Kecoak Raksasa dari Laut Dalam Jawa Adalah Spesies Isopoda

Penampakan 'Kecoak Raksasa' pertama dari dasar Selat Sunda.
Sumber :
  • Dok. LIPI

VIVA – Kecoak menjadi salah satu binatang yang paling dibenci hampir seluruh masyarakat. Apalagi kalau kecoak itu tiba-tiba terbang tentu otomatis kamu langsung lari terbirit-birit.

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

Tapi apa jadinya jika kamu menemukan kecoak dalam ukuran tidak biasa? Peneliti Singapura menemukan isopoda raksasa yang mereka identifikasi sebagai kecoak laut dalam. 

2018 lalu, 31 peneliti dari Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian dan Laboratorium Kelautan Pulau St. John melakukan ekspedisi selama 14 hari untuk mensurvei Laut Dalam Jawa Selatan yang belum dipetakan. Ekspedisi ini juga melibatkan para peneliti dari Museum, Institut Ilmu Kelautan Tropis NUS, dan Pusat Penelitian Oseanografi (RCO) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini sukses.

Peneliti Ungkap Tantangan dan Peluang Besar Transformasi Sistem Pangan Berkelanjutan di Indonesia

Baca Juga: 4 Artis Ini Pernah Terlibat Kasus Narkoba Sama Seperti CW

Para peneliti berhasil mengidentifikasi lebih dari 12 spesies baru di lebih dari 12.000 spesimen yang ditemukan. Pada tahun 2020, tim mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi spesies baru dari ekspedisi. Spesies ini adalah kecoak laut dalam atau dikenal sebagai Darth Vader Isopod.

Periset BRIN Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Dunia, DPR: SDM RI Memang Mampu Bersaing

Dalam sebuah artikel penelitian ZooKeys, isopoda raksasa biasanya ditemukan di Atlantik, Pasifik, dan Samudra Hindia.  Sementara isopoda raksasa biasanya dapat tumbuh hingga 33cm, sedangkan raksasa Bathynomus digolongkan sebagai supergiant dan dapat tumbuh hingga 50cm.

Menurut Andrew Parker, seorang peneliti dari Departemen Zoologi di Universitas Oxford, semakin dalamnya air, maka semakin sedikit jumlah spesies yang ditemukan, dan semakin cenderung spesies yang besar.

Isopoda raksasa bisa hidup selama lima tahun tanpa makanan karena makanan langka di laut dalam. Ketika ada sumber makanan yang signifikan, mereka menenggelamkan diri sampai lokomotif mereka terganggu.

Loreal - UNESCO for Women in Science National Fellowship 2024 Award Ceremony

Hadirkan Inovasi untuk Indonesia, 4 Peneliti Perempuan Raih Penghargaan L’Oreal - UNESCO For Women in Science 2024

Tahun ini, 4 perempuan peneliti berprestasi berhasil meraih penghargaan yang disertai dengan pendanaan riset senilai Rp100 juta untuk masing-masing peneliti.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024