Pandemi COVID-19 Belum Usai, China Malah Gelar Festival Daging Anjing

Ilustrasi daging.
Sumber :
  • Pixabay/Meditations

VIVA – Meski pandemi COVID-19 belum berakhir dan masih mengalami peningkatan kasus, namun China seperti tidak terpengaruh. Sejak akhir pekan kemarin, festival daging anjing yang terkenal di China telah dibuka sekali lagi. Namun, para aktivis berharap itu akan menjadi terakhir kalinya.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Festival tahunan yang berlangsung 10 hari di kota barat daya Yulin biasanya bisa menarik ribuan pengunjung, kebanyakan dari mereka membeli anjing yang dipajang di dalam kandang yang sesak.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Dibutuhan untuk Sembuh dari COVID-19?

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Meski demikian, para aktivis yang menentang perdagangan hewan berharap pengunjung berkurang tahun ini. Pemerintah juga membuat peraturan baru untuk melarang perdagangan hewan liar dan melindung hewa peliharaan. Aktivis pun berharap festival tahun ini akan menjadi yang terakhir diadakan.

"Aku benar-benar berharap Yulin akan berubah tidak hanya demi hewan-hewan tapi juga untuk kesehatan dan keamanan penduduknya," ujar Peter Li, spesialis kebijakan China dengan Humane Society International, sebuah kelompok hak asasi hewan, seperti dikutip laman Mirror.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Dia juga mengatakan, memperbolehkan perkumpulan massa untuk berjual beli dan mengonsumsi daging anjing di pasar yang penuh orang serta di restoran atas nama festival menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan.

Virus corona, yang diyakini berasal dari tapal kuda kelelawar sebelum mengenai manusia di pasa di kota Wuhan, telah membuat China mempertimbangkan kembali hubungannya dengan hewan, dan mereka berjanji untuk melarang perdagangan hewan liar.

Pada bulan April, Shenzen menjadi kota pertama di China yang melarang konsumsi anjing, dan kota lainnya diharapkan mengikuti.

Kementerian Pertanian juga memutuskan untuk mengklasifikasi anjing sebagai hewan peliharaan daripada bahan makanan, meski masih belum jelas bagaimana klasifikasi ulang itu akan mempengaruhi perdagangan Yulin.

Aktivits hak asasi hewan Zhang Qiangqian, yang berada di Yulin pada Sabtu, mengatakan, hanya tinggal menunggu waktu hingga festival daging anjing dilarang.

Pekan lalu, anak-anak anjing yang ditakdirkan untuk dipotong di festival itu diselamatkan pada jam ke-11. Para aktivis menyelamatkan 10 anak anjing agar tidak direbus dan dijual dagingnya. Kini, anak-anak anjing itu sedang dikirim ke penampungan agar mereka lebih aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya