Cerita Promotor K-Pop yang Rugi karena Pandemi

Olive Lee
Sumber :
  • Ist

VIVA – Presenter Olive Lee memutuskan untuk menjadi promotor. Ia seharusnya berhasil membawa beberapa penyanyi atau band asal Korea Selatan untuk konser di Indonesia. Sayangnya pandemi COVID-19 membatalkan rencana Olive.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Para penyanyi tersebut tidak bisa datang ke Indonesia. Konser yang seharusnya digelar mundur sampai waktu yang belum ditentukan. Hal itu buat Olive rugi sampai Rp2 miliar.

"Kemarin gue rugi tuh jadi investor penyanyi Korea. Hilang duit gue, enggak balik sampai 2 M, sama 1 rumah, sama 1 mobil selama Corona," ujar Olive saat dihubungi melalui telepon, Jumat, 4 September 2020.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Baca juga: Korea Selatan akan Bangun Arena Konser Besar, untuk BTS?

Tanpa menyebut nama, Olive mengaku seharusnya ada dua penyanyi Korea Selatan yang akan didatangkan olehnya. Ia telah membuat janji dengan agensi kedua penyanyi tersebut sejak tahun sebelumnya.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

"Yang cancel tahun ini ada dua, itu yang saya invest ya. Harus 1 tahun sebelumnya (janjian) kalau buat konser dan kerja sama dengan agensi Korea," kata Olive.

Awalnya, Olive yakin bisnis tersebut akan menguntungkan. Ia juga beberapa kali berbisnis dengan penduduk asal Korea Selatan. Sebelum menjadi promotor, Olive berniat membuka skolah untuk menyalurkan bakat. Sayangnya, harapan Olive tersebut kini sirna.

"Sebenernya saya awalnya mau buat sekolah K-Pop buat nyalurin bakat-bakat orang-orang yang jago dance," kata Olive.

Olive terpaksa harus banting setir. Ia mengalami kerugian besar dan coba cari cara untuk menutupnya. Olive rencananya akan menjual parfum.

"Corona bikin bangkrut, gagal jadi promotor Korea, kini aku beralih ke bisnis lain. Berubah ke bisnis parfum karena bisa long term dan belum banyak yang ngelirik, persaingannya lingkupnya dikit," ujar Olive.

Ia tidak mau bisnis tersebut sekedar pelarian. Olive akan tetap fokus dan terjun seutuhnya. Hal itu ia klaim melalui bahan baku yang dipilih.

"Bikinnya dari Eropa bahan-bahannya, terus diolah ulang di Indonesia. Ini aku di Jerman sekalian belanja. Karena beda wanginya tuh lokal sama luar. Aku juga nanti buatnya menyesuaikan orang Indonesia," ujar Olive.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya