Niat Puasa Senin Kamis dan Pengganti Puasa Ramadhan

Ilustrasi ramadhan/berdoa.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Puasa merupakan suatu ibadah yang dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Puasa tersebut yaitu puasa Ramadhan yang dilakukan satu bulah penuh. Puasa tersebut hukumnya wajib untuk umat muslim apabila tidak memiliki permasalahan. Namun jika tidak bisa melaksanakan puasa Ramadhan, dianjurkan pula untuk menggantinya di bulan lain setelah Ramadhan.

Eksplorasi Berbagai Kemungkinan Sosok Manusia dalam Figure A

Ada beberapa jenis puasa sunnah yang dilakukan umat muslim yang memiliki keutamaan dan manfaat yang besar juga selain puasa Ramadhan. Puasa sunnah tersebut yaitu puasa senin & kamis. Puasa tersebut juga dianjurkan Rasulullah SAW untuk dilakukan. Puasa senin kamis hukumnya sunnah, jadi apabila tidak mengerjakan tidak mendapatkan dosa, namun jika mengerjakan akan mendapatkan manfaat lainnya dari puasa tersebut.

Bagaimana niat puasa Senin Kamis dan pengganti puasa Ramadhan? Berikut penjelasan selengkapnya. 

AS Warga Subang Bikin Heboh, Mengaku Nabi dan Sebut Lafaz Allah Seperti Perempuan Mengangkang

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah,"Bahwasanya Nabi Muhammad lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Amalan manusia diajukan kepada Allah SWT setiap hari Senin dan Kamis, maka saya senang apabila amalan saya (pada hari tersebut) dan saya berpuasa pada hari tersebut." (H.R. Ahmad). 

Dari riwayat yang dijelaskan oleh Abu Hurairah di atas, menjelaskan bahwa puasa Senin dan Kamis merupakan hari istimewa untuk semua hamba Allah SWT. Kedua hari tersebut, amalan seseorang akan diajukan oleh malaikat kepada Allah. Maka, Rasulullah memilih untuk berpuasa pada hari-hari penting tersebut.

Lokasi Temuan Tengkorak di Ancol Terkuak, Bekas Tempat Kapal Zaman Belanda

Berikut bacaan niat puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin
 
Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa 

Artinya, "Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala." 

Niat Puasa Hari Kamis

Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa 

Artinya, "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”

Berkaitan mengenai waktu membacanya, niat puasa pada hari Senin Kamis ini tidak diwajibkan pada malam sebelum menjalankan puasa tersebut. Hal ini berbeda dengan puasa pada bulan Ramadhan yang niatnya wajib dilakukan sebelum puasa. Yang terpenting pada puasa Senin Kamis ini ialah pada hari itu belum makan, minum, atau melakukan beberapa hal yang bisa membatalkan puasa. 

Berikut keutamaan puasa senin kamis:  

1. Hari diangkatnya amal

Senin dan Kamis merupakan hari saat pintu-pintu surga dibuka dan amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah SWT. Sehingga dosa yang telah dilakukan oleh manusia dapat diampuni oleh Allah SWT, kecuali bagi umat yang sedang bermusuhan. 

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)

2. Hari Senin merupakan hari kelahiran Rasulullah SAW dan menerima wahyu-wahyu dari Allah SWT 

Rasulullah SAW dilahirkan hari Senin, 12 Rabiul Awal, 571 Masehi. Berikut hadits yang menjelaskan mengapa Rasulullah SAW sangat menyukai puasa pada hari Senin. 

“Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rosululullah SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab: “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim).

3. Meningkatkan amalan untuk bekal di akhirat

Apabila rutin melaksanakan puasa Senin Kamis, maka kita akan terdorong untuk melakukan ibadah lain. Ibadah tersebut akan mendatangkan pahala dari Allah SWT. Dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah dan amalan baik lainnya, bisa menjadi bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.

4. Bermanfaat bagi kesehatan tubuh

Manfaat lain dari puasa sunnah ini, yaitu baik untuk kesehatan tubuh manusia. Para ahli mengatakan bahwa dengan berpuasa, maka tubuh kita akan dibersihkan dan bisa menjadi penyembuhan bagi berbagai penyakit. Organ pencernaan kita bisa beristirahat sementara sehingga tubuh akan terus fit dan sehat. 

5. Melatih disiplin diri dan meningkatkan rasa syukur

Dengan menjalankan ibadah puasa, maka seseorang akan dilatih untuk selalu disiplin dalam segala hal. Puasa juga akan meningkatkan rasa bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Kita akan tahu bahwa masih ada orang lain yang tidak seberuntung dengan kita. 

6. Dibukanya Pintu Surga Paling dahsyat adalah pada hari Senin dan Kamis

Senin Kamis merupakan hari dimana Pintu Surga dibuka. Hal ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam muslim yang bersumber dari Abu Hurairah:

“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim)

7. Menjauhkan dari godaan syaitan 

Menjalankan ibadah puasa akan meminimalkan pengaruh-pengaruh atau godaan syaitan pada manusia untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

8.  Melatih kesabaran 

Manfaat dengan berpuasa dapat membantu seseorang melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu, serta dapat meningkatkan kemauan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas ketakwaannya kepada Allah SWT.

Niat mengganti puasa Ramadhan:

Berikut bacaan niat mengganti puasa Ramadhan:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh?’I fardhi syahri Ramadh?na lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Berdasarkan QS Al Baqarah ayat 184 dijelaskan, mengganti puasa harus diganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan saja saat puasa Ramadhan. Berikut terdapat penjelasan Rasulullah SAW yang dapat menjadi sebuah pedoman:

"Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).

Aturan lain yang perlu diperhatikan setelah mengetahui bacaan niat mengganti puasa Ramadhan adalah jumlah hari yang ditinggalkan. Terkadang ada diantara kita umat Islam lupa dengan jumlah hari yang ditinggalkan saat puasa Ramadhan.

Hal ini merupakan kondisi yang lumrah terjadi di masyarakat. Maka, dianjurkan untuk menentukan hari yang paling maksimal. Karena, kelebihan dalam mengganti puasa yang dilakukan dinilai lebih baik dibanding jika kurang hari.

Apabila anda memiliki hutang puasa ramadhan, hukumnya wajib menggantinya. Berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 184, wajib mengganti puasa sebanyak hari yang telah ditinggalkan.

Allah SWT berfirman, " ... maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib baginya mengganti) sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin," (QS. Al-Baqarah: 184).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya