Salut, Donasi untuk COVID-19 Kakek 103 Tahun Jalan Maraton Setiap Hari

Kakek 103 tahun jalan maraton untuk donasi COVID-19.
Sumber :
  • Reuters.

VIVA – Seorang dokter asal Belgia berumur 103 tahun, memutuskan untuk berjalan maraton di kebunnya setiap hari demi mengumpulkan uang untuk membantu penelitian virus corona atau COVID-19.

Tujuan Mulia Dokter Marlina Putri, Eks Relawan Nakes Covid-19 Ingin Jadi Polisi

Dia terinspirasi oleh seorang centenarian, yang menjadi pahlawan di Inggris karena melakukan hal yang sama. Alfons Leempoels, yang merupakan pensiunan dokter umum, memulai perjalanan 42,2 km di kotamadya Rotselaar, timur laut Brussels, pada 1 Juni dan berencana untuk menyelesaikannya pada 30 Juni 2020, mendatang. 

Setiap hari, dia berjalan 10 putaran sejauh 145 meter, tiga putaran saat pagi, tiga siang dan empat putaran sisanya di sore hari. Untuk menghindari salah menghitung, ia melemparkan stik ke dalam kaleng setiap kali ia menyelesaikan putaran. 

China Lakukan Eksperimen Virus Baru Mirip COVID-19 di Wuhan, Elon Musk: Mengkhawatirkan

Leempoels mengatakan, ide itu muncul saat dia melihat veteran Perang Dunia II, Tom Moore (100 tahun), melakukan hal yang sama di Inggris dan berhasil mengumpulkan uang lebih dari US$40 juta atau sekitar Rp569,4 miliar untuk diberikan pada layanan kesehatan di negaranya, hanya dengan berjalan di sekitar kebun rumahnya. 

"Anak-anak saya mengatakan bahwa saya setidaknya bisa berjalan seperti Tom Moore, dan saya berusia 103 tahun. Jadi mereka menyarankan, mungkin aku harus melakukan sesuatu. Cucu perempuanku baru saja lari maraton dan sebagai lelucon aku berkata 'aku akan lari maraton," ujarnya, dikutip India Today, Senin 15 Juni 2020. 

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Leempoels berharap dapat mengumpulkan dana untuk rumah sakit yang terhubung dengan universitas Leuven terdekat, yang merupakan tempat para peneliti bekerja untuk menemukan obat untuk COVID-19.

Sejauh ini, ia telah berhasil mengumpulkan lebih dari 6000 Euro atau sekitar Rp96,2 juta, menurut Marlies Vanderbruggen dari Universitas Leuven, dan telah berjalan sepertiga dari keseluruhan jarak maraton. 

"Sebagai dokter, Anda akan tersentuh oleh ini dan itu sebabnya saya bahagia karena saya mungkin bisa menyumbangkan sesuatu untuk melawan virus corona," kata dia. 



 

ilustrasi kanker

Penyintas COVID-19 Berpotensi Mengalami Kanker Paru? Simak Penjelasan Dokter!

Apakah penyintas COVID-19 berisiko terkena kanker paru? Simak penjelasan dokter tentang kaitan infeksi virus dengan kesehatan paru-paru di sini.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2025