Skandal Prostitusi Artis, Habib Ali: Lelaki Harus Kendalikan Nafsu
- Instagram @hanaaaast
VIVA – Penangkapan artis FTV sekaligus selebgram Hana Hanifah, diduga terkait kasus prostitusi masih ramai diperbincangkan. Tanggapan dari berbagai kalangan kerap menyudutkan pihak perempuan yang dinilai menjajakan tubuhnya.
Berbeda dari sisi agama, yang mana tak membenarkan sikap dari kedua belah pihak, baik sang artis prostitusi maupun pelanggannya. Hal ini diucapkan oleh Habib Ali Al-Jufri dalam sebuah ceramah berjudul Marak Pelecehan Seksual, Salah Siapa.
Baca Juga: 10 Fakta Hana Hanifah Terjerat Prostitusi Online Bertarif Rp20 Juta
"Sekali pun korbannya bersalah dengan membuka aurat atau tampil seksi. Kesalahan bukanlah pembenaran atas kesalahan lainnya. Perkara haram bukan pembenaran atas keharaman lain. Yang namanya lelaki harus bisa mengendalikan setiap tindakan," ujar Habib Ali dikutip dari video singkat di YouTube, Selasa, 13 Juli 2020.
Menurutnya, marak musibah pelecahan seksual di berbagai kalangan lantaran tindakan para lelaki cenderung dikendalikan nafsu. Tak sedikit yang malah menyalahkan pihak perempuan karena kerap tampil terbuka di depan para lelaki.
Baca Juga: 10 Fakta Hana Hanifah, dari Artis FTV hingga Selebgram
"Banyak pemuda berkata bahwa itu salah wanita kenapa pakaiannya terbuka. Sebagian orang yang menyebut dirinya ustad justru pro dengan kalimat itu. Bahwa wanita yang tak menutup aurat memang pantas dilecehkan," kata dia.
Ucapan tersebut dalam menyudutkan pihak wanita atau korban, kata Habib, bukan hal yang tepat. Sebab, pelecehan adalah tindakan kriminal dan pelaku harus mendapat ganjaran setimpal.
"Tentu ini omong kosong. Tak ada pembenaran terhadap pelecehan. Itu adalah tindak kriminal yang menunjuk pelakunya memang jahat. Pelaku pelecehan adalah orang rendah, kotor," tegasnya lagi.
Habib pun menyarankan agar para lelaki bisa mengendalikan nafsunya dengan kembali pada konsep agama Islam, yakni menundukkan pandangan. Meski karakter manusia pada dasarnya cenderung penasaran, tapi rasa ingin tahu itu bisa ditekan dengan tepat.
"Ada pemandangan indah, misal wanita cantik lewat dengan pakaian terbuka. Kata agama: pandangan pertama tak mengapa, sebab, manusia memang tertarik dengan keindahan," ungkapnya.
"Lalu detik berikutnya saat sadar bahwa kita melihat yang dilarang, saat itu kita wajib tundukkan pandangan. Intinya adalah dari kita harus bisa mengendalikan diri, bukan malah kita yang dikendalilan oleh nafsu," papar Ustadz kelahiran Jeddah, Madina itu.