Cerita Maharani Kemala Kesal Tak Dapat Pinjaman Modal, Bank Dibeli
- YouTube
VIVA – Maharani Kemala merupakan seorang pengusaha sukses asal Bali. Maharani dikenal sebagai pendiri brand kosmetik yang namanya sangat terkenal di Indonesia.
Baru-baru ini, Maharani Kemala hadir menjadi bintang tamu dalam konten YouTube Boy William. Tidak sendiri, Maharani hadir bersama presenter ternama Ivan Gunawan. Maharani, Ivan, dan juga Boy bercerita mengenai banyak hal dalam konten YouTube tersebut.
Salah satu yang dibahas adalah masa lalu Maharani sebelum akhirnya menjadi seorang pengusaha sukses dan terkenal. Sebagai informasi, Maharani sudah memiliki jumlah followers Instagram sebanyak 1,1 juta.
“Kak Maharani, tau gak banyak orang bilang gini, ‘MS Glow mereka nih ya bohong. Gak mungkin mereka katanya awalnya gak punya duit tiba-tiba sekarang bisa punya ini semua’. Beneran gak punya duit atau beneran ‘gak punya duit’?” tanya Boy kepada Maharani dikutip VIVA dari channel YouTube Boy William, Minggu, 20 Juni 2021.
Kemudian, Maharani menjawab dengan menjelaskan bahwa awalnya ia merupakan seorang pegawai bank.
“Gini-gini, serius lho Boy, awal mulanya kita tuh kita biasa saja, aku seorang pegawai bank BUMN, suami juga di finance juga,” kata Maharani.
“Kalau keluarganya aku sendiri memang keluarga yang gak punya maksunya biasa saja. Memang kenapa bisnis MS Glow itu sebesar ini, karena kita dibantu jaringan reseller seluruh Indonesia yang luar biasa,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Maharani bercerita dia dahulu susah untuk meminjam uang di bank untuk dijadikan modal bisnis. Saat ini, setelah berhasil meraih kesuksesan, Maharani akhirnya mampu membeli bank.
“Dulu aku ya inget banget sampai detik ini pun, aku mau minjem dulu (uang) di bank buat permodalan, aku gak pernah di-acc, sampai aku kesel banget dan gue beli bank sekarang,” kata Maharani.
Asosiasi Pengusaha Konstruksi Tolak Kenaikkan PPN Jadi 12 Persen, Harga Material Bisa Meroket
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), menolak rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi sebesar 12 persen.
