan tempat kerja seperti apa yang diinginkan para pekerja kantoran setelah pandemi berakhir?

Pada April-Mei 2021, Arkadia Works & VINOTI Office, perusahaan yang berfokus pada perancangan tempat kerja, melakukan survei berjudul 'Workplace Survey After Pandemic' dengan metode User-centric Survey, untuk mengetahui preferensi tempat kerja dari sudut pandang pengguna ruang kerja.

Dari 1.313 responden, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas 75,5 persen responden lebih memilih pengaturan hybrid (campuran WFO dan WFH) sebagai preferensi tempat kerja setelah pandemi. Sedangkan 9,7 persen responden memilih WFO dan 14 persen responden memilih WFH.

Mengenai kelebihan bekerja dari rumah (WFH), jawaban terbanyak adalah ‘Lebih terhindar dari risiko tertular virus’ (79,2 persen) dan ‘Lebih fleksibel bekerja dari manapun’ (69,2 persen).

Sebaliknya, menurut responden, kekurangan bekerja dari rumah adalah ‘Tidak ada interaksi sosial’ (67,2 persen), ‘Jam kerja tidak teratur’ (52,3 persen) dan ‘Ruang kerja tidak kondusif’ (51,9 persen).

Saat dimintai pendapat mengenai kelebihan bekerja dari kantor (WFO), responden menjawab 'Lebih mudah berkoordinasi' (75,9 persen) dan 'Lebih mudah berkomunikasi' (68,2 persen).

Di sisi lain, kekurangannya adalah ‘Khawatir risiko tertular virus’ (86,7 persen) dan ‘Waktu perjalanan dari rumah ke tempat kerja (64,3 persen).

Pada level Senior Management, mayoritas 78,3 persen responden memilih pengaturan hybrid (campuran WFH dan WFO). Sedangkan 6,02 persen responden memilih WFO dan 15,6 persen memilih WFH.

10 Tips Ampuh Cegah Mengantuk di Siang Hari agar Kerja Lebih Produktif

Di Jabodetabek, mayoritas 77,8 persen responden lebih memilih pengaturan hybrid (campuran WFH dan WFO). Sedangkan 7,47 persen responden memilih WFO dan 14,3 persen memilih WFH.

"Kami membayangkan bahwa tempat kerja setelah pandemi akan tetap mengadopsi penerapan beberapa strategi new normal dengan pemanfaatan teknologi digital, penyaringan udara yang disempurnakan, pengaturan WFH, serta tombol touchless," ujar CEO Arkadia Works, Wiza Hidayat, dalam keterangannya, Sabtu, 17 Juli 2021.

Kota Ternyaman untuk WFH di Indonesia

Menurut Wiza, suatu siklus pekerjaan pada beberapa industri tetap membutuhkan pertemuan fisik untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial.

Sementara itu, Presiden Direktur VINOTI Office, William Simiadi, mengatakan, saat ini konsep karyawan dapat bekerja dari mana saja menjadi new normal bagi banyak perusahaan.

KERJA SANTAI DIRUMAH? Jadi Digital Nomad dan Jelajahi Dunia Sambil Bekerja

Hal ini mendatangkan tantangan baru bagi kepemimpinan dan teknologi, untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai meskipun harus bekerja dari mana saja.

"Perusahaan perlu memastikan keamanan karyawan dengan menerapkan protokol kesehatan serta penyediaan sarana dan prasarana untuk menghindari penularan. Dengan demikian, karyawan dapat bekerja produktif tanpa rasa khawatir," tutur William Simiadi.

CEO Mentorbox, Iskandar S.Psi

Tingkatkan Kompetensi Karier dan Wirausaha, Pelatihan Inovatif Beri Kebutuhan Generasi Siap Kerja

Bukan sekadar lembaga pelatihan, tetapi solusi komprehensif pun turut disusun untuk membangun kompetensi individu yang relevan dengan kebutuhan dunia modern.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024