Masyarakat Halmahera Barat Olah Rempah Jadi Makanan dan Minuman
- Pixabay/ Abuyotam
VIVA – Masyarakat yang ada di Halmahera Barat tampaknya memiliki cara tersendiri untuk melestarikan rempah-rempah dan meningkatkan kapasitas pemahaman terhadap jalur rempah. Danny Missy, selaku Bupati Halmahera Barat mengatakan, pikahnya telah bekerja sama dengan Javara untuk melakukan pengolahan makanan dari rempah-rempah.
Danny Missy mengatakan bahwa rempah-rempah tersebut akan diolah menjadi makanan dan minuman, seperti kopi rempah dan kue rempah. Makanan dan minuman yang diolah dari rempah tersebut akan ditingkatkan sampai ke tahap ekspor.
“Untuk Kabupaten Halmahera Barat sendiri dalam rangka bagaiamana kita meningkatkan kapasitas pemahaman terhadap jalur rempah ini, kami menggandeng Javara untuk melakukan olahan makanan dari rempah. Jadi misalnnya teh rempah, kopi rempah, kue rempah, itu berasal dari cengkih, pala, dan sebagainya. Kita kemas dalam satu makanan atau satu minuman untuk bisa kita tingkatkan sampai ke pada ekspor,” kata Danny Missy dikutip VIVA dari acara Coffee Break tvOne, Senin, 20 Juli 2020.
Baca Juga: Anji Sebut Corona Tak Mengerikan, Deddy Corbuzier Bingung
“Ini kita lagi menggandeng Javara bekerja sama dengan BUMN di sini dalam rangka bagaimana meningkatkan produksi kapasitas. Mudah-mudahan ini bisa meneruskan apa yang sudah kita canangkan yaitu mengenai rempah,” kata Danny menambahkan.
Di sisi lain Danny juga mengatakan bahwa pihaknya memberi kebijakan kepada masyarakat untuk terus menanam rempah-rempah di perkebunan.
“Di sisi lain kita tetap terus membudidayakan tentang pala, cengkih, kayu manis, dan sebagainya. Sementara di Halmahera Barat kita memberikan kebijakan untuk terus menanam pala, cengkih di perkebunan-perkebunan yang ada di masyarakat,” kata Danny.
Dalam acara tersebut, Danny juga menjelaskan bahwa daerah Maluku memang sudah lama terkenal dengan rempah-rempahnya. Bahkan pada zaman dahulu, banyak bangsa asing yang datang untuk melakukan perdagangan rempah.
“Maluku Utara dan Maluku itu adalah jalur rempah. Di abad 15 sampai ke 19 itu kita terkenal dengan rempah. Bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda serta bangsa-bangsa lain datang ke daerah kita untuk melakukan perdagangan tentang rempah,” kata Danny Missy.