3 Alasan Belanja Online Lebih Aman saat Pandemi COVID-19

Foto ilustrasi belanja online
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada dunia usaha, tapi juga mengubah perilaku pelanggan di seluruh dunia. Pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam menyikapi kesehatan diri dan pelanggan pun makin sadar pentingnya nutrisi dan asupan gizi

Brand Lokal & UMKM Tunjukkan Performa Maksimal, Penjualan Meningkat 7 Kali Lipat di Puncak Kampanye 12.12 Birthday Sale

Menurut laporan ‘Tinjauan Big Data 2020 terhadap Dampak COVID-19’ oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online di Indonesia pada Februari-Juli 2020 meningkat tajam dibanding penjualan Januari 2020. Penjualan online di Indonesia melonjak 320 persen di Maret 2020 dan 480 persen di April 2020, keduanya dibandingkan penjualan online di awal tahun.

Lembaga survei konsumen Nielsen menyebutkan, 30 persen konsumen merencanakan untuk lebih sering berbelanja secara online sejak pandemi COVID-19 merebak. Lantas, apa alasan di balik perubahan perilaku pelanggan? Berikut rangkumannya.

4 Fitur Unggulan bikin Belanja Online Tambah Praktis

Baca juga: Jangan Percaya, Sakit Kepala Hingga Leher Kaku Bukan Gejala Hipertensi

Mencegah penularan

Rahasia Sukses Live Shopping: Tips dan Trik Agar Bisnis Kamu Laris Manis

Psikolog Keluarga, Ajeng Raviando juga mengatakan bahwa saat ini terjadi perubahan perilaku konsumen yang tercermin dari keputusannya membeli kebutuhan sehari-hari. Konsumen sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan menjadikan risiko kesehatan sebagai pertimbangan utama. 

Menurut Ajeng, perubahan perilaku konsumen ini dilihat dalam tiga perspektif pengambilan keputusan, yaitu Rasional (konsumen dalam mengambil keputusan pembelian secara rasional dengan menekankan aspek fungsional dan ekonomis).

“Kemudian kedua eksperiensial (konsumen dipengaruhi perasaan terkait dengan konsumsi produk dan demi mendapat pengalaman yang unik), dan Behavioral (konsumen mendapatkan pengaruh lingkungan misalnya karena suasana tempat yang tenang dan nyaman),” ujar Ajeng, dalam siaran pers Frisian Flag Indonesia, dikutip Kamis 3 September 2020.

Baca juga: Sering Diabaikan, 3 Fakta Hipertensi Berakibat Fatal

Prioritas asupan bergizi

Asupan bergizi (makanan dan minuman), produk-produk sanitasi dan perlengkapan olahraga menjadi prioritas masyarakat di saat ini. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga Kesehatan diri dan keluarga, dinilai Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKM Universitas Indonesia Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc. Ph.D sebagai satu perubahan perilaku yang positif. 

“Di tengah AKB (Adaptasi Kehidupan Baru), masyarakat mau tidak mau harus beradaptasi dan terus mencari informasi tentang kesehatan. Dalam situasi seperti ini menjaga imunitas tubuh menjadi hal yang utama dengan teratur mengasup makanan bergizi,” kata Syafiq. 

Salah satunya adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung protein hewani dengan kandungan asam amino esensial yang berfungsi memperbaiki sel yang rusak serta menjaga imunitas. Sumber protein hewani banyak ditemui dari susu, daging, dan telur.

Mudah diperoleh

Syafiq juga menambahkan bahwa asupan gizi harus dibarengi aktivitas fisik dan olahraga rutin agar sistem imunitas dapat bekerja secara optimal. Hal tersebut sejalan dengan prinsip Hari Pelanggan Nasional yang diperingati setiap 4 September, di mana Frisian Flag meningkatkan layanan untuk kemudahan pelanggan dapatkan informasi dan produk-produk minuman berbasis susu yang bergizi.  

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro mengatakan bahwa Hari Pelanggan Nasional adalah momen penting bagi Frisian Flag Indonesia (FFI) untuk terus menjaga kepercayaan dengan menyediakan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan. Juga menyebarkan informasi untuk menjaga Kesehatan diri dan keluarga khususnya tentang asupan gizi seimbang dan gaya hidup sehat di masa AKB. 

 

Kuasa hukum para korban toko online Ari Dumais di Makassar

60 Pedagang Makassar Jadi Korban Penipuan Aplikasi Belanja Online, Kerugian Capai Rp5 Miliar

Korban berjumlah sekitar 60 orang dan telah melaporkan seseorang berinisial K, yang diduga melakukan penipuan melalui aplikasi belanja online.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024