Bacaan Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Keutamaannya
- U-Report
VIVA – Berikut ini akan dijelaskan niat puasa Rajab secara lengkap dengan keutamaannya.
Dalam agama Islam terdapat berbagai amalan sunnah yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah puasa di bulan Rajab yang bisa Anda lakukan. Bulan Rajab adalah bulan yang memiliki banyak kemuliaan menurut beberapa hadis. Bulan Rajab sendiri merupakan bulan ketujuh dalam kalender hijriyah.
Selain itu, bulan Rajab juga diketahui sebagai bulan haram. Maksudnya adalah di bulan spesial ini dilarang untuk melakukan sesuatu yang dilarang Allah SWT, seperti bertengkar, berperang, dan hal-hal haram yang lainnya.
Lalu, bagaimana niat puasa Rajab?
Niat puasa Rajab
Nawaitu shouma syahri Rajaba sunnatan lillahi ta'aala.
Artinya: “Saya berniat puasa Rajab sunah karena Allah ta'ala”
Bacaan Doa Buka Puasa Rajab
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"
Amalan puasa Rajab
Terdapat beberapa amalan yang dianjurkan oleh para ulama di bulan Rajab.
- Dizikir, karena amalan ini dapat dikerjakan kapan saja termasuk di bulan Rajab.
- Amalan istigfar, amalan ini dilakukan agar selalu diberikan ampunan oleh Allah SWT terhadap semua dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya.
- Sedekah, untuk melengkapi puasa Rajab, dianjurkan untuk melakukan sedekah.
Keutamaan puasa Rajab
Ada beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab ini. Salah satunya adalah bila dilakukan selama 10 hari berturut-turut maka akan diampuni dosanya dan digantikan dengan kebaikan.
Sedangkan dalam hadis lainnya menyebutkan bahwa setiap orang yang berpuasa di bulan Rajab maka ia seperti berpuasa dalam setahun. Jika puasa selama 7 hari maka pintu neraka akan ditutup, bila puasa 8 hari maka akan dibukakan 8 pintu surga untuknya, dan bila 10 hari puasa maka Allah akan mengabulkan permintaannya.
Tapi, alangkah lebih baik jika kita tidak terlalu memerhatikan keutamaan ini, karena seperti itu akan menjadi sumber bid’ah. Maka lebih baik berpuasa karena Allah Taa’laa dan yang bisa diambil manfaatnya adalah kebaikan kita akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.