Lomba Lari Virtual Sejauh 8.000 Km Digelar Saat Pandemi, Patuhi Ini

Ilustrasi Lari Marathon
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pandemi COVID-19 akan menciptakan tren baru dalam berwisata. Salah satunya, wisatawan lebih memperhatikan protokol-protokol wisata, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, serta kenyamanan. 

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, mengungkapkan, kegiatan wisata minat khusus berbasis alam atau outdoor, seperti wisata adventure, bersepeda, lari akan diminati oleh masyarakat selepas pandemi COVID-19.

Sebagai olahraga outdoor, Lari berpotensi bagus untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki beberapa lomba lari marathon yang terkenal di antaranya adalah Jakarta Marathon, Borobudur Marathon, Bali Marathon, Bromo Marathon, Bintan Marathon yang memiliki keunggulan untuk menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Hal ini tentunya akan menjadi diversifikasi sektor wisata, yang tentunya akan mendatangkan devisa bagi negara. Bukan hanya itu saja, event bertajuk Running Indonesia Archipelago 2020 yang digelar pada 18 Juli hingga 18 Agustus 2020, dinilai dapat menggali dan menyingkap keindahan ribuan destinasi wisata dalam setiap kilometer jarak yang ditempuh peserta lomba lari secara virtual sejauh 8.841 km. 

"Melalui kegiatan ini secara tidak langsung juga meningkatkan promosi destinasi-destinasi wisata," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, dalam keterangannya, Sabtu 22 Agustus 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Baca juga: Musim Leo akan Berakhir, 4 Zodiak Ini Paling Diuntungkan

Rizki melanjutkan, berlari secara virtual sudah cukup populer di kalangan penyuka olahraga lari. Sehingga pihaknya mendukung terselenggaranya Running Indonesia Archipelago 2020 sebagai lomba lari alternatif dan unik yang meng-explore wisata di Indonesia sekaligus menggabungkan olahraga sehingga menjadi Sport Tourism secara virtual. 

"Kami pun berharap event ini menumbuhkan semangat para pecinta olahraga lari untuk dapat mengunjungi destinasi secara langsung setelah pandemi berakhir sehingga rantai ekonomi yang sempat terputus karena COVID-19, dapat hidup kembali,” tuturnya. 

Di sisi lain, Getfit Organizer yang memiliki gagasan dan penyelenggara lomba lari ini, Santih Gunawan, menjelaskan lomba lari ini adalah lomba beregu, dimana 1 team terdiri 8-10 orang pelari, dan terdapat 3 team yang berlomba dengan jumlah peserta 28 orang.

Sanith menjelaskan, pada masa New Normal ini lomba lari dan berwisata belum kembali seperti sedia kala tapi pihaknya merasa perlu mengajak masyarakat tetap aktif berolahraga sambil memperkenalkan destinasi wisata Indonesia.

Tujuannya, kata dia untuk mengobarkan kembali semangat kemerdekaan serta menumbuhkan cinta tanah air dan bangsa melalui kegiatan wisata secara virtual. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya