Tangani Corona, Petugas Medis Ini Tahan Rindu Tak Bertemu Anak

Rabiatun Adawiyah petugas lab di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (kanan)
Sumber :
  • Dokumentasi tvOne

VIVA – Rabiatun Adawiyah, satu dari petugas medis yang harus rela jauh dari keluarga demi berjuang menjadi gugus terdepan menangani pasien COVID-19. Dia merelakan diri untuk jadi relawan yang bekerja di Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Jakarta.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Rabiatun Adawiyah asal Aceh, sempat meminta izin pada suami, untuk berangkat ke Jakarta membantu para relawan lainnya menangani para pasien COVID-19. Saat ini, wanita yang akab disapa Atun ini tinggal di tower tiga Wisma Atlet, Jakarta bersama dengan para relawan lainnya.

Atun merupakan petugas laboratorium di Rumah Sakit Darurat COVID-19. Dia mengikhlaskan diri jauh dari keluarga, bahkan rela bekerja tanpa makan, minum dan juga buang air kecil sebelum tugasnya selesai. Dia bahkan sering tertidur di kursi dengan menggunakan APD lengkap. Dikatakan Atun, dalam sehari ada empat sift yang Atun jalani bersama rekan lainnya secara bergantian. Di sela tugas kerjanya, Atun selalu sempatkan diri berkomunikasi dengan keluarga.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Dalam sehari ada empat sift, kalau saya kerja jam 2 malam sampai jam 8 pagi. Saya selalu sempatkan menelepon anak, Sofia," katanya saat program di Balik Wabah Virus Corona di tvOne, Kamis, 16 April 2020.

Rabiatun Adawiyah petugas lab di Rumah Sakit Darurat COVID-19

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Atun pun bercerita, tiap kali bertugas, ia harus kuat menahan diri untuk tak makan, tak minum, hingga tidak buang air kecil ataupun besar ke toilet. Hal ini harus dia lakukan karena repotnya menggunakan alat pelindung diri yang jumlahnya terbatas.
 
"Karena memang sudah tugas, kalau lapar tidak bisa makan selama bertugas, tidak minum, tidak ke kamar mandi, beribadah saya tayamum, kami hanya tayamum," ujarnya lagi.

Dia pun bercerita, baju APD hanya dipakai sekali selama bertugas. Setelah digunakan harus dibuang. Sehingga akan terasa merepotkan jika makan dan minum yang mengharuskannya melepas APD. "Kalau sudah dilepas kami tidak bisa masuk lagi ke dalam."

Bukan hanya itu duka Atun. Dia pun sering teringat putrinya Sofia. Dia rindu tawa dan celotehan putrinya yang masih kecil. Teringat buah hatinya, Atun tak kuasa menahan tangis. Atun pun mendapat kesempatan menghubungi suami dan anaknya lewat telepon.

Sang suami, Adi Surya Fujra dari Subulissalam, Aceh pun sempat menangis ketika mengatakan, "Kami rindu, tetap semangat," katanya pada Atun yang berada di studio tvOne.

Melihat sang suami mengatakan kerinduannya, Atun juga tak bisa menahan tangis. Apalagi, saat suami kembali menceritakan sang buah hati yang selalu menanyakan kapan ibunya pulang.

"Anak selalu menanyakan, kapan bunda pulang, saya selalu bilang bunda piket, terus diajak bermain dia lupa, begitu terus, begitu terus," cerita Adi.

Atun pun berpesan pada suami dan anaknya, tetap waspada dan bersabar menunggunya pulang. Atun berharap, wabah virus corona segera berakhir. "Untuk anak, jangan bandel bandel di sana ya nak," pesan Atun.

Sang suami kembali menceritakan, ia rela mengizinkan sang istri menjadi relawan penanganan COVID-19 karena menurutnya, kesempatan untuk membantu sesama adalah hal yang langka. "Waktu awal minta izin, saya bilang mungkin hari ini, saatnya memberikan kontribusi kita, maka manfaatkan ini, ini sekali seumur hidup."

Tak disangka, kian hari, korban COVID-19 semakin bertambah. Meski begitu, Adi tak khawatir pada istrinya. "Saya lebih percaya dia di sana, pasti diperhatikan diberikan APD lengkap. Di sana pasti lebih diperhatikan daripada di sini, jadi saya sangat mendukung."

Atun mengaku, sangat ingin keluarganya terus bersabar menantikan kepulangannya. Atun sudah rindu mendongengkan buah hati cerita kisah nabi-nabi. Diapun rindu jalan-jalan bersama Sofia.

"Untuk keluarga, tetap semangat menunggu saya pulang dan terimakasih sudah mensupport saya dari awal pergi semoga saya pulang dengan sehat dan disambut dengan baik. Terimkasih," kata Atun berpesan untuk keluarga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya