Hilang 2 Tahun, Wanita Ini Ditemukan Masih Hidup Mengambang di Laut
- Rolanda Visbal Lux/Newsflash
VIVA – Misteri seorang wanita yang ditemukan masih hidup di laut dan diselamatkan oleh dua nelayan, membuat publik bingung. Wanita Kolombia itu jatuh dari grid 2 tahun lalu, dan polisi masih menyelidiki kabar tentang kehilangan dan penyelamatannya.
Video viral penyelamatan wanita ini dengan cepat menyebar di dunia maya. Adalah nelayan, Roland Visbal, yang berhasil menyelamatkan Angelica Gaitan, setelah ditemukan sedang mengambang tak sadarkan diri 1,2 mil dari Puerto, Kolombia.
Baca Juga: Ngeri, Detik-detik Nenek dan Cucunya Diserang Banteng
Gustavo dan temannya, melihat tubuh wanita 46 tahun itu mengambang di permukaan laut. Namun, awalnya mereka menganggap itu hanyalah sebatang kayu apung. Diduga, wanita itu bertahan selama berjam-jam, hingga berulang kali pingsan dan sadar.
Dalam video dramatis itu, kedua pria awalnya memanggil-manggil wanita itu. Ketika perahu mereka berhasil mendekat, wanita itu tidak merespons. Dilaporkan bahwa, setelah lebih dari 8 jam di dalam air, wanita itu menderita kelelahan dan hipotermia.
Gustavo dan temannya kemudian mengikatkan tali pada wanita itu untuk menariknya ke dalam perahu. Kedua pria itu akhirnya berhasil menyelamatkannya.
"Saya dilahirkan kembali. Tuhan tidak ingin saya mati," kata Gaitan ketika pertama kali tersadar, dikutip dari Healthy Food House, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Gaitan menangis saat berhasil keluar dari laut. Kedua penyelamatnya kemudian membawa Gaitan ke pantai dan penduduk setempat segera menghampirinya. Lalu, Gaitan dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, ketika diidentifikasi, ceritanya mengejutkan banyak orang.
Diduga, setelah 20 tahun dianiaya oleh suaminya, dia melarikan diri dua tahun yang lalu. Sejak itu, keluarganya kehilangan kontak dengan Gaitan, dan tidak tahu apakah wanita itu masih hidup atau tidak.
"Penganiayaan dimulai pada kehamilan pertama. Dia memukuli saya, dia melecehkan saya dengan kejam. Pada kehamilan kedua saya, pelecehan terus berlanjut dan saya tidak bisa menjauh darinya karena anak-anakku masih kecil," kata Gaitan bercerita.
Ketika wanita malang itu melaporkan KDRT yang dialami ke otoritas setempat, polisi hanya menahan suami Gaitan 24 jam, setelah itu ia kembali ke rumah dan melanjutkan penyerangannya.
Angelica menjelaskan, pada September 2018 lalu, dalam adegan yang mengerikan, pasangannya pernah 'mematahkan wajahnya dan mencoba membunuhnya'. Angelica merasa sudah tidak punya harapan dan memutuskan untuk melarikan diri.
Akhirnya, ia tinggal di Barranquilla selama 6 bulan. Namun, menurut laporan media lokal, dia depresi dan berpikir untuk mengakhiri hidup, setelah dipaksa keluar dari panti asuhan. Lalu, dia naik bus ke pantai dan melompat ke air.
"Saya tidak ingin melanjutkan hidup saya," kata Angelica.
Saat polisi menyelidiki kasus tersebut, media lokal berhasil menemukan salah satu putrinya, Alejandra Castiblanco. Namun, dia membantah alasan mengapa ibunya menghilang. Sang anak mengatakan, ibunya tidak pernah dilecehkan oleh ayahnya, tetapi kesehatan mentalnya memburuk setelah menderita serangan jantung.
Kedua putri wanita itu bahkan mengeluarkan pernyataan video bersama, yang mengklaim mereka belum mendengar kabar dari ibu mereka sejak 2018, ketika Angelica dilaporkan hilang di Ekuador. Baru-baru ini, kabarnya Angelica Guitan sedang dirawat oleh seorang psikiater di Barranquilla, Kolombia.