Daftar Asuransi di Tengah Wabah COVID-19 Tanpa Perlu Tatap Muka

Ilustrasi belanja online
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganti kata Social Distancing (batasan sosial) menjadi Physical Distancing (batasan kontak fisik) untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19. Pakar menyebut bahwa pengubahan kata tersebut merupakan langkah yang tepat jika ingin mempersempit penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 itu.

AJB Bumiputera Sudah Bayarkan Klaim Rp 337,4 Miliar ke 91.403 Pemegang Polis

Virus yang bermula di Wuhan, China itu saat ini telah mewabah ke lebih dari 100 negara di dunia termasuk Indonesia. Bahkan, kini Amerika dan Italia memiliki kasus positif COVID-19 melampaui jumlah pasien di China. Hal ini membuat pembatasan komunikasi antar manusia perlu ditekan karena virus tersebut sangat mudah menular dari manusia ke manusia.

"Perkembangan teknologi saat ini sangat membantu kita tetap terhubung tanpa harus berdekatan secara fisik di ruangan yang sama atau bahkan di area yang sama," ujar pakar epidemiologis WHO, Maria Van Kerkhove, dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu 5 April 2020.

OJK Ungkap Perkembangan Terbaru soal Likuidasi Wanaartha Life

Sehingga, gubahan kata sosial menjadi fisik, bermakna lebih positif. Menurutnya, virus ini tak seharusnya memutus sosialisasi antar manusia di dunia.

"Kami ubah kata menjadi batasan fisik dan bertujuan untuk membuat manusia tetap saling terhubung," tambahnya.

Tangani Kasus Sengketa Perusahaan Asuransi, OJK Diminta Turun Tangan

Terlebih, komunikasi antar manusia sangat dibutuhkan agar memberi peluang saling mendukung antar sesama yang bisa berdampak positif di tengah situasi wabah ini. Tentunya, dengan menjaga jarak tanpa memutus komunikasi akan membuat setiap orang tetap melakukan sosialisasi, yang mana merupakan kebutuhan tiap manusia.

"Batasan sosial terkesan manusia harus berhenti berkomunikasi, padahal kita senharusnya tetap memperkuat komunikasi dengan menjaga jarak fisik antar manusia," ujar profesor sosiologi Standfor University, Amerika Serikat, Jeremy Freese.

Sejalan dengan itu, PT AIA Financial (AIA) sebagai perusahaan asuransi jiwa terdepan dan terpercaya di Indonesia meluncurkan inovasi layanan pemasaran tanpa perlu bertatap muka yakni AIA DigiBuy untuk produk tradisional atau non-unit link melalui jalur distribusi keagenan dan bancassurance. AIA DigiBuy ini bertujuan untuk memudahkan nasabah untuk tetap mendapatkan perlindungan asuransi tanpa harus bertemu fisik dengan tenaga pemasar. 

"Dengan AIA DigiBuy, AIA dapat tetap memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia di tengah kondisi physical distancing di mana di saat yang bersamaan masyarakat juga membutuhkan proteksi. Inovasi yang diluncurkan AIA ini juga bermaksud untuk menjaga karyawan dan tenaga pemasar untuk tetap produktif di tengah kondisi work from home yang sudah diterapkan perusahaan sebagai upaya AIA untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sesuai anjuran Pemerintah," ujar Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy.

Home Credit

Home Credit Bakal Perluas Layanan Proteksi di Indonesia

Selain layanan pembiayaan, Home Credit juga mendistribusikan layanan bernilai tambah berupa proteksi (asuransi) yang dapat diaktifkan pelanggan.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024