Bikin Merinding, Kelelawar Raksasa Ini Seukuran Tubuh Manusia

Kelelawar raksasa dari Filipina
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Baru-baru sebuah foto lama beredar kembali yang menunjukkan seekor kelelawar besar seukuran manusia. Tentu saja, foto itu membuat banyak orang kaget dan membuat heboh media sosial.

Merinding! Warga Bongkar Genteng Rumah, Ratusan Hewan Langsung Berhamburan

Awal pekan ini, pengguna Twitter dengan nama akun @AlexJoestar622 mengingatkan kembali orang-orang tentang makhluk sangat besar dengan mengunggah foto.

"Ingat ketika aku memberi tahu kalian semua mengenai Filipina punya kelelawar-kelelawar seukuran manusia? Ya, ini yang aku bicarakan," tulisnya menyertai unggahan foto itu.

Dicibir Netizen Mirip Kelelawar dan Beraura Mistis, Desainer Istana Garuda IKN Angkat Bicara

Dikutip laman Nextshark, kelelawar yang sama sudah pernah menjadi subjek diskusi online di masa lalu, saat kelelawar itu pertama kali viral di tahun 2008 di situs Reddit. Gambar-gambar yang berasal dari berbagai laporan berita diunggah ulang berkali-kali di banyak platform sejak pertama muncul.

Tak jauh berbeda, unggahan yang baru ini juga memancing daya tarik terhadap makhluk luar biasa yang disebut dengan rubah terbang raksasa bermahkota emas (giant golden-crowned flying fox), spesies kelelawar asli Filipina.

Awas Jangan Dipelihara, 10 Hewan Ini Dipercaya Bawa Kesialan Buat Keluarga!

Dikenal juga dengan kelelawar buah berjubah emas, hewan ini termasuk ke dalam keluarga megakelelawar yang memiliki spesies kelelawar terbesar di dunia. Megakelelawar memiliki ukuran lengan bawah terpanjang dari spesies apapun, ukurannya bisa mencapai 21,6 centimeter. Lebar sayapnya bisa mencapai 1,5-1,7 meter, ukuran yang cukup untuk menutup tubuh manusia. Berat tubuh hewan ini adalah 1,40 kilogram.

Meski melihat ukurannya membuat orang ketakutan, tapi mereka tidak berbahaya. Makanan mereka terdiri dari buah dan daun, makanan utama mereka adalah buah ara. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu di siang hari dengan tidur karena mereka juga nokturnal seperti spesies kelelawar lainnya.

Seperti hampir kebanyakan kelelawar ukuran raksasa, mereka tidak bisa menggunakan suara frekuensi tinggi untuk navigasi. Mereka menggunakan pandangan yang bagus untuk terbang dan mencari makanan.

Sayangnya, area hutan di mana kelelawar ini hidup terus berkurang karena aktivitas manusia. dengan habitat yang lebih sedikit untuk makanan dan tempat berlindung, jumlah hewan ini terus berkurang. Antara tahun 1986-2016, menurut laporan ADW, populasi hewan ini dilaporkan menurun lebih dari 50 persen.

Giant golden-crowned flying fox saat ini berada di bawah perlindungan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Tapi, meski hukum nasional dan internasional menjadikan berburu spesies ini ilegal, mereka masih belum terlindungi karena regulasi tidak diterapkan dengan benar.

Terancam oleh perburuan dan penggundulan hutan, megakelelawar ini benar-benar menghilang dari banyak pulau di Filipina, seperti Panay dan banyak bagian di Cebu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya