Heboh, Pengusaha Asal Surabaya Gelar Sayembara Jodoh
- Ist
VIVA – Mencari pasangan hidup bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari dikenalkan oleh teman, bahkan mencari lewat berbagai aplikasi. Namun ada salah satu cara yang kini menarik perhatian warganet.
Cara tersebut mirip dengan sayembara. Adalah pengusaha dari Surabaya, Jackson Tsai atau yang lebih dikenal Koko Jackson yang melakukan hal tersebut. Ia membuka kesempatan untuk warganet dengan meninggalkan komentar di akun Instagramnya.
"Jadi sayembaranya itu kita pilih random dari ribuan komen yang masuk kita pilih 10 orang dan mereka boleh bawa 1 orang temannya," kaya Jackson saat ditemui baru-baru ini.
Jackson menyadari, jodoh bisa datang dari mana saja. Untuk itu, ia tidak menutup kemungkinan untuk berkenalanm dengan siapapun. Ia yakin kepada rencana Yang Maha Kuasa untuk memebri pendamping terbaik baginya.
"Tapi apa salahnya kalau kita menggunakan berbagai macam cara. Kan rencananya yang Di Atas kita enggak pernah tahu. Kalau dibilang susah atau gampang enggak ada yang tau," katanya.
Pria berusia 41 tahun itu tak mau buru-buru dalam menentukan pasangan hidup. Salah satu alasannya, Jackson masih menyimpan trauma karena pernah gagal menikah. Jackson hanya berharap, bisa menemukan tambatan hati dalam waktu dekat.
"Aku sih enggak pernah targetin soalnya dulu aku pernah nargetin sebelum 40 tahun harus married aku paksain ternyata akhirnya berantakan. Jadi kali ini aku mau memilih dengan hati-hati. Semoga kalau memang restunya yg Di Atas tahun ini atau tahun depan aku bisa dapat jodoh," ujarnya.
Ia berkata, fisik bukan segalanya untuk menentukan teman hidup. Lantas wanita seperti apa yang akan dicari olehnya nanti?
"Pasti yang bisa jadi ibu rumah tangga. Yang bisa masak, bisa urus anak di rumah, bisa sabar. Yang pastinya suka olahraga. Aku pengennya sampai tua kita olahraga terus," katanya.
Peringatkan Operator Blok Masela Segera Berproduksi, Bahlil: Kami Akan Evaluasi
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memberikan peringatan kepada operator proyek LNG Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, untuk segera memulai produksinya.
