dr Zaidul Akbar Ungkap Efek Al Quran Terhadap Virus COVID-19

Ilustrasi Alquran.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Angka kasus konfirmasi positif harian COVID-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Hari ini tercatat ada penambahan kasus sebesar 47.889 kasus sehingga total kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 2.615.529 kasus.

Mengapa Pemahaman Al-Quran Adalah Investasi Terbaik untuk Anak?

Sejumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 tentu akan menjalani perawatan termasuk pemberian obat seperti antivirus hingga antibiotik.

Namun bukan hanya obat saja, ternyata membaca sejumlah ayat Al Quran juga memiliki efek bagi mereka yang terpapar COVID-19. Hal ini diungkapkan oleh pendakwah, dr Zaidul Akbar dalam akun Instagram pribadinya.

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Dijelaskannya, dr. Zaidul Akbar, salah seorang sahabat di malaysia menceritakan pengalaman meruqyah pasien yang terkena virus COVID-19 ini.

"Bismillah Anak murid saya disahkan positif virus 19 ini dia , ibunya dan sisternya (her sister). Ibunya diletakkan di pusat icu kerna sesak nafas yg terok ( parah) dan di Malaysia virus ini dibagi kepada beberapa tingkatan. Stage 1,2,3,4 dan 5. Anak murid saya di stage 2 dan ibunya stage 4," tulis dr. Zaidul Akbar dalam unggahannya.

Lembaga Amil Zakat Nasional Bagi-bagi Al-Quran Untuk Ibu-ibu di Pelosok Maluku

Beliau melanjutkan, bahwa sahabat di Malaysia itu kemudian melakukan video call dengan muridnya tersebut. Dia kemudian mengajak muridnya yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kuala Lumpur itu untuk melakukan ruqiyah.

"Apa yg saya lakukan hanya berniat meruqyah nya kemudian menyarankan beliau berwuduk dahulu. Saya hanya lakukan bacaan2 ayat2 yg ringkas dan mudah. 1. Al fatihah, 2. Ayatul kursi, 3. Al baqarah 285-286, 4. Surah al hasyr 21-24, Ayat ini ana ulang2, 5 . Al ikhlas, 6. Al falaq, 7. Annas," lanjut tulisan dr Zaidul Akbar.

Lebih lanjut, saat menjalani proses ruqyah tersebut, anak murid dari sahabat dr. Zaidul Akbar di Malaysia itu mengalami muntah parah.

Saat sebelumnya dalam ruqyah gejala yang dialaminya adalah sakit tenggorokan, demam, jari tangan dan kaki sudah membiru, serta bibirnya sudah membiru, nyeri dada dan sering terasa dingin.

"Gejala ini baru muncul setelah subuh, katanya. Di situlah dadanya mulai merasa tidak aman sampai senja. Oleh kerna beliau ini sering menemani saya ke mana2 sahaja saya membuat daurah ruqyah syarriyyah di seluruh Malaysia," lanjut unggahan itu.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, gejala virus ini seperti gejala orang yang kerasukan setan. Misalnya dada berdebar-debar, sesak nafas. Terkadang merasa baik-baik saja, tapi terkadang tiba-tiba gejala itu menyerang, badan kedinginan, hingga tenggorokan terasa seperti tercekik.

"Beliau mengatakan bahwa simptom virus ini seperti simptom org yg terkena gangguan syaitan jin. Cth dada berdebar sesak nafas .. terkadang ok terkadang tiba2 nyerang , badan seram sejuk , terasa bhagain tekak seperti tercekik . Wallahualam” .

Melanjutkan, unggahan itu pasca menjalani sesi ruqyah biidzniah tersebut, dengan izin Allah semua gejala terus hilang hanya dada yang masih terasa sedikit sesak.

"Apa yg menjadi perkara yg mengembirakan setelah saya ruqyah biizdnillah (semuanya atas izin Allah) semua simptom itu terus menghilang cuma masih terasa dada sesak sedkit sahaja. Dan saya nasihati teruskan ruqyah mandiri. Ibu beliau juga sering melakukan ruqyah mandiri alhamdulillah biizdnillah kedua sudah pulih sekarang," lanjut unggahan itu.

Lebih lanjut unggahan itu menjelaskan bahwa apapun semuanya atas izin Allah dan kita tidak boleh menolak ketetapan qada dan qadar yg telah Allah tetapkan jika berakhir dengan apa yang telah dijanjikan Allah (Bab beriman qada dan qadar).

"Share dari salah seorang sahabat kami di malaysia mengenai pengalamanya meruqyah pasien yang terkena virus ini, dan sejatinya pasien bisa lakukan sendiri ruqyah mandiri dng Alquran dan Bacaan ruqyah dari Rasulullah," tutup unggahan dr. Zaidul Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya