Pesan Kopi di Starbucks, Gelas Wanita Ini Ditulis ISIS Karena Berhijab

Gelas bertuliskan ISIS dan wanita berhijab.
Sumber :
  • CBS Minnesota.

VIVA – Seorang wanita bernama Aishah dari Twin Cities, merasa dilecehkan saat memesan minuman di kedai kopi Starbucks, di Saint Paul, Amerika Serikat.

Menyemai Harapan, Menuai Masa Depan

Wanita berusia 19 tahun itu bercerita, dia dan temannya pergi untuk membeli kopi di gerai Starbucks Midway Target, yang dikelola oleh perusahaan yang berbasis di Minnesota.

Gadis itu mengatakan, sebelum dia selesai memberi tahu namanya pada karyawan Starbucks yang melayaninya, pelayan itu sudah menulis nama di gelas plastik Aishah sambil berusaha menyembunyikannya. Ternyata, wanita itu mendapat minuman bertuliskan 'ISIS'.

2 Teroris Jamaah Ansharut Daulah Dicokok di Bima, Begini Perannya

"Ketika saya pertama kali menerima minuman, saya kaget di zaman sekarang masih ada yang menulis hal-hal seperti ini," kata Aishah, dilansir CBS Minnesota, Minggu 12 Juli 2020.

Aishah sempat bertanya kepada pegawai tersebut soal tulisan 'ISIS itu. Namun, karyawan itu mengatakan, dia tidak terlalu mendengar saat Aishah menyebutkan namanya. Bahkan, manajer Starbucks malah membela karyawannya.

"Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah," lanjut Aishah.

American - Islamic Relations (CAIR) di Minnesota, mendesak agar karyawan itu dipecat dan memberikan pelatihan tambahan untuk pegawai lainnya.

Juru bicara dari kedai Starbucks tersebut mengatakan, perusahaannya akan segera meminta maaf kepada Aishah setelah mengetahui kejadian itu. Dia juga mengatakan, kalau karyawan yang bersangkutan salah mendengar nama Aishah. Berikut pernyataan lengkap mereka. 

"Di Starbucks Midway Target, kami ingin semua orang yang berbelanja merasa disambut, dihargai, dan dihormati, dan kami melarang keras diskriminasi dan pelecehan dalam bentuk apapun. Kami sangat menyesal atas pengalaman tamu ini di toko kami dan segera meminta maaf kepadanya begitu kami mengetahui situasinya. Kami telah menyelidiki masalah ini dan percaya bahwa itu bukan tindakan yang disengaja tetapi kesalahan yang disayangkan yang bisa dihindari dengan klarifikasi lebih lanjut. Kami mengambil tindakan yang sesuai dengan anggota tim, termasuk pelatihan tambahan, untuk memastikan ini tidak terjadi lagi."

Jaylani Hussein, direktur eksekutif CAIR Minnesota, membantah penjelasan tersebut. 

"Ini bukan kesalahan sederhana. Tidak ada yang menaruh 'KKK' pada gelas minuman seseorang," kata Hussein. 

Aishah mengatakan, karyawan itu tidak bertanya bagaimana mengeja namanya. Dia juga mengatakan dalam konferensi pers bahwa tidak ada seorang pun dari kedai kopi tersebut yang menghubunginya untuk meminta maaf. 

Di sisi lain, CAIR berencana mengajukan tuntutan diskriminasi kepada Departemen Hak Asasi Manusia Amerika Serikat, dan akan mempertimbangkan untuk melakukan protes. 

Ilustrasi bisnis lokal

Efek Boikot Produk Amerika untuk Dukung Palestina, Bisnis Lokal di Negara Ini Justru Makin Untung

Kampanye boikot produk Amerika yang disebut-sebut mendukung Israel, masih dilakukan oleh sebagian masyarakat di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024