Temani Kencan Sugar Daddy, Wanita Kantongi Ratusan Juta Sebulan

Ilustrasi kencan.
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA – Seorang wanita berusia 28 tahun asal Malaysia baru-baru ini mengungkapkan tentang pendapatannya yang mencapai 14.000 dolar Singapura atau setara Rp146 juta per bulan. Pendapatannya itu diketahui didapatkan dari pekerjaannya sebagai marketing excecutive dan sugar baby.

Tips Memilih Baju untuk Kencan Pertama: Bikin Dia Terkesan

Bercerita kepada Straits Times di Singapura, wanita itu diketahui dibayar 500 dolar Singapura atau setara Rp5,2 juta per sesi kencan bersama sugar daddy-nya. Jenni (bukan nama aslinya) menjelaskan bahwa salah satu sugar daddy-nya saat ini adalah seorang pengusaha Singapura berusia tiga puluhan.

Baca juga: Pilih Cerai Demi Seks dan Uang, Wanita Ini Punya 9 Sugar Daddy

Sebelum Jajaki Hubungan Lebih Serius, Kenapa Wanita Perlu Kencani 3 Pria di Waktu yang Sama?

Dari sugar daddy, wanita itu diberi biaya tunjangan bulanan sebesar 8.000-10.000 dolar Singapura atau setara Rp83,5 juta-Rp104 jua. Jika digabungkan, pendapatannya sebagai sugar baby dan marketing executive bisa mencapai 14.000 dolar Singapura atau setara Rp146 juta per bulan.

Jenni mengatakan, sepertiga dari penghasilan bulanannya disimpan di tabungannya. Sementara sisanya dihabiskan untuk perawatan wajah, manicure, liburan ke Eropa, dan Amerika Serikat, serta diberikan ke keluarganya di Malaysia.

Jake ENHYPEN Kembali Terlibat Rumor Kencan, Penggemar Merasa Dipermainkan

Jenni bercerita, awal mula dia menjadi sugar baby adalah saat dia menemukan aplikasi buatan Malaysia, Sugarbook. Di sana dia melihat temannya pergi berlibur mewah ke Eropa dan bertanya-tanya bagaimana dia bisa mendapatkannya. Ketika dia pertama kali mendengar tentang aplikasi itu, Jenni kemudian mempertanyakan apakah bisnis itu aman dan apakah dia perlu tidur dengan sugar daddy hanya untuk menerima uang.

Tetapi, setelah menjalankan bisnis selama dua tahun, kekhawatirannya lenyap. Jenni mengatakan bahwa layanan tersebut sering disalahartikan sebagai prostitusi, padahal sebenarnya tidak sama.

"Sugar baby bukanlah pelacur. Saya pikir pelacur dibayar untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan - mereka tidak dapat menolak atau mengatakan tidak - sedangkan jika saya merasa tidak nyaman, saya selalu dapat mengatakan tidak," kata dia. 

Jenni menetapkan kriterianya sendiri untuk siapa yang dia temui. Dia tidak berkencan dengan pria yang sudah menikah atau mereka yang berusia lebih dari 45 tahun. Wanita 28 tahun ini juga mengatakan dia tidak melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang dia temui untuk pertama kalinya.

Selain itu, dia juga mencoba untuk tidak terlalu emosional pada para sugar daddy-nya, tetapi tidak menentang salah satu dari mereka untuk menjadi suami berikutnya.  

"Siapa tahu? Saya mungkin bertemu Mr. Right," katanya.

Di sisi lain, saat Jenni mengirim uang kepada keluarganya di Malaysia, dia mengakui bahwa keluarganya tidak mengetahui tentang kehidupannya sebagai sugar baby, karena pola pikir tradisional orang tuanya.

"Saya tidak perlu memberi tahu mereka, tetapi jika mereka mengetahuinya, saya akan berterus terang," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya