Puasa Jelang Nikah Bikin Rumah Tangga Langgeng? Ini Kata Buya Yahya
- Youtube Al Bahjah Tv
VIVA – Menjelang menikah, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti dipingit atau menjalankan puasa. Bahkan banyak yang mengatakan, berpuasa menjelang menikah adalah sebuah keharusan agar rumah tangganya kelak bisa langgeng. Benarkah demikian?
Pendakwah Buya Yahya, mencoba meluruskan tentang hal ini. Menurut dia, berpuasa sebelum dilangsungkan akad nikah, hukumnya tidaklah wajib.
"Wajib puasa itu hanya Ramadhan saja sama puasa nazar. Kalau orang nazar puasa baru wajib. Kecuali juga ada melanggar hukum, ada kafarah, orang melanggar sumpah itu ada. Tapi secara umum yang tanpa sebab, hanya Ramadhan saja yang wajib," ujarnya dalam sebuah video di YouTube Al-Bahjah TV, dikutip VIVA, Jumat, 26 Maret 2021.
Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan, jika mau berpuasa jelang menikah boleh-boleh saja. Namun, lakukanlah puasa sunnah yang sudah diajarkan dalam Islam.
"Mau nikah, kalau mau puasa, ya puasa. Namanya puasa sunnah, ambil Senin sampai Kamis. Enggak usah puasa yang aneh-aneh atau puasa selama seminggu. Boleh-boleh saja, tapi tidak wajib," kata dia.
Kecuali menurut Buya, kita memiliki utang puasa. Maka kita wajib membayarnya. Tapi tidak harus sebelum menikah. Setelah menikah pun tetap diperbolehkan. Lalu, bagaimana dengan budaya pingit jelang menikah?
"Sebetulnya masalah pingit itu tidak harus sebelum nikah. Dari dulu pun enggak boleh bebas anak putri kita ketemu laki-laki. Cuma memang kalau sudah tunangan itu lebih ditekankan lagi. Kami lihat itu ada syariatnya juga," tuturnya.
Buya Yahya menyarankan, setelah bertunangan, hendaknya orangtua lebih ketat menjaga anaknya agar tidak bertemu dengan pasangan. Apa alasannya?
"Karena setan berbisik, 'Ngapain kamu tunda-tunda? Sebentar lagi juga mau nikah'. Maka, kalau sudah tunangan lebih ketat lagi, karena tunangan belum menghalalkannya," pungkas Buya Yahya.