#BerkaryadiRumahAja Ajang Unjuk Gigi Penulis Novel dan Webtoon
- Kwikku
VIVA – Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern, terutama bagi generasi milenial dan Gen-Z. Melalui aplikasi berbasis internet tersebut, generasi muda bisa berbagi konten, berkomunikasi secara cepat, serta mengembangkan kreativitas mereka baik melalui berbagai kolaborasi maupun secara individu.
Sayangnya, beberapa penelitian menunjukkan kalau penggunaan media sosial ini justru menimbulkan beberapa dampak negatif, di antaranya adalah menurunnya minat baca. Padahal kegiatan membaca ini bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami informasi dan berpikir kritis.
Kwikku, sebuah platform media sosial diharapkan bisa menunjang kebutuhan bacaan para milenial dan Gen Z. Hamdi Musaad selaku CEO Kwikku mengatakan bahwa dia ingin karya anak bangsa semakin dikenal di seluruh dunia. Apalagi karya mereka sangat gampang dibaca lewat gadget.
"Potensi milenial luar biasa ya mereka suka banget baca novel, webtoon. Kami coba masuk ke pasar, karena kami percaya kalau penulis Indonesia itu bagus-bagus dan berkualitas," kata Hamdi saat jumpa pers via Zoom, Kamis, 23 April 2020.
Kwikku merupakan sebuah platform media sosial yang diinisiasi pada 26 September 2013 oleh para mahasiswa di Malang. Awalnya, Kwikku dirancang oleh Hamdi Musaad dan tim, untuk bisa menciptakan sebuah aplikasi digital yang bisa bersaing dan dibanggakan anak negeri.
Sejak 2019, aplikasi ini kemudian dikembangkan untuk memfasilitasi kebutuhan literasi para generasi milenial dan Gen-Z. Ada empat fitur baru yang bisa diakses para pengguna mulai 23 April 2020 yakni media sosial, novel, webtoon, know (kwikku now).
Selain melalui keempat fitur tersebut, Kwikku juga ingin memantik semangat para generasi muda untuk berkarya melalui KOMPETISI NOVEL DAN WEBTOON dengan mengusung tema #BERKARYADIRUMAHAJA. Total hadiah yang disediakan dalam kompetisi ini adalah Rp 500.000.000.
Kompetisi ini pun didukung oleh para juri yang sangat mumpuni. Ada para penulis bestseller A.Fuadi, Dee Lestari, Faradita, Bayu Permana, Luluk Hf yang siap untuk memberikan penilaian dalam kompetisi novel.
Sementara di kategori webtoon, kreator muda berbakat seperti Faza Meonk, Sweta Kartika, HelloDitta hingga para komikus legendaris seperti Gerdi WK dan Lan Kelana siap memberikan penilaian mereka.
“Karena webtoon lagi populer ya, yang saya cari itu webtoon yang bisa nyari cerita fresh, misalkan tema umum tapi disampaikannya baru. Kemudian webtoon yang bisa mengkombinasikan genre ada drama komedi. Karena selain cerita gambar yang menarik itu sih yang jadi poin penting untuk lomba di webtoon," ungkap Faza.